•¢•
Saat ini keduanya sedang berada di sebuah taman dekat dengan perumahan mereka."Sa aku mau es cream" ucap Silvia menunjuk pendatang es cream
"Sebentar ya"
Mata silvia berbinar melihat Daksa yang berjalan kearah nya dengan membawa dua cone es cream.
"Sil"
"Hm"
"Kamu manggil aku jangan pake nama dong" ucap Daksa sesekali menjilat es cream nya.
"Terus aku manggil apa"
"Sayang, honey, babe, apa aja jangan panggil nama"
"Aku gak biasa tau sa, lagi pula enakan manggil Sa "
"Yaudah"
"Sil liat deh" ucap Daksa menunjuk anak kecil yang sedang berlarian.
"Kenapa"
"Mereka lucu" jawab Daksa
"Imut"
"Kita pulang yuk" ajak Daksa
"Baru sebentar"
"Kan kita mau bikin baby kaya mereka, lucu dan imut" bisik Daksa lalu, menggendong Silvia
•¢•
Silvia menguncir rambutnya asal, dan mulai mengeluarkan bahan makanan untuk masak.
Hari ini Silvia ingin membuat spagetti untuk dirinya dan suaminya.
Tiba tiba sebuah tangan kekar melingkar di perutnya.
"Kamu masak apa, hm" tanya Daksa menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Silvia
"Masak spagetti, oh iya nanti ke supermarket ya"
"Iya"
"Penerbangan pertama kamu kapan" tanya Silvia
"Dua minggu lagi"
"awas dulu kamu, aku susah gerak" ucap Silvia
Daksa akhirnya pasrah dan melepaskan pelukannya.
Mereka makan dengan hening.
•¢•
Waktu berganti, sekarang Daksa sudah mulai bekerja sebagai seorang pilotJujur saja, Silvia bosan jika harus berdiam diri di rumah saja.
Tapi, tidak untuk hari ini karna hari ini Daksa akan pulang kerumah dan Silvia sudah menyiapkan hadiah spesial untuk suaminya itu.
"sayang" teriak Daksa baru pulang dengan baju pilot nya setelah sekian lama.
Daksa berjalan ke arah kamar dan matanya terpaku melihat balon, dengan tulisan halo, dady
Ada juga bayu bayi dan sebuah alat tes kehamilan dengan dua garis merah ditengahnya.
Daksa mengedarkan pandangannya lalu, matanya berhenti saat melihat wanita yang dicintai nya sedang beridiri dengan tangan yang menggenggam kertas hitam dengan bulatan putih kecil ditengahnya.
"sayang, apa ini mimpi" ucap Daksa mendekati Silvia
"Tidak sayang ku" ucap Silvia
Daksa langsung memeluk Silvia erat, seketika rasa lelahnya hilang digantikan rasa bahagia .
Daksa menundukan dirinya mensejajarkan dirinya dengan perut rata Silvia
"halo baby, anak ayah sehat sehat disana, ayah sayang sama kamu" bisik Daksa sesekali mencium permukaan perut rata Silvia
Daksa berdiri menatap lembut mata Silvia.
Mata yang berhasil mencuri perhatian Daksa.
"Usianya berapa" tanya Daksa mengelus perut silvia
"Sebelum kamu kerja dia udah hadir" jawabnya
"8 minggu" gumam Daksa
Daksa mencium kening Silvia "thank you, this is the most beautiful gift in my life, thank you and I really love you and the child who is still in your womb"
"I love very much, too"
•¢•
You and our children are my world
•¢•
VOTE
KOMEN
sorry if there are mistakes
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒅 𝒂 𝒌 𝒔 𝒂
Teen Fiction•FOLLOW DULU SEBELUM BACA• Support this story, leave a trail by giving a vote to this story. Satu komen atau satu vote itu sangat sangat berarti buat aku ❤ 🚫NO PLAGIAT🚫 Daksa georenald keano sosok laki laki sejuta kemisteriusan,hidup yang gelap de...