10

13.8K 1.5K 39
                                    

WARNING! membaca dengan bijak!!




Xiao Zhan kesulitan membawa Yibo ke kamarnya, bagaimana tidak jika Yibo lebih berat dan lebih tinggi darinya. Selain itu, Yibo masih memeluk Xiao Zhan erat.

Mereka ....... Bukan tepatnya Xiao Zhan, mau tidak mau memeluk Yibo lebih erat dan menyeret Yibo pelan.

Masuk ke kamar, Xiao Zhan tidak perlu menyalakan lampu, karena ia tau betul letak kasur Yibo. Meskipun ia ingin menyalakan lampu, kondisinya tidak memungkinkan.

Setelah berjuang sudah payah, Xiao Zhan dengan segera menempatkan tubuh Yibo di kasur bersama dengan dirinya yang masih setia di pelukan Yibo. Tepatnya Xiao Zhan melempar dirinya dan Yibo, ia tidak punya kekuatan lagi, bahkan tubuhnya sudah mengeluarkan banyak keringat.

Malam itu, cahaya rembulan terlihat lebih terang dibandingkan biasanya, cahayanya masuk melalui jendela-jendela besar di kamar Yibo, memberikan cahaya yang cukup untuk melihat dalam gelap.

Xiao Zhan berusaha bangun. AC tidak menyala dan dia masih setia dengan jaket kulitnya, keringat masih setia membasahi dahi dan tubuhnya. Xiao Zhan tidak kuat. Dia memilih kedinginan dibandingkan kepanasan.

'hiks........ hiks.....'

Xiao Zhan yang mendengar tangisan kecil segera melirik kearah Yibo yang masih setia membenamkan wajahnya di ceruk leher Xiao Zhan dan posisi Yibo yang masih memeluk Xiao Zhan. Yibo tak pernah menangis saat mabuk bahkan Yibo tidak pernah menangis di luar akting. Khawatir Xiao Zhan mencoba memanggil Yibo

"Yibo.... Hei...... mengapa menangis?" suara khawatir terdengar jelas, begitu juga raut wajah Xiao Zhan.

Tidak ada jawaban namun yang ia lihat selanjutnya benar-benar membuatnya khawatir. Yibo melepaskan pelukannya lalu meringkuk sambil kedua tangannya memegang dadanya.

"kenapa sangat sakit..... tolong aku..... seseorang........hiks" Xiao Zhan panik. Ia bangkit berusaha mengubah posisi Yibo untuk terlentang

"Yibo!!! Yibo!!! Katakan pada gege apa yang sakit? Kita ke rumah sakit sekarang!"

Xiao Zhan berpikir mungkin karena Yibo minum alkohol dengan persentase tinggi dan begitu cepat, ia tidak akan memaafkan dirinya jika terjadi sesuatu pada Yibo terlebih dibawah pengawasan nya.

Ia berusaha mengangkat Yibo tapi Yibo menggeleng, suara serak dan berat Yibo terus mengutarakan kata-kata sakit, lampu memang tidak dinyalakan tapi ia masih melihat jelas bahwa betapa ekspresi Yibo menahan sakit. Xiao Zhan menempatkan kedua tangannya pada kedua sisi wajah Yibo, menepuk-nepuknya berharap Yibo sadar.

Mata Yibo terbuka perlahan membuat Xiao Zhan merasa sedikit lega namun dengan cepat ia merasa Yibo menarik jaketnya lalu mencium Xiao Zhan, Xiao Zhan terkejut bukan main.

Xiao Zhan yang segera tersadar menempatkan kedua tangannya pada bahu Yibo hendak mendorong dirinya dari Yibo, namun tangan Yibo mencengkeram tengkuk Xiao Zhan erat membuat rasa perih dan sakit sekaligus, sedangkan tangan lainnya memeluk posesif pinggang kecil Xiao Zhan, Xiao Zhan mencoba mengelak tapi ia bahkan tak bisa menggerakkan leher dan tubuhnya.

Xiao Zhan merasa sakit pada bibirnya saat Yibo berulang kali mengigit bibirnya, belum lagi ditambah cengkraman di tengkuknya. Lidah Yibo yang berhasil masuk ke mulut Xiao Zhan membuat Xiao Zhan kesulitan bernafas, aroma dan rasa alkohol juga terasa sangat jelas dari mulut Yibo dan Xiao Zhan tidak suka itu. Otak Xiao Zhan tidak terima bagaimana kekuatan orang mabuk lebih kuat dari dirinya yang sadar.

Posisi Xiao Zhan yang diatas Yibo, memanfaatkan kekuatan kakinya yang masih bebas membuat kaki Xiao Zhan ia tempatkan menekuk, ia menghitung dalam otaknya 1 2 3 seraya menempatkan kekuatan pada kedua tangannya yang masih di bahu Yibo sekaligus kedua lututnya. Ia mendorong badannya sekaligus berusaha melepaskan ciuman sepihak ini.

Be Mine (IN EDITING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang