Lejar - 31

49 3 0
                                    

"Permisi numpang iklan dulu" Teriak Kezia yang sedang berada di depan pintu kelas.

Aksen sontak menjauh dari Nina, Aksen tersenyum dan mengelus puncak kepala Nina dimana Nina masih belum stabil karena ulah Aksen tadi.

Aksen berdiri dari duduknya dan keluar kelas saat berpapasan dengan Kezia, Kezia berbicara dengan pelan "Gercep lo kak, gak nyangka gue"

Aksen hanya tersenyum dan melanjutkan langkahnya.

Kezia duduk dibangkunya tepat disamping Nina. Nina bahkan masih tetap berada diposisinya sepertinya dia masih syok dengan tingkah Aksen tadi.

"Nina, lo kenapa bengong sih" Ucap Kezia menepuk bahu Nina membuat Nina sekarang sadar dan gelagapan.

"Hah, i-itu tadi dia...." Ucap Nina gelagapan, Kezia hanya tersenyum menggoda Nina.

"Lo sama Kak Aksen udah ada kemajuan, dua jempol untuk kalian berdua" Ucap Kezia menunjukkan dua jempolnya tepat di depan wajah Nina.

Nina berdecak dan kembali fokus menonton di ponselnya. Kezia melihat sekeliling, ternyata ada Rifki yang sedang membaca buku.

"Woy, Rif" Teriak Kezia membuat Rifki menoleh padanya.

"Lo daritadi disini?" Tanya Kezia dan Rifki hanya mengangguk.

Kezia beralih duduk di depan Rifki, tepat di bangku Mamet si murid berandalan.

"Lo tadi nonton film romatis ya?" Tanya Kezia pada Rifki yang sekarang mengernyitkan keningnya karena tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Kezia.

"Gue dari tadi baca buku gak nonton film"

Kezia berdecak sebal "Ck, yang gue maksud itu Nina sama Kak Aksen tadi. Lo lihat mereka berdua dari tadi?"

"Iya gue lihat, kenapa emang?"

"Mereka berdua ngapain aja? Gue kepo nih" Bisik Kezia takut jika Nina memdengarnya.

"Seperti yang lo lihat tadi, cuma sebentar doang karena lo ganggu mereka" Ucap Rifki santai membuat Kezia mengerucutkan bibirnya.

"Dih dasar jomblo akut lo" Ucap Kezia meninggalkan Rifki dan kembali duduk di bangkunya yang berada di samping Nina.

"Lah, gak jelas tuh anak" Ucap Rifki kembali fokus pada buku yang dia baca.

Setelah bel istirahat berbunyi, seluruh murid SMA DIRWANTARA keluar dari kelasnya begitupun dengan Nina dan kawan-kawan.

"Gak seru deh, Rahma gak ke sekolah" Ucap Kezia.

"Iya bosan bat dah, gak ada tempat nyontek lagi" Balas Nina kemudian mendapat tonyoran di kepalanya.

"Nyontek mulu di otak lo"

"Lo juga kali, Kez. Pasti lo bosan juga karena gak ada tempat nyontek" Ucap Nina dan Kezia menyengir membuat Nina berdecih.

"Rahma kenapa gak masuk sekolah?" Tanya Ica.

"Gak tau, Ca. Tumben banget tuh anak  gak masuk sekolah dan gak ada keterangannya" Ucap Nina.

"Coba lo hubungi, Kez" Suruh Nina membuat Kezia menautkan kedua alisnya.

"Kenapa bukan lo aja?"

"Gak ada kuota gue" Balas Nina.

Kezia berdecak sebal "Giliran nonton drakor langsung ada kuotanya seperti tadi pagi" Nina hanya menyengir.

"Daripada lo nonton dangdut-an" Balas Nina.

"Pake hp gue aja, ada kuota gue" Sahut Ica sontak jiwa merdeka Nina dan Kezia langsung bangkit karena kuotanya tidak terbuang hanya untuk menghubungi Rahma, teman laknat memang mereka berdua.

LEJAR (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang