CHAPTER 11

437 58 19
                                    

.

.

.

.

.

Semenjak mengenal Krystal dia mulai tidak begitu yakin tentang Irene karena dia merasa bahwa... dia tidak bisa menyimpulkan semuanya sekarang karena memang terlalu awal untuk mengatakannya. Mungkin hanya pemikirannya saja karena terlalu lama tidak bertemu dengan Irene sehingga dia memiiki pemikiran seperti ini.

"Omma bahagia sekali bisa berkumpul dengan kalian seperti ini," kata omma ketika mereka sudah sampa di rumah.

"Appa juga, oh iya besok pagi tolong antarkan kita ke bandara karena kita besok akan pergi mengunjungi Yuhan. Kalau kalian ada waktu berkunjunglah kesana," kata appa.

"Baik apaa, iyakan Krystal?" tanya Sehun.

"Oh,," balas Krystal.

"Ingin makan apa?" tanya Krystal.

"Oh, kita makan makanan yang ada saja, aku ingin beristirahat lebih cepat," kata omma.

Setelah itu mereka kembali ke tempat tidur masing-masing. Quality time bersama kelurga kali ini terasa menyenangkan karena mereka benar-benr bisa berbicara dari hati ke hati. Ketika berada di kamar Sehun tiba-tiba wajah Krystal panas mengingat kejadian pagi tadi ketika bangun dia berada di pelukan Sehun.

"Kamu kenapa, pasti berfikiran yang aneh-aneh," kata Sehun.

"Tidak, aku tidak berfikiran aneh," balasnya cuek.

"Kamu tidur di ranjang saja, aku akan tidur di sofa," kata Krystal kemudia dia berjalan menuju ranjang untuk mengambil bantal dan selimut.

"Sudahlah kita tidur di bersama saja, jangan berfikir macam-macam," kata Sehun.

"Aku lelah harus berdebat denganmu lagi," tambahnya.

"Aku tidak akan bisa tidur kalau harus tidur ketika lampu menyala," tambahnya.

"Oke baiklah," kata Krystal kemudian.

Setelah itu mereka membuat garis pembatas," kamu jangan sampa melewati batas garis ini atau kamu akan kena hukuman," kata Krystal.

"Hukuman apa?" tanya Sehun.

"Menyetil dengan keras di dahi," kata Krystal kemudian.

"Okke setuju," balas Sehun.

Setelah itu mereka mulai tidur, dasar Krystal emang dia tidak bisa tidur dengan tenang. Tidurya seperti bocah anak 7 tahun kalau tidak di peluk. Bantal, guling, dan selimut jatuh karena ulahnya bahkan garis pembatas sudah di lewatinya. Sehun merasa terganggu dengan ulah Krystal karena gadis itu tidak membiarkannya tidur dengan tenang. Akhirnya dia memeluk Krystal agar gadis itu bisa tidur dengan tenang.

Ketika pagi menjelang, Krystal membuka mata terlebih dahulu karena memang dia terlelap terlebih dahulu kemarin. Dia kaget karena dia sekarang tidur dipelukan Sehun lagi. Krystal ingat bahwa sebelum mereka memutuskan untuk tidur mereka telah membuat batas tapi mengapa pagi ini dia berada di pelukan Sehun.

"Ahhh... apa yang kamu lakukan," teriak Krystal sambil mendorong tubuh Sehun.

"Bersiik tau," kata Sehun.

"Aku tidak mempercayaimu, kamu memelukku lagi," kata Krystal kesal.

"Sekarang lihat tuh kelakuan kamu semalem," kata Sehun sambil memperlihatankan bantal, guling, selimut jatuh di bawah.

"Oh, tidur kamu sangat mengangguku, lihatlah semua barang jatuh berceceran. Aku kemarin terganggu denganmu, aku sempet berfikir aku sedang gidur dengan anak usia 7 tahun atua anak yang berusia 28 tahun," kata Sehun.

Secret of Contract (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang