Jakarta, di sudut kota, 2016 -Januari.
"Aku rasa, seminggu lagi aku akan melamarmu."
Berpuluh-puluh kali Baekhyun berusaha menetralkan napasnya yang tersendat.
Matanya menatap mata bulat di depannya, wajahnya tampak serius, raut mukanya tidak juga berubah.
"Chan..." Baekhyun menarik tangannya, perlahan tersenyum.
Menyelipkan sejumput rambutnya dan memulai pembicaraan lain dengan topik berbeda.
"Bagaimana pekerjaanmu?" Chanyeol mengernyit, tidak paham.
"Kau mengabaikanku?"
Baekhyun tersenyum membawa arah pandangnya ke hamparan luas taman.
"Ah, aku suka cuacanya." Katanya.
"Baek..."
"Kau sudah dengar soal buku Willian Curse? Aku mendapatkannya secara cuma-cuma setelah mencarinya hampir ke seluruh negri." Tawa kecil Baekhyun bubuhkan di ujung kalimat.
"Baekhyun, kau tidak ingin menikah denganku?"
Chanyeol sedih, tentu saja.
Baekhyun harusnya menjawab kalimatnya, menikah bukan hal main-main, dia tidak bercanda tentang itu.
Baekhyun bisa memberinya jawaban apapun, menolak atau menerima dia akan mendengar dengan cuma-cuma tapi tidak dengan bersikap seolah kata menikah yang dia berikan tidak memberi kesan yang berharga.
"Kau sudah mak-"
"Baekhyun!"
Baekhyun mengerjab, Chanyeol menetralkan napasnya yang memburu lantaran kecewa.
"Kau tidak ingin menikah denganku?" Katanya setelah itu, dengan nada dalam yang melemah.
Baekhyun tidak tahu harus menjawab apa.
Dia juga tidak tahu kenapa Chanyeol memberinya pernyataan tiba-tiba.
"Kau Park Chanyeol." Kata Baekhyun, suaranya lembut, Park Chanyeol pesohor kaya dengan aset bertebaran dimana-mana.
"Ya, lalu?"
"Kau anak satu-satunya." Suara Baekhyun mulai melemah, senyumnya menghilang, wajahnya murung.
"Ya, ada masalah dengan itu?" Chanyeol buntu.
"Chan, Ayah Ibu mu sama-sama anak tunggal." Baekhyun makin sedih raut wajahnya.
Chanyeol dapat menangkap sinyal itu.
Chanyeol mengerti.
"Kau satu-satunya harapan dua keluarga besar. Kau cucu utama."
Chanyeol menggenggam paksa tangan munyil itu.
"Berhenti... Kumohon." Katanya tidak sanggup, nadanya sedih sekali.
"Menikah denganku sama saja membunuh keturunan kalian."
"Berhenti hm? Jangan bahas ini ya? Kau lapar 'kan? Ayo aku akan mengajakmu makan." Nada Chanyeol berubah sedih sekali, wajahnya ikut murung.
"Chan." Baekhyun tersenyum.
"Jangan, jangan dilanjutkan." Chanyeol menolak keras, kepalanya menggeleng.
"Aku laki-laki. Aku tidak bisa hamil, aku tidak memberi harapan apapun."
"Aku mencintaimu!"
"Suatu saat... cintamu akan pudar, rasamu akan menghilang. Kau akan menginginkan seorang anak pada akhirnya." Baekhyun dengan lembut melepas genggaman mereka.
"Aku tidak bisa. Jadi ujungnya kamu akan mengamuk pada ku. Kamu akan marah padaku untuk sesuatu yang kita sepakati dari awal."
"Aku tidak!" Chanyeol menyangkal keras.
"KAU IYA!"
"Ujungnya kau akan tetap menginginkan anak, sekeras apapun kamu menolak perasaan mu, kau akan bermimpi mengendong bayi yang dilahirkan dari pasanganmu, kau menginginkan darah dagingmu sendiri."
"Kau pria! Aku pria! Apa yang kau harapkan?!"
"BAEKHYUN!"
Baekhyun tersedu, terisak dalam.
Dadanya luar biasa sesak, dunia menolak hubungan mereka.
Dunia benci mereka.
Tidak.
Dunia tidak boleh membenci Chanyeol nya.
Cukup dia saja.
Jadi Chanyeol harus menikah dengan wanita, agak dunia mau menerimanya:)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bertahun-tahun telah terlewati, rasanya sesak sekali.
Hari ini, akhirnya tiba.
Baekhyun memakai pakaian terbaiknya.
Chanyeol akan menikah.
Dan akhirnya dunia akan menerima Chabyeolnya kan?
Cukup dia saja yang dicaci maki sana-sini, cukup dia saja yang menelan pil pahit banyak sekali.
Chanyeol harus bahagia, Chanyeol harus melanjutkan keturunan nya.
Entah kenapa kakinya membawa pada lantai atas gedung.
"Chanyeol tolong janji untuk baik-baik saja setelah ini. Aku pergi dulu, aku sangat mencintaimu."
Dia menjatuhkan tubuhnya.
Semua kenangan nya dan Chanyeol berputar dan menghilang.
Teriakan orang-orang meredam.
Badannya terhempas dan mati.
Dia menyerah.
Dia memilih pergi agar tidak menjadi bayang-bayang masa lalu Chanyeol.
Agar Chanyeol dapat hidup dengan 'semestinya'.
Kisah nya sesingkat itu, dan Baekhyun se tragis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA
Short StoryTentang Sehun yang mendeskripsikan Ibunya. Atau Baekhyun yang mendeskripsikan anaknya. Chanyeol yang mendeskripsikan Baekhyun ataupun sebaliknya. Sehun yang menceritakan Ayahnya, atau Chanyeol yang mendeskripsikan keduanya.