Cry-Cry

361 36 6
                                        

Akhirnya mereka melaksanakan makan malam di rumah Jun Myeon itu dalam rangka ulang tahun Joo Hyun.

"Ayo di makan, maaf ya masakannya sederhana soalnya sekarang udah ga se fit dulu, lebih gampang capek" Kata Joo Hyun membuka acara makan malam itu.

Tapi baru saja sendok mereka terangkat Na Eun sudah bersuara.

"Huek"
"Huek"

Iya, suara itu cukup membuat atensi untuk ke tiga orang lainnya di meja makan itu, terutama Myung Soo.

"Sayang? Gapapa?" Myung Soo menghentikan kegiatan makannya dan mulai mengusap punggung Na Eunnya.

Tapi mual itu tak terhenti lalu Na Eun segera bangkit dari meja makan menuju dapur, lebih tepatnya wastafel.

"Huek"

Ia memuntahkan semua yang ia bisa muntahkan, tentu saja hasilny nihil, karna bahkan makanan itu belum sempat masuk sedikitpun ke mulutnya.

"Sayang, masih mual ya?" Myung Soo dengan telaten memijat pelan tengkuk Na Eun, menghidupkan keran wastafel, membasahkan telapak tangannya lalu membasuh bibir Na Eun, tolong katakan kurang apa lagi seorang Myung Soo itu.

Na Eun hanya menggeleng lemah, menjatuhkan kepalanya ke dada bidang suaminya itu lalu memeluk Myung Soo nya.

"Aku tidak mau makan itu, aku boleh kan tidak makan itu, Myung?" tentu saja nada itu terdengar seperti permohonan memilukan bagi Myung Soo.
"Sayang, aku tahu mungkin kau tidak suka dengan makanan itu, tapi ini kan acara ulang tahun Joo Hyun nunna, bahkan ia sendiri yang memasaknya, kalau kita tidak mencicipinya"
"Kau tega Myung, kau lebih memikirkan Joo Hyun eonni dari oada istrimu"
"Bukan begitu sayang" tapi sekarang Na Eun meninggalkannya.

Saat Na Eun kembali ke meja makan, ternyata Joo Hyun tengah membereskan semua makanan itu dengan Jun Myeon yang mengikutinya.

"Sayang, makanannya belum di makan kenapa sudah mau di bereskan, hm?" itu Jun Myeon yang dengan setia mengekori Joo Hyun.
"Kau tidak lihat? Bahkan Na Eun saja mau muntah hanya dengan melihat masakkanku, ia sampai memohon pada Myung Soo untuk tidak memakannya, bukan kah lebih baik aku membuangnya saja Jun?" Mata Joo Hyun sudah berkaca-kaca.

Baiklah drama apa lagi yang dimainkan kedua ibu hamil ini.

"Eonni, maaf" Na Eun dengan spontan berlutut di hadapan Joo Hyun yang tentu saja membuat ketiga pasang mata orang yang ada di dapur itu ikut terkejut.
"Sayang, lantainya dingin, ayo bangun" itu Myung Soo yang hendak menarik Na Eun nya untuk kembali berdiri.
"Tidak! Jangan sentuh aku! Aku menyinggung perasaan Joo Hyun eonni, aku tidak akan berdiri sampai eonni memaafkanku" tolong ingatkan kedua pria di sana, sebentar lagi akan ada telenovela.

Joo Hyun jadi ikut berlutut juga untuk menghapus air mata Na Eun yang ikut turun sambil merapalkan beberapa kata maaf untuk Joo Hyun. Dan Jun Myeon pun ikut memegangi pundak Joo Hyun.

"Joo, Na Eun itu bukan tidak suka masakkanmu, dia itu mengalami mual karena dia masih hamil muda, sama seperti dirimu dulu, jadi jangan tersinggung dengan perlakuannya okay?" ucap Jun Myeon pelan.

Untungnya kali ini Joo Hyun sedang kembali ke kewarasannya dan mengangguk, memilih mengikuti perkataan Jun Myeon.

"Na Eun, eonni tidak marah padamu, maaf ya atas perlakuan eonni tadi, mungkin mengagetkanmu, tapi seperti dirimu juga, semenjak kehamilan ini eonni lebih sensitif, jadi lebih mudah tersinggung, jangan di masukkan ke hati ya sayang?" Kata Joo Hyun sambil mengusap pelan kepala Na Eun.

Akhirnya kini tangis Na Eun mereda dan mengangguk atas ucapan Joo Hyun. Sesungguhnya Myung Soo masih sedikit bingung dengan kejadian yang sedang mereka alami, tapi ia melihat ke arah kakaknya, Jun Myeon, yang terlihat biasa saja dengan semua adegan barusan.

"Cha, kedua ibu hamil ayo duduk di meja makan, aku akan membereskan masakan Joo Hyun dan akan memasak ramyun, ada yang mau?" kedua ibu hamil itu kembali duduk lalu berkata kompak.
"AKU MAU" kata Joo Hyun dan Na Eun berbarengan.

Melihat Joo Hyun dan Na Eun berbincang hangat dan melihat hyung nya ke dapur memasak ramyun membuat Myung Soo semakin tidak mengerti, tadi marahan? Lalu menangis? Sekarang bercanda? Sebelum ada hal yang lebih aneh lagi lebih baik Myung Soo pergi ke dapur membantu Hyungnya.

"Hyung"
"Oh, Myung Soo, kemarilah, ambilkan aku mangkuk untuk ramyun ini" Myung Soo hanya mengangguk lalu memberikan mangkuk yang sudah ia ambil pada Jun Myeon.
"Hyung"
"Apa?"
"Sepertinya kau biasa saja menghadapi peristiwa tadi?"
"Peristiwa apa?"
"Na Eun dan nunna?"
"Owh, nanti kau juga biasa dengan sikap wanita hamil seperti itu, anggap saja sedang bermain drama, jangankan tadi, itu masih tidak seberapa main tangis-tangisan dengan Na Eun di rumah, coba kau pikir, nunna mu itu pernah menangis di tengah mall karena tidak mendapat boneka yang ia mau"
"Kenapa tidak kau belikan?"
"Yaampun, bukan uangku tidak cukup, boneka itu tinggal satu dan ada anak usia sekitar lima tahun menginginkannya, coba kau pikir, apa masuk akal untuk memperebutkannya? Joo Hyun bahkan bertengkar dengan anak itu dan berakhir aku membawanya keluar dari toko itu, makanya ia menangis di mall itu sambil berteriak 'Tolong ada orang jahat' coba kau bayangkan kalau ada yang percaya dan memukuli ku bagaimana?"
"Lalu, apa yang hyung lakukan?"
"Tentu saja jurus ampuh mendiamkan mulut wanita, apa lagi?"

TBC-050420

The Two Kims ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang