DAKSA || 3 ✔

556 35 0
                                    

•¢•

Daksa menarap datar rumah besar dan kokoh dengan warna putih yang mendominasi,lalu berjalan masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daksa menarap datar rumah besar dan kokoh dengan warna putih yang mendominasi,lalu berjalan masuk .

Bagi semua orang rumah adalah sumber kebahagian dimana keluarga akan berkumpul dengan diringi canda tawa namun,menurut daksa rumah adalah neraka apalagi keluarga yang tidak pernah ada untuknya . Saat seorang anak sakit pasti seorang ibu akan sangat khawatir namun tidak untuk daksa dia hanya mendiami nya sampai sembuh ,jujur daksa iri dengan orang lain di luar sana yang memiliki keluarga yang harmonis.

Sunyi,satu kata yang menggambarkan keadaan rumah disaat hari libur pasti setiap keluarga akan berkumpul di rumah namun tidak dengan keluarga daksa hari libur maupun hari biasa semua kerja , terkadang daksa bingung dengan prinsip keluarganya yang kerja dan uang . Padahal semua itu tidak menjamin kebahagian .

Daksa menatap foto yang terpajang di dinding bahkah dia sebagai anak tidak pernah melihat ada fotonya yang di pajang di dinding , terkadang pikiran negatif selalu muncul di pikirannya tapi selalu di tepis kasar oleh daksa.

Lalu daksa munuju kamarnya untuk mengambil barang yang tertinggal di rumah ini dan bergegas pergi meninggalkan rumah besar itu.

Saat di perjalanan daksa melihat ada tukang martabak di pinggir jalan kebetulan dia juga belum mengisi perut nya hari ini.

•¢•

Dalam hati silvia menggerutu menyalahkan perutnya yang ingin makan martabak bahkan silvia sudah berusaha menutup mata untuk tidur tapi bayangan martabak selalu ada dipikirannya mau tidak mau dia harus membeli martabak tengah malam

Beruntung orang tua silvia mengizinkan nya walaupun awal awal tidak diizinkan karna bagaimanapun silvia anak perempuan tidak boleh pergi malam malam ,tapi bukan silvia namanya jika tidak menggunakan beribu cara untuk merayu orang tuanya.

"bang saya pesen martabak telur satu makan disini ya"ucap silvia

"siap neng"

Matanya menyipit kala melihat seorang remaja laki laki yang bermain handphone di meja sebelah nya ,silvia berusaha mengingat remaja tersebut karna wajahnya seakan familiar ,karna pernasaran silvia menuju pemuda tersebut dan menepuk pundaknya ,karna merasa di tepuk pemuda tersebut menoleh kearah silvia yang terbelatak kaget saat mengingat pemuda terssebut.

"lo kan yang nawarin gw tumpangan kan di halte , siapa ya gw lupa nama lo " ucap silvia menatap lekat manik mata daksa yang berwarna hitam pekat.

Daksa jugaa tidak kalah kagetnya melihat gadis bertama coklat yang membuatnya tersihir ditambah saat ini silvia menatap lekat mata nya tapi daksa tetaplah daksa yang jago menyimpan rasa gugupnya .

"daksa nama gw daksa , udah tua ya jadi pelupa"ledek daksa .entahlah daksa juga bingung dengan dirinya sendiri yang cerewet saat bersama silvia ,padahal dirinya dan silvia baru saja kenal, bahkan daksa pernah berfikir kalo dia ketularan virus cerewetnya silvia.

"gw masih muda ya liat muka gw masih cantik dan imut tidak ada kerutan sedikit pun di wajah gw " elak silvia

"iya iya lo ngapain malam malam disini "tanya daksa

"makan soalnya gw laper tadi gw udah mau tidur tapi perut gw lagi mau martabak"jawab silvia dan dijawab anggukan daksa sebagai tanda mengerti ,dan tak lama pesanan mereka berdua datang dan makan dengan tenang.

Bahkan saking asiknya dengan makanannya silvia tidak sadar ada sisa makanan di sudut bibirnya , sedangkan daksa yang melihatnya buru buru membersih sudur bibir silvia dengan ibu jarinya , perlakuan daksa membuat silvia mematung di tempat karna gugup di tambah mata mereka yang saling tatap , daksa merutuki diri nya sendiri dengan apa yang di lakukannya .

•¢•

Now I discovered a new trait I had which was nervous as my black eyes gazed into those beautiful brown eyes

•¢•

VOTE
KOMEN
sorry if there are mistakes

Satu vote atau komen sangat berarti buat aku❤

FOLLOW instagram dibawah👇


@_salmaatika

𝒅 𝒂 𝒌 𝒔 𝒂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang