XXIII

11.3K 1.3K 182
                                    

Yibo tidak habis pikir.... 

sekarang dirinya membenci dirinya sendiri, tangannya gemetar dan tubuhnya seketika  kehilangan tenaganya. ia harus melakukan sesuatu. ia tidak ingin kehilangan Xiao Zhan. Yibo menampar dirinya beberapa kali. air matanya mengalir. ia ingin bertanya kepada seseorang tapi Yibo tidak tahu siapa yang harus ia tanya. ia tidak pernah benar-benar mempercayai orang lain selaain Xiao Zhan

"AAARRRRRGGGGGHHHHHHHHHHHHHHH.....!!!!!!!" 

Yibo berteriak sangat keras, urat lehernya terlihat jelas, wajahnya memerah. Yibo sangat frustasi sekarang. ia tidak pernah mengalami hal seperti ini. Yibo ingin minum, namun ia menahan diri. jika Zhan genya tau ia minum, tidak menutup kemungkinan Zhan ge akan semakin takut kepada dirinya, dan Yibo tidak ingin lepas kendali lagi. Yibo tidak pernah seperti ini. bahkan saat dia masih berkencan dengan orang lain, Yibo tidak pernah benar-benar cemburu. namun saat bersama Zhan ge nya, diri Yibo berubah menjadi sangat posesif, seperti singa kepada makanannya. Yibo sangat tidak suka berbagi.

Yibo ingin menjadi satu-satunya bagi seorang Xiao Zhan. Yibo bahkan berjanji kepada dirinya sendiri akan berubah menjadi lebih dewasa, mengontrol emosinya dan semakin bekerja keras, Yibo ingin menghasilkan banyak uang dan saat usianya sudah tepat ia akan pensiun dan hidup bersama Xiao Zhan di tempat yang jauh dan indah, jauh dari kamera dan orang-orang yang tahu identitasnya.

namun Yibo kecewa dengan dirinya, saat ia ingin menjadi sosok yang dapat Xiao Zhan andalkan, yang menjaga dan melindungi dirinya. justru ia menjadi sososk  yang menyakati Xiao Zhan. Yibo ingin menghukum dirinya sendiri. ia baru saja merendahkan Zhan genya. memperlaakukan Zhan genya seperti pelacur saat Yibo yang paling tahu bahwa hal tersebut sangat tidak benar.

Yibo menahan berat tubuhnya dengan kedua tangannya. tenaganya hilang. kepalanya terasa berat. binggung bagaimana caranya meminta maaf. kemungkinan terburuknya adalah Xiao Zhan yang tidak ingin menemuinya lagi dan pergi seketika. memikirkan itu tubuh Yibo berdesir, matanya tertutup merasa suhu dingin menyelimuti tubuhnya. ia harus mencari ide. Yibo harus berusaha. matanya ia buka, namun dahinya seketika bertautan.

noda merah tua terlihat jelas. ia berjongkok, menyentuh noda itu. namun noda itu sudah kering. seperti darah pikir Yibo lalu tubuhnya ia putar melihat noda itu disekitar dapur. matanya membelalak. Yibo yakin ini darah. ia segera bangkit dan mengedarkan pandangan keseluruh apartemennya, lantai dapur adalah marmer putih jadi terlihat jelas, begitu juga lantai lainnya meski berwarna sedikit gelap. tapi Yibo dapat melihat jelas. kakinya mengikuti noda darah, noda darah seperti terseret, lalu matanya jatuh pada belahan kaca di depan kamarnya, ia melihat dari luar, darah itu masuk kamar mandinya. 

kepala Yibo menoleh cepat ke kamar Xiao Zhan. Zhan ge nya terluka. jika tidak berati ada orang yang masuk kesini, tapi itu mustahil. Yibo tidak berfikir panjang, saat memutuskan menghampiri Xiao Zhan. noda darah ini sangat banyak. mengelilingi apartemen. Yibo tidak ingin Zhan ge nya terluka. namun saat di depan pintu, tangannya berhenti saat ingin membuka pintu. tangannya gemetaran. ia tidak siap. bagaimana jika Zhan ge nya tidak ingin melihatnya, tapi melihat noda darah di depan kamar Yibo tidak peduli. jika Yibo masih mementingkan egonya dan membuat Xiao Zhan semakin lama menahan sakit, Yibo tidak akan memaafkan dirinya. jadi Yibo berfikir, biarlah Xiao Zhan membencinya. Yibo hanya tidak ingin Zhan genya terluka. 

Yibo mengetok pintu

"Zhan ge aku masuk" ujar Yibo pelan sembari langsung membuka pintu tanpa memberikan kesempatan Xiao Zhan menjawab. disana ia melihat Zhan genya memandang horor kearahnya, ada rasa takut yang teramat disana, membuat Yibo sakit. Yibo tidak menyalahkan Xiao Zhan. tapi dirinya sendiri. disana Xiao Zhan masih dengan keadaan yang sama, uang dan kartu Yibo masih berserakan, wajah Xiao Zhan terlihat pucat, tubuhnya terlihat menegang dan gemetaran sembari mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya. disana Yibo dapat melihat noda darah kering dilantai, lalu banyak juga di selimut dan sprei. 

"JANGAN MENDEKAT!!!"  Xiao Zhan berteriak, membuat tubuh Yibo kaku. Zhan genya baru saja meneriakinya, dengan nada penuh ketakutan. 
"Zhan ge terluka. biarkan aku melihatnya" ucap Yibo nadanya penuh dengan kekhawatiran

Xiao Zhan menggelengkan kepalanya takut. keringat dingin membasahi wajah pucatnya, air matanya seperti akan jatuh setiap saat. membuat Yibo semakin sakit. hatinya sangat sakit melihat orang yang ia cintai ada dalam keadaan seperti ini dan Yibo adalah penyebabnya. Yibo tetap mendekat, namun berhenti saat melihat Xiao Zhan semakin mundur, meski ia tidak dapat bergerak banyak, karena punggungnya sudah berada di sandaran tempat tidur.

seketika Yibo berlutut, karena kakinya sudah tidak dapat menopang berat tubuhnya "ZHAN GE!!! KUMOHON MAAFKAN AKU!! hiks.... aku salah. kau bisa membenciku, tapi kumohon hiks jangan seperti ini...... hiks.... jangan memandangku seperti itu...!!" Yibo tidak dapat menahan dirinya. dia memandang Xiao Zhan yang kaget lalu mendekati tepi tempat tidur dengan lututnya dan meraih tangan Xiao Zhan. 

Xiao Zhan terlalu kaget untuk menarik tangannya. ia melihat Yibo yang menangis dan terlihat frustasi di depannya. 

"Zhan ge. dengarkan aku" ucap Yibo matanya memandang wajah Xiao Zhan lembut namun penuh dengan penyesalan dan rasa sakit. 

"aku meminta maaf, aku lepas kendali. aku melakukannya karena aku marah dan tidak mau kehilangan Zhan ge. aku tahu Zhan ge tidak melakukan apa yang aku katakan, tapi Zhan ge tahu saat aku emosi aku mengeluarkan kata-kata yang menyakiti orang. dan aku benar-benar tidak bermaksud. saat aku melihat Zhan ge tidur dengan Yubin aku marah. aku cemburu. aku mengira aku spesial bagi Zhan ge. hiks.... " Yibo tidak bisa menahan emosinya. kedua tangannya masih setia meremas tangan Xiao Zhan

"aku..... aku berfikir Zhan ge tidak akan memperlakukan orang lain seperti itu hiks. beberapa hari setelah itu, di weibo banyak foto Zhan ge tersebar, mereka mempertanyakan siapa Zhan ge karena Yubin terlihat sangat dekat dan manja dengan Zhan ge. lalu saat aku melihat akun Yubin ia mengambil gambar dengan Zhan ge. bahkan saat Zhan ge tidur. sedangkan denganku??! Zhan ge bahkan tidak pernah mengambil foto kita bersama. AKU WANG YIBO GE...... WANG YIBO!!!" Yibo menaikan suaranya frustasi, wajahnya merah karena menangis dan emosinya. Yibo terlihat menyedihkan

"semua orang memperlakukanku spesial, ingin dekat dengan ku. tapi Zhan ge seolah tidak peduli hiks..... lalu..... lalu..... kemarin aku mendengar yang lain berbicara bahwa Zhan ge tinggal dengan Yubin...." Yibo menggeleng gelengkan kepalanya tidak percaya, matanya masih basah. 

"bagaimana Zhan ge menolakku dan memilih Yubin!!! aku kehilangan harapan ge. aku kira gege tidak akan kembali!! aku..... aku memiliki banyak uang Zhan ge, aku bekerja keras, aku tampan, aku..... aku terkenal Zhan ge aku lebih terkenal dibandingkan Yubin!! kenapa Zhan ge memilih Yubin! kenapa Zhan ge meninggalkanku???!!" Yibo sudah tidak kuat, ia jatuh terkulai sambil memeluk tangan Xiao Zhan. Yibo menundukan kepalanya, terisak keras di pinggir tempat tidur.

Xiao Zhan, ia kaget bukan main, mencoba mencerna apa yang Yibo katakan ia benar- benar tidak pernah melihat Yibo seperti ini, bahkan jika saat ia syuting terpuruk, Yibo tidak pernah seperti ini.

"Yibo.... lepaskan tanaganku" ucap Xiao Zhan. membuat Yibo mengangkat kepalanya horor. jangan bilang Zhan genya akan meninggalkannya. Yibo sudah jujur. Yibo panik, kepalanya pusing seketika. ia menggelengkan kepalanya sambil memandang Xiao Zhan. 









ini chapter yang berat untuk ditulis, karena masalah yang Yibo buat, aku ingin dapat menyampaikan emosi Yibo dengan baik. tapi aku hanya seorang pemula. tolong berikan aku semangat dan pendapat kalian


 jangan lupa like ya :)) hehehehehe ^^

Be Mine (IN EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang