12

13.8K 1.4K 100
                                    

Melihat ekspresi Yibo, perasaan Xiao Zhan merasa tidak nyaman.

"gege tidak membencimu Yibo. Gege hanya perlu waktu. Kau bersiaplah, kita ada jadwal nanti" ujar Xiao Zhan lalu pergi meninggalkan Yibo yang masih terdiam disana.

"ah Yibo" Xiao Zhan berhenti lalu berbalik, mendengar panggilan Xiao Zhan, Yibo berbalik dengan cepat, matanya menatap Xiao Zhan penuh harap.

"anggap saja apa yang terjadi kemarin tidak pernah terjadi" ucap Xiao Zhan dingin.

Yibo hanya bisa tersenyum dan mengangguk kaku. Hatinya tidak nyaman setelah mendengar Zhan genya ingin menganggap kejadian kemarin tidak pernah terjadi. Tapi Yibo sadar, untuk saat ini, itu adalah pilihan yang terbaik.

"dan gege berharap tidak terjadi hal seperti ini lagi. Jangan mabuk sembarangan, bagaimanapun kau seorang publik figur. Akan jadi masalah besar jika kau tidak sadar dan menyerang orang lain. Kau harus bisa mengontrol dirimu" ucap Xiao Zhan

Kali ini dia benar-benar khawatir dengan nasib karir Yibo. Bagaimanapun Yibo adalah artisnya.

Mendengar itu Yibo tersentak, apa gegenya pikirk dia adalah tipe orang seperti itu?

"tidak akan! Tidak akan terjadi lagi. Tidak mungkin menyerang orang lain" ucapnya tegas dengan wajah dingin lalu berlalu menuju ruang ganti.

Xiao Zhan terdiam mendengar pernyataan Yibo. Kepalanya ia miringkan memikirkan apa dirinya salah mengartikan tapi ucapan Yibo terkesan aneh dan apa yang di ucapkannya seperti memiliki arti yang berbeda.

Xiao Zhan memutuskan bersiap-siap. ia mandi air dingin untuk mencoba menyegarkan pikirannya. Lalu matanya terpaku pada kaca kamar mandi. Kakinya secara tidak sadar mundur selangkah, matanya membulat sempurna dan tangannya menutup mulutnya tidak percaya, kemudian dengan cepat mendekatkan dirinya ke kaca.

'GILA!!! apa yang Yibo lakukan kemarin!!! mengapa ada begitu banyak tanda yang ia tempatkan! bagaimana untuk menutupinya!!!!'

Xiao Zhan panik, tapi wajahnya memerah menahan malu saat ingatan kemarin muncul kembali. Melihat ke bawah, Xiao Zhan menghela napas, saat bagian bawah tubuhnya bereaksi.

"ah.... Ini benar-benar gila" guman Xiao Zhan lalu segera mandi air dingin.

Xiao Zhan berpikir, mungkin karena dirinya sudah lama tidak memiliki kekasih dan melupakan kebutuhan biologisnya. Bagaimanapun Xiao Zhan adalah pemuda dewasa yang sehat.

Sedangkan di sisi lain Yibo mencoba merapikan tempat tidur, melihat kasur yang berantakan dan jaket Xiao Zhan yang tergeletak bebas di atas kasur, Yibo meraihnya. Menggenggam jaket itu dan perlahan membawanya ke wajahnya. Yibo menarik napas dalam. Kilasan kejadian kemarin membuat tubuh Yibo bereaksi. Melirik bagian bawahnya yang masih menggunakan handuk membuat Yibo menghela napas.

"benar-benar, bagaimana kau bisa bereaksi secepat itu" ujar Yibo tidak habis pikir, lalu memilih segera mengganti pakaian dan lanjut berbenah.

Keluar dari ruang ganti, ia kaget melihat Zhan ge nya berada di dalam kamarnya hanya dengan menggunakan bath robe. Rambutnya masih basah, ia yakin pasti Zhan genya buru-buru kemari untuk mengambil ponselnya yang berada di kantong jaket yang kemarin ia pakai.

Yibo menghela napas, ingat Zhan ge adalah managernya. Xiao Zhan tidak sadar akan Yibo yang sudah keluar dan sekarang berjalan ke arahnya. Begitu banyak pesan yang masuk, ia sibuk membalas satu-satu dan mengirimkan voice note.

Xiao Zhan kaget saat merasakan ada orang yang menggosok kepalanya dari belakang, menoleh badanya berputar cepat berusaha mundur.

"diamlah ge, rambut mu masih sangat basah. Nanti kau bisa sakit" ujar Yibo lembut sembari mengeringkan rambut Xiao Zhan menggosokkannya pelan dengan handuk.

Be Mine (IN EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang