Lejar - 25

45 5 0
                                    

Nina sudah tiba di depan rumahnya, dia tadi nebeng mobil Kezia lagi karena sopirnya tidak datang menjemputnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nina sudah tiba di depan rumahnya, dia tadi nebeng mobil Kezia lagi karena sopirnya tidak datang menjemputnya.
Untung saja Bi Inah menelponnya dan memberitahu bahwa Sonya sedang pergi arisan dan ikut membawa Farel juga.

Nina mengedarkan penglihatannya menatap setiap sudut rumahnya, rumah yang dulunya sangat ramai tapi sekarang sungguh berbeda.

"Non Nina pulangnya naik apa?" Tanya Bi Inah yang baru saja melihat kedatangan Nina.

Nina tersenyum tipis "Mobil teman, Bi. Ibu daritadi udah pergi ya?"

"Iya Non, sepulang Den Farel dari sekolah Bu Sonya langsung berangkat barengan sama Den Farel"

"Oh gitu ya, Bi"

"Iya, Non Nina mau makan apa biar Bibi buatin?"

Nina tersenyum miring "Gak usah, Bi. Nina belum lapar kok. Bibi istirahat aja dulu"

"Ah, Non Nina seperti tidak tau Bibi saja. Gini-gini Bibi masih bisa loh lari 12 menit keliling lapangan seperti latihan-latihan kalau mau masuk sekolah yang bagus ituloh Non" Ucap Bi Inah seakan dirinya masih muda, padahal berlari selama 5 menit saja pasti sudah ngos-ngosan.

"Sekolah kedinasan, Bi. Bibi mau daftar ya?" Ajak Nina mengikuti alur candaan Bi Inah.

"Gak lah Non, otak Bi Inah udah kendor haha" Sahut Bi Inah menertawakan dirinya.

"Sama dong Bi, otak Nina juga udah kendor tapi disuruh belajar terus sama Ibu"

Bi Inah yang melihat perubahan raut wajah pada Nina, dia mendekat pada Nina dan mengusap bahu Nina.

"Mungkin dengan Bu Sonya menyuruh Non Nina untuk belajar itu adalah hal yang terbaik untuk Non. Bahkan diluar sana masih banyak orang yang ingin belajar tapi tidak mampu Non"

Nina menatap lekat Bi Inah "Nina tau Bi, tapi apa salahnya sih Nina tetap latihan bernyanyi? Gak ada kan Bi?" Tanya Nina kini matanya sudah berkaca-kaca.

"Bibi boleh beri saran Non?" Nina hanya mengangguk.

"Lebih baik Non Nina turuti apa ucapan Bu Sonya, Bu Sonya ibunya Non, gak baik membantah orang tua Non"

Nina hanya mengehela napasnya "Nina naik ke atas dulu Bi"

"Iya Non"

Nina meninggalkan Bi Inah dan beralih berjalan ke kamarnya. Setibanya di kamarnya, Nina melempar barangnya ke sembarang arah. Lalu beralih merebahkan tubuhnya.

Nina masih merasa bahwa dia harus bernyanyi dan menepati janjinya dengan ayahnya. Dia ingin membuat ayahnya yang sudah berada di atas sana bangga padanya.

Nina sudah bersiap-siap dan bergegas untuk pergi bimbel bersama dengan Rahma dan Ica, Dari awal bimbel Ica selalu ikut karena Rahma menjemputnya. Sudah beberapa kali Ica menolak tetapi Rahma tetap kekeuh untuk menjemputnya, mau tidak mau Ica pasrah saja.

LEJAR (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang