Ridin

246 24 14
                                    

Pagi itu Myung Soo terbangun dengan Na Eun yang sudah tidak ada di sisinya. Ah, pasti Na Eun sedang memasak sarapan untuknya sehingga Myung Soo memilih untuk pergi ke kamar mandi telrebih dahulu untuk membersihkan diri di pagi ini.

Selesai dengan kegiatan mandi pagi, ia sudah menemukan setelan pakaiannya lengkap, kemeja, dasi, jas, celana bahan bahkan ikat pinggang serta jam tangan, Na Eun memang juara pikirnya. Setelah seslesai dengan itu semua, Myung Soo turun untuk menemukan Na Eun bersama sarapan paginya, tapi nihil, hanya ada sarapannya di atas meja.

"Na Eun? Chagi? Di mana baby?"

Suara sautan dari istrinya tidak kunjung muncul yang muncul suara geretan koper dari ruang gudang.

"Loh, by, kamu cuma mau ke Daegu sama Joo Hyun nunna kan, bukan mau pindah rumah kan? Kok bawaan banyak banget sih?" tanya Myung Soo heran melihat Na Eun mengambil koper sebanyak itu dari gudang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh, by, kamu cuma mau ke Daegu sama Joo Hyun nunna kan, bukan mau pindah rumah kan? Kok bawaan banyak banget sih?" tanya Myung Soo heran melihat Na Eun mengambil koper sebanyak itu dari gudang.
"Kamu kenapa belum sarapan? Emang ga telat nanti ke kantor? Bawaan cewek tuh emang banyak Myung, kamu ga usah kaget gitu sih" kata Na Eun melanjutkan langkahnya ke kamar.
"Aku anter kamu ke rumah nunna, terus aku juga anter kalian ke stasiun, oke ya by?"
"Terserah kamu lah, ditolak juga susah kan kalo emang udah maunya, gaada meeting penting di kantor?" tanya Na Eun.
"Mana ada sih yang lebih penting dari kamu sana calon anak kita sayang?" ngomong nya aja begitu, terus yang kemarin tuh apa?
"Yaudah aku packing dulu, kamu lanjutin sarapan aja"
"Kita ga sarapan bareng aja by?"
"Ngga, aku udah minum susu, dan gausah panggil by by gitu deh, geli" galaknya Na Eun pun keluar.
"Oke sayang" emang dasarnya aja Myung Soo begitu.

Tidak terlalu memakan waktu lama Na Eun sudah keluar dari kamarnya dengan semua keperluannya selama di Daegu. Iya, tidak lama karena sebenarnya Na Eun sudah membereskan mana barang yang ingin ia bawa semalam, dan tinggal memasukkan nya ke koper pagi ini.

"Sudah selesai ya by?" Mata Na Eun langsung menajam melihat panggilan yang di tujukan padanya itu.

Myung Soo mengalihkan panggilan dan memanggil Paman Hwang untuk membawa barang-barang Na Eun ke mobil.

"Jangan marah lah yang, kok mood nya kayak bete gitu sih? Ga seneng ya nemenin nunna ke Daegu? Mau aku yang batalin aja?" ga ngaca dia, malah salahin orang lain buat kesalahan dia.
"Ngga, aku nyaman aja sama eonni, aku seneng banget malah mau pergi ke Daegu sama dia" kalau bisa yang lama, biar ngilangin gedek aku sama kamu.
"Yaudah aku ga panggil by lagi deh, tapi jangan ditekuk gitu dong mukanya"
"Terserah sama kamu aja, di bilangin juga susah kan, bandel ini" Na Eun mengusap perutnya berulang seraya mengucap 'amit-amit aegi nanti gede jangan kayak appa kamu ya nak'

'Terus aegi harus mirip siapa dong bunda? Masa iya mirip Paman Hwang'

Sementara Myung Soo hanya bisa menggeleng melihat sikap istrinya yang 'panas' pagi ini. Na Eun nya sudah berjalan mendahuluinya ke mobil.

"Bahaya ya emosi ibu-ibu kalau lagi hamil" dia lupa siapa yang bikin hamil.
"KAMU BILANG APA MYUNG?" kata Na Eun dari jarak itu.
"Ngga Eun, aku cuma heran kamu jalan nya cepet banget, aku ketinggalan" jangan main-main makanya.

.

Perjalanan tadi di lakukan cukup hening dan ternyata Joo Hyun sudah siap di teras rumah dengan bawaan yang lebih banyak lagi dari Na Eun.

Perjalanan tadi di lakukan cukup hening dan ternyata Joo Hyun sudah siap di teras rumah dengan bawaan yang lebih banyak lagi dari Na Eun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terus ini yang bawain nanti siapa coba nunna?" tanya Myung Soo pada kakak iparnya itu.
"Ya kan tinggal suruh porter, kaya orang susah aja sih Myung heran" tuh kan, sombongnya mendarah daging cocok banget sama Su Ho.
"Ayo eonni, kita berangkat" sambut Na Eun memegang tangan Joo Hyun membawa eonni nya itu duduk di kursi penumpang di belakang.
"Yang, ko di belakang sih?" tanya Myung Soo saat Na Eun nya juga turut duduk di belakang.
"Ya terus masa eonni sendirian?"
"Ini barang nunna belum di masukin ke mobil yang"
"Terus musti aku gitu Myung yang masukin?"
"Oke, iya, paham, aku yang masukin" udah di tinggal sendiri, di jadiin porter dulu lagi, batin Myung Soo.

.

Ya, tidak butuh waktu lama mereka sudah di stasiun dan Myung Soo mengecup kening Na Eun sambil mengucapkan kata sayang.

"Jaga diri ya, kalau ada apa-apa telepon aku, nanti aku langsung ke sana" Na Eun hanya mengangguk tanpa niat melawan.

"Nunna kok ga di anter hyung sih?"
"Sibuk dia, hari ini ada kelas"
"Nunna juga hati-hati di jalan, kalau sudah sampai kasih kabar, kalau ada apa-apa hubungi aku juga boleh"
"Iya, bawel, kami masuk dulu ya, keretanya sudah datang" lalu kedua wanita itu beranjak.

Na Eun dan Joo Hyun sudah duduk di dalam kereta dengan barang yang sudah di tata rapih oleh porter yang Joo Hyun bayar tadi, lalu Joo Hyun menatap Na Eun.

"Hei, ada apa dear?" tanya Joo Hyun.
"Tidak apa eonni, berapa lama kita di Daegu? Maaf baru bertanya sekarang"
"Kenapa harus maaf? Sampai eonni melahirkan kita di Daegu, apa kau keberatan?" tentu saja mata Na Eun melebar, setahunya kandungan eonni berumur tujuh bulan dan itu artinya ia kana berada di Daegu dua bulan.
"Ah, cukup lama juga ya eonni, tapi aku tidak keberatan tentu saja" jawab Na Eun dengan sedikit senyum.
"Sepertinya kau senang, akhirnya senyum mu kembali, kalau ada masalah, kau bisa cerita dengan eonni sayang, jangan memendamnya sendiri, ingatkan? Kalau ibunya stress baby nya juga bisa merasakan, kau tidak mau kan peristiwa kemarin terjadi lagi?" tentu saja Na Eun menggeleng kuat.
"Kalau aku sudah siap nanti aku akan ceritakan pada eonni, terima kasih eonni" jawab Na Eun kembali tersenyum.
"Iya sayang, sama-sama"

TBC-140520

The Two Kims ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang