Lejar - 14

77 6 0
                                    

"Hei" Panggil seseorang saat mereka bertiga ingin keluar dari kelas.

Sontak mereka membalikkan badan menatap seseorang yang memanggil mereka tadi.

"Lo manggil kita?" Ucap Kezia.

Ica mengangguk dan berjalan kearah Kezia, Nina dan Rahma "Gue boleh ikut kalian ke kantin gak? Soalnya gue gak tau kantinnya dimana"

Kezia menatap Nina dan Rahma meminta persetujuan mereka berdua.

"Ikut aja" Ucap Rahma "Iya kan Nin?"

Nina menoleh pada Rahma "Hah? Te-terserah lo berdua aja"

"Yaudah barengan sama kita aja, lo juga pasti belum punya temen kan?" Ica mengangguk dan ikut bersama mereka.

Mereka berempat sudah tiba di kantin. Kezia memilih tempat duduk yang berada dipojok.

"Kalian mau pesen apa?" Tanya Kezia.

"Lo maunya pesen apa?" Tanya Nina balik pada Kezia.

"Gue sih mau pesen bakso, kali---"

"Yaudah samaan aja kan Ra?" Ucapan Kezia terpotong saat Nina menyela.

"Iya, gue juga udah lama gak makan bakso" Rahma mengiyan ucapan Nina.

"Ica lo mau pesen apa?"

"Hm, bakso aja deh kayak kalian semua" Ucap Ica tersenyum "Tapi gapapa cuman lo yang pergi pesen?"

"Gapapa kali, santai aja"

Kezia berlalu meninggalkan ketiga gadis yang sedang duduk di bangku pojok kantin.

"Kalian ke kantin cuman bertiga doang?" Tanya Ica pada Rahma dan Nina yang sedang duduk dihadapannya.

Rahma menatap Ica "Iya, dari kelas sepuluh kita bertiga bareng terus"

"Ya kan Nin?"

Nina yang tadinya hanya fokus pada ponselnya dan tidak menghiraukan ucapan Ica kini menoleh pada Rahma yang berada disampingnya.

"Hm, iya" Ucap Nina dengan tersenyum pada Rahma.

"Woi, cewek bodoh" Ucap Seorang pria yang kini sudah duduk dihadapan Nina tepatnya disamping Ica.

Sontak ketiga gadis yang duduk di bangku itu beralih menatap Aksen.

"Ngapain pada liatin gue? Hah?"

Rahma menggelengkan kepalanya "Eh en-enggak Kak" sedangkan Nina? Dia hanya berdecak sebal, mengapa pria yang duduk dihadapannya ini terus mengganggu hidupnya.

"Ngapain sih liat hp lo terus?"

Nina tidak menghiraukan ucapan Aksen, dia menganggap semua kata-kata yang dikeluarkan dari mulut Aksen hanyalah angin yang berhembus dihadapannya.

Merasa gemas pada Nina yang terus fokus pada ponselnya, Aksen merebut ponsel Nina.

"Lo? Apaan sih?" Bentak Nina dengan wajah tidak bersahabatnya.

"Sini hp gue" Nina menjulurkan tangannya meraih ponselnya yang sedang dipegang oleh Aksen.

"Nanti pulang sekolah gue balikin" Final Aksen lalu meninggalkan Nina.

"Gila bener" Gumam Nina kesal.

Ica berdeham "Hm, dia siapa yah kalo boleh gue tau?".

Nina menatap tidak suka pada dan memberikan tatapan tajam pada Ica yang tadi melontarkan pertanyaan.

"Oh yang tadi?" Ica mengangguk "Dia itu kakak kelas" Ucap Rahma dan Ica hanya ber-oh ria.

Selang beberapa menit Kezia datang dan langsung duduk disamping Ica, lebih tepatnya tempat yang tadi di duduki oleh Aksen.

LEJAR (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang