XXII

11.3K 1.3K 222
                                    

Yibo bergerak dalam tidurnya. ia bermimpi tentang Zhan Ge nya yang sedang tertawa lepas dengan seseorang, tapi Yibo tak tau itu siapa. ia mencoba memanggil Xiao Zhan tapi Zhan ge nya hanya menoleh, seolah-olah ia tidak mengenal Yibo lalu lanjut bercengkrama dengan orang itu. Yibo hendak menarik Xiao Zhan tapi tak bisa, kakinya tak bisa digerakan. ia panik, sepatunya seolah menempel dengan bumi. kakinya tidak bisa ia gerakan, tapi tubuhnya bebas menggapai, hingga ia merassa terjatuh.

Yibo seketika terbangun. matanya membuka cepat. ia benci mimpi terjatuh dan ia lebih benci lagi bermimpi Zhan genya yang buruk. matanya fokus pada langit-langit kamar, kepalanya sakit dan ia masih mau tidur. namun badannya kaku saat sadar bahwa ia tidak sendirian. seseorang memeluknya, dan itu membuatnya kaget bukan main. ia segera melirik pada tangan kurus putih yang sedang melingkar diperutnya. jantungnya berdetak cepat. tidak mungkin dia membawa seseorang masuk ke apartemennya terlebih ke kamar Zhan genya.

lalu matanya membelalak kaget saat sadar itu Zhan ge. Zhan genya yang tidur disisinya. wajah kagetnya hanya bertahan sejenak sebelum digantikan tawa miris yang memilukan. ia sudah tidak kaget. kepalanya menggeleng pelan. 

"hahahhaha...... bahkan aku masih didalam mimpi" guman Yibo, tawa renyah yang penuh dengan sakit. Yibo belum menggerakan badannya yang terlentang. ia merasa hangat, dan Yibo akui mimpinya kali ini terasa nyata. tidak mungkin Zhan ge nya yang sedang di Jepang bisa ada disini. Yibo menghadap Xiao Zhan perlahan, tangan kanannya masih setia menjadi bantal bagi Xiao Zhan. ia memperhatikan wajah Xiao Zhan. ia lebih berisi disni. pipinya, alisnya, bulu mata panjangnnya. hidung nya, ah..... bibir pink itu yang sedikit terbuka memamerkan 2 gigi kelincinya. bagaimana bisa sangat indah. 

tangan bebas Yibo ia gerakan pelan, menyentuh wajah Xiao Zhan merasakan lembutnya kulit wajah Xiao Zhan.

"Zhan ge benar-benar indah" ujar Yibo. ya kata yang pas menggambarkan sosok Xiao Zhan, ketika tampan, manis dan menawan menjadi satu.

air mata Yibo mengalir perlahan. "aku kira aku akan segera gila" guman Yibo sebelum perlahan memajukan wajahnya, menutup matanya dan mencium Xiao Zhan perlahan, benar-benar penuh perasaan. tidak ada gigitan atau lidah. hanya pangutan lembut. ia mendengar lenguhan pelan sebelum merasakan sosok dihadapannya memundurkan kepalanya sedikit. 

"Yibo .... jangan ganggu aku. gege sangat mengantuk" guman Xiao Zhan dengan nada kesal pelan tapi matanya masih tertutup. Yibo tentu saja membelalakan matanya merasa mimpinya benar-benar nyata. ia menyentuh bibirnya dan ciuman tadi terasa sangat nyata. ini mimpi terbaik Yibo kalau begitu. ia memajukan wajahnya lagi dan memanggut bibir Xiao Zhan dengan cepat dan lebih keras dari tadi, namun tidak terlalu kasar, ia ingin menikmati waktunya, dan ia tidak ingin bangun.

'plak' Yibo kaget bukan main menerima tamparan pelan dari sosok dihadapannya pada dadanya. membuat ciuman tadi terlepas, digantikan dengan 2 mata yang mengerjap lucu dan kesal. Yibo merasakan sakit pada bekas pukulan Xiao Zhan.

"WANG YIBO....!!!! biarkan aku tidur!!!!!" hardik Xiao Zhan geram merasa tidurnya terganggu. 

"Zhan ge??!! " ujar Yibo kaget bukan main. ia mengira ini mimpi

"bukan aku ayahmu! sekarang jangan ganggu aku" ujar Xiao Zhan ketus, berusaha menutup matanya. ia menyamankan posisinya pada Yibo. Yibo kaget buakan main ia tidak bisa berkata-kata. ia sangat merindukan sosok dihadapannya dan segera memeluknya erat.

"Zhan ge kumohon jangan pergi lagi" lirih Yibo. ia menghirup dalam aroma Zhan ge nya. aroma yang selama ini ia rindukan. mendengar lirihan Yibo membuat Xiao Zhan membuka mata. ia tidak mengantuk lagi tapi ia tetap pada posisinya berada pada dada Wang Yibo. Xiao Zhan dapat mendengar detak jantung Yibo. itu berdetang sangat keras dan cepat, seolah-olah Yibo habis berlari jauh. 

Be Mine (IN EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang