"Gue boleh gak ingkar janji?" Masih, Aksen masih tetap menatap ke arah depan.
"Maksud lo?" Pertanyaan Nina membuat Aksen menoleh kepadanya.
"Gue mau berusaha buat bukan hanya menjadi sekedar teman lo, boleh kan?"
Aksen berbicara dengan sangat lembut...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Apakah berbohong agar tidak kehilangan sesuatu itu salah?
---
Aksen membaringkan tubuhnya di sofa, dia kini berada di rumah Yoga. Rumah Yoga sudah menjadi basecamp bagi Aksen, Rama, Putra, Bambang, dan Yoga sendiri.
"Napa tu muka bersinar banget bang" Ucap Bambang saat Aksen merebahkan tubuhnya di atas sofa.
"Kesurupan kali tuh" Ceplos Putra lalu mendapatkan pukulan dari Yoga.
"Jangan omongan Lo, jangan ngomong gitu kalo lagi di rumah gue" Kesal Yoga.
"Lo takut?" Goda Putra hingga dia mendapatkan pukulan lagi dari Yoga.
"Palingan takut tuh sama setan apalagi sama pakaian putih, ihh..." Ucap ngeri Rama.
"Sekali lagi Lo pada ngomong gituan lebih baik kalian pulang aja deh" Geram Yoga.
"Serius nih, kita semua pulang? Gak takut sendirian?" Kini Aksen lah yang mengeluarkan suara.
"Eh, enggak deh. Tunggu sampai nyokap sama bokap gue pulang ya" Ucap Yoga cengengesan dan semua orang yang berada di kamar Yoga tertawa melihat tingkah Yoga yang sangat takut dengan hal yang berbau mistis.
Begitulah persahabatan mereka, mereka kembali di pertemukan setelah Aksen pindah sekolah ke sekolah yang sekarang.
---
Nina sudah sampai di rumahnya, dia sudah menelpon Kezia untuk memberitahu wali kelasnya bahwa dia tidak bisa masuk sekolah karena sedang tidak enak badan, jelas Nina berbohong.
Nina mengganti seragam sekolahnya dengan baju kaos berwarna putih dan celana levis berwarna hitam, rambutnya dia gerai. Dia turun ke dapur untuk memgambil air dan membawanya menuju ke ruang tamu. Di ruang tamu dia hanya menonton tv.
Siaran yang dia tonton adalah ANTV, satu hal yang perlu kalian tau bahwa Nina sangat menyukai film india dan korea.
Iklan pada layar tv muncul, membuat Nina menghela napas lalu mengambil ponselnya. Dia membuka linimasa instagramnya dan saat itu pula sebuah pesan singkat masuk dari aplikasi whatsappnya.
