•¢•
Silvia mengerjabkan mata nya ketika cahaya masuk melewati celah celah jendela.
Dirinya memandangi wajah Daksa , dia masih tidak percaya bahwa dirinya sudah menjadi istri seorang badboy.
"udah mandangin suaminya" ucap Daksa tiba tiba.
"E-enggak"
"Sa" Panggil Silvia
"Hm"
"Aku mau makan bakso" ucap Silvia
Daksa membulatkan matanya, ini masih pagi dimana tukang bakso ada juga tukang bubur.
"tapi ini masih pagi, emang ada yang bakso pagi" ucap Daksa
"Ih pokoknya aku mau sekarang" rengek Silvia
Daksa berpindah posisi kini wajahnya tepat di perut Silvia.
"Baby lagi pengen bakso ya, yaudah ayah beliin dulu ya" gumam Daksa mengecup singkat.
"yaudah aku beliin dulu sebentar" ucap Daksa mengecup kening Silvia.
Silvia tersenyum, sembari menunggu Daksa pulang Silvia melangkah menuju kamar mandi.
Daksa melangkah menuju dapur mengambil piring untuk pesanan istrinya itu.
"Sayang" panggil daksa
Daksa menelan ludah saat melihat silvia keluar dari kamar mandi hanya dengan balutan handuk.
"Mau Sa" tawar Silvia setelah selesai memakai baju.
"ga, buat kamu aja"
Daksa tersenyum geli melihat istrinya yang sangat lahap makan bakso.
"Abis makan kita ke rumah sakit ya" ucap daksa
"Mau ngapain" dahi Silvia mengerut tak mengerti
"Ke dokter kandungan, aku mau liat anak aku" ucap daksa mengelus perut silvia
Silvia hanya tersenyum melihat berapa cinta nya Daksa pada dirinya dan buah cinta mereka.
•¢•
Mereka masuk kedalam ruangan setelah nama Silvia di panggil.
"Halo, dok" sapa Silvia
"Halo juga, ada keluhan apa" tanya dokter ber--name tag Vera
"Mau cek kandungan"
Dokter mempersilahkan Silvia berbaring di atas ranjang, dan mengoleskan gel di perut Silvia.
Terlihat jelas gumpalan kecil di layar.
Jelas Daksa mengerti, matanya berkaca kaca melihat layar di depannya begitu pun Silvia.
Tidak sia sia olahraga malam tiap hari!!
"Kalian lihat, ini adalah anak kalian janinnya sehat dan kuat, jangan melakukan hal berat karna kandungan pada usia muda rentan akan keguguran" jelas dokter.
Silvia turun dari atas ranjang dibantu daksa.
Mereka mengucap kan terimakasih setelah dokter memberi vitamin kandungan untuk Silvia.
Daksa sangat tidak sabar menanti kelahiran anak nya.
Jika ditanya mau perempuan atau laki laki, Daksa suka dua duanya yang penting bagi Daksa adalah ibu dan anaknya sehat .
"Aku gak sabar deh tunggu dia lahir" ucap daksa
"Aku juga gak sabar"
"Kamu gak mau sesuatu" ucap daksa
"Aku mau makan daging sapi" ucap Silvia menatap harap Daksa
"Yaudah kita ke restoran sekarang ya" ucap daksa
"tapi aku maunya daging sapi rasa ayam" tambah SilviaSilvia
Daksa membulatkan matanya tak percaya.
"Tapi, rasa kaya gitu gak ada sayang" ucap daksa memberi pengertian.
"Kamu udah gak sayang lagi Sama aku dan baby"
"Sttt, aku sayang sama kalian, tapi makanan kaya gitu gak ada , di mana mana daging sapi ya rasa sapi gak ada rasa ayam"
"Yaudah aku mau makan mie rasa ikan aja"
Ingin rasanya Daksa menghilang saat ini!!
•¢•
I'll do anything for you
•¢•
VOTE
KOMEN
Sorry if there are mistakes
KAMU SEDANG MEMBACA
𝒅 𝒂 𝒌 𝒔 𝒂
Teen Fiction•FOLLOW DULU SEBELUM BACA• Support this story, leave a trail by giving a vote to this story. Satu komen atau satu vote itu sangat sangat berarti buat aku ❤ 🚫NO PLAGIAT🚫 Daksa georenald keano sosok laki laki sejuta kemisteriusan,hidup yang gelap de...