9

13.9K 1.5K 94
                                    

Sebelum menonton, mereka memilih untuk makan terlebih dahulu di sebuah restaurant sushi mahal. Yibo benar-benar memanjakan Zhan genya. Yibo juga menggunakan kesempatan ini untuk mempelajari Xiao Zhan dengan baik.

Yibo banyak bertanya dari pertanyaan-pertanyaan umum sampai ke pertanyaan lebih yang sifatnya lebih pribadi, dan Xiao Zhan dengan polosnya menjawab semua pertanyaan tanpa curiga. Ya otaknya terlalu fokus dengan makanan, ini adalah restaurant sushi kesukaannya.

Dari proses investigasi Yibo selama di restaurant sushi, Yibo dapat mengambil beberapa informasi mengenai Zhan ge nya yang sangat suka sushi, steak, hot pot, atau apapun makanan yang pedas, tapi membenci terong. Zhan ge nya suka segala sesuatu yang manis seperti kue atau minuman manis. Dia sarjana di Chongqing Technology and Business University. Menyukai kucing, kelinci dan anjing, Zhan genya anak tunggal, dan orang tuanya tinggal jauh dengannya sejak dulu. Zhan ge nya pernah menjalin hubungan 2 kali, dan yang terakhir sudah putus sejak lama karena Xiao Zhan yang semakin sibuk dan jarang bisa bertemu. Saat mendengar itu, Yibo sadar bahwa Zhan ge nya kemungkinan putus setelah menjadi managernya.

'syukurlah mereka putus' batin Yibo

Zhan ge nya juga punya kebiasaan mengunyah makanan seperti kelinci saat makan, dan ah... ini tentu saja hasil dari observasi Yibo yang tidak pernah melepaskan pandangan matanya dari Xiao Zhan sejak awal.

Selesai makan Yibo segera ke bioskop. Ini point utamanya hari ini. Sampai sana ia menyuruh Xiao Zhan menunggu sebelum ia menukarkan tiket dan membeli popcorn. Karena ini masih sore dan hari kerja, bioskop ini terlihat sepi. Ini juga karena bagaimanapun mereka bukan berada di kota utama. Xiao Zhan mencoba bertanya film apa ini tapi Yibo menjawab tak tau. Ini hanya rekomendasi teman-temannya.

Yibo mengambil kesempatan saat menonton. Mereka duduk di belakang ujung. Dengan alasan mencari aman, jadi tidak ada yang melihat mereka. Dengan begitu dia dapat memperhatikan Zhan genya lebih jelas. 2 jam berlalu, Yibo hanya memperhatikan Xiao Zhan yang tampak menonton dengan serius, sesekali mengerutkan dahi.

Film selesai, namun mereka enggan beranjak, tepatnya Yibo, Xiao Zhan akan seperti biasa membiarkan yang lain untuk keluar terlebih dahulu. Ia tidak ingin orang lain melihat Yibo meski sudah memakai masker, ia tidak ingin istirahat Yibo terganggu.

"ge... maaf aku tidak tau filmnya tentang gay. Aku hanya menonton nya karena kata temanku ini sangat bagus ditonton" Yibo berbicara dengan nada bersalah.

Ia mulai menjalankan rencananya. Ia ingin tau apa yang gegenya pikirkan tentang hubungan sesama jenis. Sebenarnya Yibo tau jelas filmnya dan sudah menonton cuplikannya. Ia beruntung cover film hanyalah gambar laut biru dengan perpaduan matahari terbenam, jika dari covernya, orang-orang akan mengira ini adalah film romantis atau drama yang menguras air mata.

"aku tidak keberatan. Itu film yang bagus dan menyentuh" ujar Xiao Zhan

Yibo membelalakkan matanya "gege tidak jijik?"

"mengapa jijik?" ujar Xiao Zhan dalam hatinya memikirkan pertanyaan Yibo. Jangan-jangan Yibo kurang menerima hubungan seperti itu.

Menarik napas panjang Xiao Zhan melanjutkan "Yibo.... Gege tidak tau apa pendapatmu tentang mereka. Bagi gege cinta itu sama. Tidak peduli harta, usia atau gender. Cinta adalah cinta. Tidak ada batas. Tidak ada yang salah dalam mencintai" Xiao Zhan tersenyum tulus. Tangannya menepuk-nepuk punggung tangan Yibo lalu berdiri.

"ayo.... kita harus keluar" ujar Xiao Zhan, menyadarkan Yibo. Senyum Yibo melebar. Ia mendapatkan jawaban yang ia inginkan

"apa gege pernah menyukai seseorang dengan gender yang sama?"

"tidak" jawab Xiao Zhan tanpa jeda, membuat Yibo kembali takut. Jangan bilang gege tipikal orang dengan pemikiran terbuka yang dapat menerima hubungan sesama, tapi bukan tipikal yang menerima itu untuk dirinya sendiri.

Be Mine (IN EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang