DAKSA || 27 ✔

250 15 0
                                    

•¢•

Daksa menyeringai ketika melihat kotak besar di depan pintu apartemen nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daksa menyeringai ketika melihat kotak besar di depan pintu apartemen nya.

Tentu saja dia tahu isi dari kotak itu, sebuah ancaman dari Sulia, ralat!! Lebih tepatnya dari Sultan pemimpin mereka.

Masalah yang daksa alami sudah diketahui oleh silvia, awalnya silvia sangat khawatir pada daksa.

Dan selama seminggu kemarin silvia marah padanya saat tau bahwa daksa merupakan seorang mafia.

Daksa tau bahwa silvia takut padanya karna pastinya ketika seseorang mendengar kata 'mafia' pasti dipikiran mereka bahwa seorang mafia adalah orang jahat yang suka membunuh.

Tapi Daksa berusaha menjelaskan baik baik pada silvia dan akhirnya silvia memahami kenapa Daksa menjadi seorang mafia hanya satu jawabannya, kesepian.

Sebagai permintaan maaf kemarin Daksa mengirim buket bunga pada silvia, walaupun sederhana itu sangat berarti bagi silvia.

Karna bagi silvia hadiah itu tidak harus selalu mahal.

Daksa mengganti pakaian menjadi lebih rapih dan pergi ke rumah ayah kandungnya tentu saja membawa kotak tersebut.

"Mamah" ucap daksa memeluk Luna

Bahkan saat tau dia anak kandung yaksa dan luna Daksa meneteskan air mata karna terharu.

Daksa juga laki laki jadi tidak ada larangan bukan? Untuk seorang lelaki menangis.

"ayo masuk" ucap luna lembut

Satu hal yang Daksa sangat sukai dari luna adalah kepribadian yang lembut.

"makan dulu aja ya" ucap yaksa di anggukan Daksa

Apa kalian percaya? Makanan seorang ibu adalah makanan paling enak dan nikmat didunia.

Setelah selesai makan Daksa dan yaksa pergi ke ruang kelurga sedangkan, luna membereskan sisa makanan di meja makan.

Daksa menyerahkan kotak yang diterimanya tadi pada yaksa.

"Ayah, dia mau mencelakai silvia daksa takut karna tadi orang tuanya silvia pergi sekitar dua bulan" Lirih Daksa

"kalo boleh ayah kasih saran ajak silvia tinggal dirumah kita, kamu tenang aja karna ada ayah sama mamah kamu disini"

"yaudah nanti bakal Daksa coba"

"Untuk saat ini kita harus melemahkan anak buahnya" ucap yaksa

"tapi, anak buah nya banyak banget bahkan orang suruhan Daksa--Albar yang Daksa suruh masukan racun kedalam makanan itu hanya sekitar 50 orang yang meninggal" jelas Daksa

"Mau banyak atau pun sedikit kalo dia tidak memiliki strategi yang bagus, itu sama aja bohong"

"Kamu se pikiran kan sama ayah" ucap ayah dengan seringai nya diikuti Daksa dengan senyum smirk nya.

•¢•

Daksa menyugar rambutnya dengan air minum, sungguh cuaca hari ini sangat panas.

"Sil" Panggil Daksa

"apa"

"lo tinggal dirumah gw ya" ucap Daksa

"Hah?? Ngapain" heran silvia

"kemarin gw dapet ancaman, dan dia pengen celakai lo, gw takut"

"tapi Sa, gw gak mungkin serumah sama lo"

"Di rumah gw bukan cuma ada gw doang tapi ada orang tua kandung gw"

"Maksudnya gimana" heran Silvia

" ternyata orang yang selama ini gw anggap ayah kandung gw, ternyata bukan"Jelas Daksa

Silvia terkejut "jangan bercanda sa"ucap silvia

" Gw gak bercanda, gw bakal cerita sama lo"ucap Daksa

Dan saat itu juga cerita mulai mengalir tentang Daksa yang bukan anak kandung Sultan, yang ternyata musuhnya selama ini adalah Sultan, orang yang dia kira ayah kandungnya.

Semua Daksa ceritakan tentang yaksa dan luna yang ternyata orang tua kandungnya, semua cerita mengalir dari mulut Daksa.

Silvia menutup mulutnya terkejut "b-bagaimana bisa"

"gw juga awalnya kaget, tapi emang kenyataan nya begini sil, gw bisa apa"

Silvia memeluk daksa memberikan semangat lewat dekapan.

" I'll always be there for you"ucap Silvia disela pelukan

" Thank you for always being there for me"sahut Daksa mengecup lembut kening silvia

•¢•

I love you not because of who you are, but because of who I am when I'm with you

•¢•

VOTE
KOMEN
sorry if there are mistakes

Satu vote atau komen sangat berarti buat aku❤

Follow instagram dibawah ini👇

@_salmaatika

𝒅 𝒂 𝒌 𝒔 𝒂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang