Bagian 1.
Ini bukan GS, dan cerita chapter-chapter setelah ini si Baekhyun ga akan pindah gender.
Cause I wanna Baekhyun be himself.
Not someone else.Buat homophobic pergi, ya.
Jangan komen aneh-aneh.
/Send lots of love emoticonsYang ga suka bisa langsung pergi, aku ga mau repot-repot untuk ngebuat kalian (homophobic) tetep stay.
Karena dari awal cerita harusnya aku buat Baekhyun ga pernah pindah gender.
He's good with himself. And I enjoying with that.
Once again, I don't fuckin' care about you.
"Berhenti melihatnya." Gadis di samping Chanyeol mulai bersuara setelah bermenit lalu diam.
Tapi yang dilakukan pemuda itu hanya diam, matanya tetap melihat kedepan.
"Kau tahu, Chan?" Eisya, gadis di sampingnya ini kembali membuka suara.
Chanyeol masihlah mendengarkan, walau matanya menatap laki-laki yang ada di kursi jauh dari mereka berdua, sedang membaca buku, telinganya tersumpal earphone matanya sesekali terpejam menikmati musik sedang rambutnya tertiup angin dengan lembut.
Gerakan sederhana, tapi terlihat sangat menarik.
Parasnya can-tampan, menawan, menggoda, penuh kharisma yang tidak pernah bisa ditolak oleh siapapun yang melihatnya.
Barang sedetik, semenit, bertambah -ketagihan.
"Dia menawan, ya?" Eisya mengayunkan kakinya.
Dia sebenarnya tidak dekat dengan Chanyeol, dia hanya menyempatkan waktu untuk sekedar mengobrol.
"Kau tahu persis bagaimana." Balas Chanyeol.
Tubuh keduanya masih terbalut seragam, baru pulang sekolah dan menyempatkan diri mampir ke taman.
"Ya, dia sahabatku. Bagaimana aku tidak paham?" Chanyeol menoleh sejenak.
"Apa maumu?" Suara itu keluar dari belah bibir tebal Chanyeol yang langsung kembali memakukan pandangannya pada pemuda di seberang sana.
Menawan.
Dia kehilangan kata-kata.
"Dia secantik itu kau jadikan bahan taruhan?" Eisya ikut menatap sahabatnya, Baekhyun.
Ekspresi Chanyeol tidak terlihat terkejut karena gadis itu mengetahui maksud buruknya.
"Satu bulan ini aku menatap segala pergerakanmu." Chanyeol tetap terlihat tenang, seperti air tanpa gemercik.
Mata hitam Chanyeol melirik, bola mata sekelam malam dengan kerjaban misterius penuh dominasi.
Eisya kini tersenyum.
"Apapun itu, hentikan." Kali ini Chanyeol benar-benar menoleh.
Gadis di sampingnya cantik, parasnya ayu lembut. Tapi Chanyeol tidak tertarik.
"Jangan memerintahku." Suara Chanyeol.
Eisya tersenyum kalem, tidak tersinggung sama sekali.
"Aku harus."
"Kau tidak berhak." Chanyeol menekan setiap kata, terdengar mengancam.
"Chanyeol, kau tahu?" Eisya menatap Baekhyun yang kali ini sedang menolehkan kepala ke kanan dan kiri, seolah mencari sesuatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA
Short StoryTentang Sehun yang mendeskripsikan Ibunya. Atau Baekhyun yang mendeskripsikan anaknya. Chanyeol yang mendeskripsikan Baekhyun ataupun sebaliknya. Sehun yang menceritakan Ayahnya, atau Chanyeol yang mendeskripsikan keduanya.