CHAPTER 15

503 46 15
                                    

"Aku tidak menyukai perempuan yang tidak memiliki hati sama sekali," kata Sehun dingin.

"Tapi kan kamu juga tidak menyukainya sama sepertiku," jawab Irene.

"Aku tidak setega itu," kata Sehun dngin.

Seketika Irene kaget dan memutuskan untuk pergi. Selama ini Sehun tidak pernah meneriakinya seperti ini apalagi kasar dengannya. Melihatnya seperti itu membuatnya takut dan memilih untuk pergi dari pada melihatnya semakin bertambah marah.

Krystal mencoba berjalan masuk ke dalam kamarnya tiba-tiba badannya melemah, pandangan matanya tiba-tiba kabur. Keseimbangannya mulai runtuh untung Sehun dengan sigap menangkapnya jadi dia tidak jatuh terantuk lantai. Tidak ada pilihan lain karena sekarang Krystal pingsan sehingga Sehun harus menggedongnya ala bride style. Raut wajah khawatir Sehun terlihat jelas ketika melihat Krystal tiba-tiba pingsan. Akhirnya Sehun membawa Krystal ke kamarnya. Setelah menidurkannya di ranjangnya dia pergi ke dapur untuk mengambil kompresan, air minum dan beberapa perlengkapan lain.

Dengan hati-hati Sehun merawat Krystal, bahkan dia rela tidak berangkat kerja demi menjaganya. Tidah hanya itu dia juga membuatkan Krystal bubur karena tidak mungkin Krystal minum tanpa makan terlebih dahulu. Sehun juga secara continue mengganti kompresnya dan mengecek suhu tubuhnya. Sembari menunggu Krystal bangun dia melakukan pekerjaan di kamar gadis itu agar dia bisa mengecek keadaannya. Dia tidak peduli dengan keadaan rumah yang kotor karena selama Krystal pergi tidak ada yang membersihkan.

Tiba-tiba Krystal mulai terbangun, dan mencoba untuk duduk. Ketika melihat hal itu Sehun langsung membantunya untuk duduk. Wajahnya masih terlihat pucat dan bibirnya terlihat kering. Dia terlihat sangat lemas juga.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Sehun dengan wajah khawatir.

"Sudah lebih baik, tapi aku merasakan sedikit pusing," kata Krystal lemah.

"Sebentar, aku ambilkan sesuatu," kata Sehun kemudian dia pergi keluar.

Setelah beberapa menit dia datang membawa nampang yang berisi bubur, minum, dan obat. Dia menaruh nampan tersebut di meja dekat ranjangnya. Kemudian meminta Krystal untuk makan.

"Kamu harus makan dulu, sebelum minum obat," kata Sehun.

"Kamu bisa makan sendiri?" tanya Sehun.

"Tentu, aku bukanlah anak TK juga," balas Krystal.

Ketika Krystal sedang makan tiba-tiba tangan Sehun menyentuh dahi Krystal. Deg jantung Krystal serasa lari marathon dan berhenti nafas melihat perilaku Sehun. Niat Sehun hanya ingin mengecek suhu tubuh Krystal.

"Badan kamu panas sekali," kata Sehun.

"Kamu kenapa tidak menelponku?" gumamnya.

"Kenapa kamu mengganti password tanpa memberitahuku?" tanya Krystal.

"Irene yang mengantinya dan aku lupa memberitahumu, sekarang aku sudah mengubahnya kembali seperti semula, maaf" kata Sehun.

"Mengapa kamu tidak menelponku?" tanya Sehun.

"Bateraiku lowbat, aku ingin meminjam charger tapi tiba-tiba hujan turun, aku tidak punya pilihan lain kecuali memaksakan tidur di sana," kata Krystal.

"Aku merasa bahwa kemarin adalah hari terakhirku hidup, dingin sekali dan angin juga berhembus sangat keras," kata Krystal.

"Seandainya tidak hujan aku akan pergi kerumah temanku yang lain," tambahnya.

"Maafkan aku, tapi seharusnya Irene tahu bahwa kamu kemarin berusaha masuk karena aku kemarin sedang mabuk jadi tidak sadarkan diri," kata Sehun.

"Mungkin dia sengaja," jawab Krystal.

Secret of Contract (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang