Malaikat

2.4K 156 0
                                    

Hawa dingin tampak menyapa lembut, isi kepalaku dibawa pergi, sekelebat cerita, suasana melanklonis terasa.

Dingin, menggigil, tapi aku tidak peduli.

Kakiku melangkah dengan terburu, tersungkur sekali.

Lalu lari lagi, cepat!

Harus cepat!

Di depan gerbang megah rumahku aku masih terburu, seolah ada yang menunggu.

Aku diburu...

Oleh waktu.

Semua terabaikan, semua tidak penting kali ini.

"I-ibu!" Suaraku mengaung keras.

Di sana, Ibuku menoleh, dengan suara terbata.

Berkata lirih untuk aku tidak mendekat.

Sayap putih bersih itu tampak berdarah.

Tubuhku gemetar, aku kembali terbata.

Ibuku, Baekhyun, tubuhnya tampak ringkih, terluka parah.

"Jangan lakukan!" Aku berkata panik.

"N-nak, jangan mendek-kat" Terbatas udara sepertinya.

"Bu, jangan, aku masih bisa hidup" Aku mengaung lagi, berteriak marah dalam ketidak adilan.

"S-Sehunnie, Sehunnie ku" Katanya lirih sekali. Memanggil namaku dalam pilu dan rasa takut.

Suara Ayahku menyapa dengan keras, ikut panik.

Mataku memanas saat tubuh itu tampak mulai gemetar.

"Baekhyun! Baekhyun!" Ayah berseru panik.

"Chanyeolie, sudah pulang?" Bu, jangan seperti ini.

Aku tersungkur.

"Kau akan mati, berhenti, sayang, berhenti" Ayah berusaha mendekat, Ibu mulai menarik sayapnya agar terpisah.

"Itu syarat, Se...hun harus hid-uhuk!" Aku melemas saat ia memuntahkan darah.

Ibu, jangan korbankan dirimu.

Aku ini buruk, Bu.

Aku tidak lebih dari manusia menjengkelkan yang akan mengacaukan harimu.

"Kita akan obati, bukan dengan cara ini!" Ayah menaikkan suaranya, gemetar.

Hal yang jarang sekali kulihat, Ayah menangis dengan keras.

"Dan.. Melih-uhuk!" Ibu terbatuk, aku hanya memandangnya dengan tangisan.

Suaraku terhenti.

"Melihatnya me..nah-arghh!!" Ayah dengan pelan mendekat.

Ibu!

Aku menangis, Meraung, dan perlahan tubuhku mulai membaik.

Tapi, di sana Ibu tersenyum pedih, lirih, sendu matanya sayu.

"BAEKHYUN!" Ayah berseru panik.

Bu, kesepakatan itu memang nyata.

Aku bisa sembuh instan jika Ibu pergi, karena dari awal tempatmu memang bukan di sini.

Tapi hal nyata yang kau lupakan setelahnya adalah Ayah yang akan mati jika kehilanganmu.

Bu, Sehunnie ini buruk sekali bukan?

MAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang