"Mereka membawa fotomu sewaktu memakai seragam SMP saja, dan tidak mengetahui dirimu saat ini, siapa dia?" tanya Jiyeon.
"Jiyeon kamu mau kan berjanji kepadaku tidak akan membocorkan rahasia ini," tanya Krystal.
"Tolong jangan beritahu siapa aku dan dimana aku sampaI aku menemukan semua bukti-bukti," kata Krystal.
"Singkat ceritanya aku adalah anak yang berhasil kabur dari kasus perampokan yang terjadi 17 tahun yang lalu," kata Krystal pelan.
"What,,," kata Jiyeon kaget.
"Bukankah itu pemilik perusahaan Jung?" tanya Jiyeon.
"Iya yang sekarang sudah berganti nama dan sepertinya ada seseorang yang mengatakan bahwa aku masih hidup dan berkeliaran di sini," kata Krystal.
"Sebentar sebentar izinkan aku untuk mengetahui satu hal, siapa wanita yang meninggal waktu dan di rumah itu?" tanya Jiyeon.
"Beliau adalah bibi yang mengasuhku, selama ini aku meminjam identitas beliau. Tidak mungkin aku menggunakan identitas asliku juga untuk tetap berada di dunia ini," kata Krystal.
"Jangan tanya terlalu banyak, sekarang aku butuh kamu untuk membantuku," kata Krystal.
Jiyeon mengangguk dan mengiyakan permintaan Krystal. Sejujurnya Krystal sangat bingung dengan kejadian yang baru saja menimpanya. Sedangkan Jiyeon sangat bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Jangan katakan kepada siapapun siapa aku sebenarnya meskipun kepada pengurus panti, janji?" tanya Krystal memastikan.
"Iya aku janji, tenang saja"kata Jiyeon.
"Sekarang kamu ikut aku, aku tunggu di sini kamu bilang sama bibi dan Aerin kita akan pergi jalan-jalan," kata Krystal kepada Jiyeon.
Setelah menunggu beberapa jam menunggu bus lewat karena di daerah sini transportasi memang sedikit sulit tidak seperti di Seoul. Akhirnya sekarang mereka berada di tempat tinggal Krystal sewaktu Bibi Nara masih hidup. Keadaan rumah itu sekarang seperti rumah hantu, banyak sekali debu dan keadaan rumahnya seperti hancur. Memang semenjak tinggal di panti Krystal tidak pernah mengunjungi tempat ini lagi. Sejujurnya mereka takut untuk masuk ke rumah tersebut namun mereka tidak memiliki pilihan lain, akhirnya mereka nekat untuk masuk rumah tersebut.
"Kenapa kita datang kesini?" tanya Jiyeon.
"Aku harus mencari dokumen penting," kata Krystal.
"Aku takut, aku tunggu kamu di depan," kata Jiyeon.
"Aku juga takut Jiyeon tapi aku tidak memilki piihan lain, buruan hari semakin gelap kalau kita tidak buru-buru," kata Krystal.
"Aku takut Krystal, buruan," kata Jiyeon.
"Tidak yang perlu kamu takutkan, buruan," kata Krystal.
"Sekarang bantu aku cari dokumen apapun yang penting buruan sebelum orang tadi tahu bahwa aku pernah tinggal di sini, hilangkan semua jejakku di sini," kata Krystal frustasi.
"Krystal semua album foto ini jugakah?" tanya Jiyeon.
"Semuanya, yang menurut penting dan berguna kamu bawa saja," kat Krystal.
"Apakah masih ada? Itu juga... bawa saja Jiyeon, kita harus menghilangkan semua jejakku," kata Krystal.
"Krys, ini benda apa? Apakah kaset ini masih berfungsi?" tanya Jiyeon.
"Aku tidak tahu bawa semuanya," kata Krystal.
Setelah dirasa semua jejak hilang, Krystal dan Jiyeon buru-buru keluar sebelum hari menjelang petang. Dia menyimpan semua data itu di dalam ransel yang Krystal pakai. Sesampai di kamar, Jiyon dan Krystal mula mengunci semua pintu dan meneliti semua data yang dia peroleh. Dia hanya menemukan data-data yang bagian tengah tanpa mengetahui dasarnya. Mereka masih belum bisa menyimpulkan siapa dalang di balik semua ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Contract (On Going)
Fiksi PenggemarMenginjak usia 28 tahun, rahasia hidupnya mulai terbongkar satu persatu. Krystal gadis yatim piatu yang tinggal di panti asuhan terpaksa menerima ajakan laki-laki asing untuk menikah. Bukan menikah secara hukum melainkan nikah secara kontrak. Gambar...