•¢•
"Jadi" tanya Daksa pada veno
"Ck!! gw dapet sapu tangan Sulia sama kertas dari ayah lo, emang lo gak ingat kata kata gw" jelas veno
"Berarti lo tau dong sebelumnya kalo gw anak kandungnya "
"tau"
Memang Veno tau bahwa Daksa adalaha anak kandung Sultan karna dia tidak sengaja mendengar pembicaraan orang tuanya dengan yaksa dan luna yang menyatakan bahwa Daksa anak kandungnya.
"Kenapa gak kasih tau gw dari awal" heran Daksa
"gw cuma mau waktu yang membongkar semuanya"
Sudah berhari hari Daksa selalu mendesak veno agar memberitahu dari mana veno mendapat barang tersebut.
"kok ayah gw bisa dapet barang barang itu ya"
"Lo lupa, keluarga lo bukan kaleng kaleng bahkan kalo dibandingin sama Sulia keluarga lo jauh diatasnya gw rasa ada anggota Sulia yang jadi anak buah ayah lo"
"Kapan masalah ini selesai" gumam Daksa
"Eh menurut lo om Sultan tau gak ya kalo lawannya Daksa" celetuk Reno
"gw rasa om Sultan udah tau, buktinya dia pernah terror Silvia"
"Orang kalo udah gila harta kaya gini nih"
"pacar lo tau kalo lo anak mafia" tanya Daksa pada Reno
"tau tapi dia gak marah,dan gw bangga punya pasangan kaya fara" ucap Reno bangga
"pasangan ajaib" gumam Veni dan Daksa
"Oh iya sa,gimana udah ada perkembangan" tanya veno
"udah , lumayan banyak "
Kemarin Daksa dan yang lain tersenyum puas mendengar kabar dari anak buahnya bahwa rencananya berhasil.
Kejam, memang Daksa kejam jika ada yang berani mengusiknya.
Daksa menyuruh anak buahnya untuk menyebarkan gas beracun di markas Sulia.
Tapi, yang Daksa bingung dimana markas utama mereka??
Karna selama ini Daksa hanya tau markas kecil mereka, dan belum tau dimana mereka utama Sulia.
Dan Sejauh ini Daksa masih belum menemukan markas utama Sulia.
•¢•
Yaksa menyuruh mereka datang ke kediaman keluarga Yuriditama .
Daksa sudah menetap dirumah Yuriditama bersamaan dengan Silvia.
Saat itu Silvia langsung mengiyakan ucapan Daksa,, karna untuk keselamatan nya sendiri dan untuk mengurangi sedikit rasa khawatir Daksa padanya.
Jangan pikir aneh-aneh tentunya dirumah Barawadi terdapat yaksa, luna, penjaga, dan para pelayan.
Dan Silvia juga sudah diberi izin dengan alasan menginap dirumah teman
Tidak mungkin dia jujur, karna Silvia tidak mau membuat kedua orang tua nya khawatir.
Semua anggota sudah berkumpul di ruang keluarga, dengan Daksa yang merangkul Silvia.
"Ayah sudah tau markas utama Sulia" ucap yaksa membuat Daksa langsung menegakkan tubuhnya.
"dimana om" tanya Reno
"gelap gulita, lembab, seram, liar, berbahaya" ucap yaksa
"teka teki lagi "
"iya, ayah dapat informasi ini dari anak buah ayah di Sulia"
See?? Sudah di tebak bahwa ada beberapa anak buah yaksa yang menjadi penghianat di Sulia.
"Ada berapa anak buah om di Sulia" tanya Reno penasaran
"cuma 2 orang, itupun masuk kesana, susah"
Daksa tau mendapat informasi seperti tadi adalah tugas yang susah dan informasi yang baru dia dengar tadi merupakan sebuah keberuntungan untuknya.
"Cuma ada satu tempat yang seperti itu" ucap Silvia tiba-tiba setelah berfikir
"Hutan" lanjutnya
"serius hutan" ucap Daksa tak yakin
"Iya, coba pikir lagi gelap gulita adalah keadaan hutan saat tengah malam , lembab keadaan hutan setelah hujan ,seram suasana hutan saat tengah malam , liar dan berbahaya itu karna banyak hewan buas dihutan" jelas Silvia panjang lebar.
"Silvia benar Sa, jawabannya hutan" gumam veno
"Berarti kita satu langkah di depan mereka"
"Kira kira berapa lagi sisa anak buah Sulia" tanya Daksa
"Sekitar 3.000 orang yang masih ada"
"berarti kita bisa dengan mudah mengalahkan Sulia"
•¢•
You may hold my hand for a while, but you hold my heart forever.
•¢•
VOTE
KOMEN
sorry if there are mistakesSatu vote atau komen sangat berarti buat aku❤
Follow instagram dibawah ini👇
@_salmaatika
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒅 𝒂 𝒌 𝒔 𝒂
Teen Fiction•FOLLOW DULU SEBELUM BACA• Support this story, leave a trail by giving a vote to this story. Satu komen atau satu vote itu sangat sangat berarti buat aku ❤ 🚫NO PLAGIAT🚫 Daksa georenald keano sosok laki laki sejuta kemisteriusan,hidup yang gelap de...