Obsession

302 25 5
                                        

Sejujurnya kalau boleh bilang, Myung Soo juga sungguh kepikiran dengan istri cantik yang ia tinggalkan dan sekarang dinyatakan sakit bahkan di rawat di rumah sakit. Tapi bagaimana dengan tender yang bernilai fantastis ini? Apa ia harus meninggalkannya dan mengalami kerugian bagi perusahaan? Oh c'mon, ribuan orang yang bekerja di perusahaan merupakan tanggung jawab Myung Soo kan?

.

Setelah kejadian telepon itu Joo Hyun mengambil alih ponsel Ji Soo dari Na Eun dan menyuruh maknae keluarga Kim itu keluar, sementara Joo Hyun kembali menenangkan Na Eun.

Siang berlalu, perawat sore datang untuk menghantarkan makanan dan juga memeriksa isi infus Na Eun apakah masih ada atau sudah habis.

"Na Eun-ssi, kalau butuh sesuatu bisa pencet tombol bantuan yang terletak di sisi kasur ya, saya tinggal dulu, jangan lupa makanannya dihabiskan" kata perawat itu ramah lalu meninggalkan ruangan Na Eun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Na Eun-ssi, kalau butuh sesuatu bisa pencet tombol bantuan yang terletak di sisi kasur ya, saya tinggal dulu, jangan lupa makanannya dihabiskan" kata perawat itu ramah lalu meninggalkan ruangan Na Eun.

"Tuh denger kan, harus makan, ayo sini eonni suapin, aaa" Kata Joo Hyun sambil mengarahkan sendok ke mulut Na Eun.
"Aku bukan anak kecil eonni, aku bisa makan sendiri kok" Na Eun mengambil alih sendok itu dan menyuap sendiri makanannya.

Iya, Joo Hyun menyuruhnya menghabiskan makanan itu sehingga dengan terpaksa dan sedikit mual, Na Eun menghabiskan makanannya. Karena masih sedikit lemas, Na Eun di suruh berisitirahat oleh Joo Hyun dan tertidur setelahnya.

Tidak lama kemudian Jun Myeon datang dan langsung menghampiri istrinya, mencium puncak kepala Joo Hyun.

"Kamu pulang gih by, aku aja yang jaga Na Eun"
"Kamu aja yang pulang, kamu pasti capek kan baru pulang kerja?"
"Emang kamu ga capek seharian jagain Na Eun?"
"Aku gapapa Jun, aku mau di sini nemenin dia, kasian Na Eun, keluarganya cuma kita kan?"
"Yaudah, aku juga di sini aja, aku pake kamar mandinya ya buat bersih-bersih" Joo Hyun mengangguk tanda setuju.

Selesai Jun Myeon membersihkan badan dan berganti pakaian dengan pakaian cadangan yang ia punya, ia meminta Bibi Yoon untuk membawakan baju Joo Hyun ke rumah sakit dan susu hamilnya.

"Babe, kamu sore ini belom makan kan?"
"Kamu mau makan ya Jun? Apa mau order aja?"
"Kamu tuh jangan sangkin ngurusin orang nanti kamu yang sakit ya Joo, aku ga suka loh"
"Orang apa sih Jun, itu adik ipar kita sendiri, bukan orang lain"
"Oke, tapi kamu makan"
"Aku ga nafsu, jangan paksa aku"
"Kamu bisa bilangin Na Eun buat makan tapi kamu sendiri ga makan? Kamu mau nyakitin Su Hyun?"
"Kamu apaan sih Jun, aku lagi males ribut ya"
"Kamu istirahat, aku pesenin kasur satu lagi terus kamu di infus juga, gaada penolakan" jadilah kamar VIP itu isinya dua orang.
"Satu kantong aja, janji entar malem aku makan, kalo aku di ranjang juga yang jagain Na Eun siapa coba" Jun Myeon mengangguk.

Setelah Joo Hyun beristirahat dan menghabiskan satu botol infus, Joo Hyun bersedia untuk makan.

"Jun" Jun Myeon yang tertidur di sofa di hadiahi tepukkan lemah di pipinya.
"Iya babe, kenapa?"
"Beliin aku tteokbokki ya"
"Kamu pengen tteokbokki?"
"Iya, yang pedesss ya Jun"
"Jangan yang terlalu pedes yah sayang, kasian sama Su Hyun"
"Oke, level 3 ya"
"Dua aja"
"Apa rasanya ih Jun level 2"
"2 atau tidak aku belikan"
"Oke, tapi sama kimbab ya"
"Anything for you darl, kalo gitu aku pergi beli dulu kamu jaga Na Eun bentar ya" Joo Hyun mengangguk semangat.

Joo Hyun duduk di kursi persis sebelah ranjang Na Eun, sesekali melihat wajah adiknya itu serta mengusap pelan puncak kepalanya.

"Jangan sakit-sakit lagi ya" kata Joo Hyun.

Tanpa terasa, waktu berjalan semakin cepat dan hampir tengah malam.

"Ini Jun Myeon kemana coba, beli tteokbokki di Korea Utara ya?" waktu akhirnya sudah lewat dari jam dua belas dan hari berganti.

Tidak di sangka pintu ruangan itu terbuka, tentu saja Joo Hyun sudah senang sekali gus mau marah, senang karena tteokbokkinya datang, marah karena Jun Myeon lama sekali membuatnya menunggu.

"JUN MYEON" sangkin bersemangatnya ia berteriak dan lupa kalau di sebelahnya sedang ada pasien yang sedang tertidur.

"Owh, maaf Na Eun-ie, eonni tidak bermaksud" belum sempat Joo Hyun menyelesaikan ucapannya, Na Eun sudah membalas berteriak.
"KELUAR!" Joo Hyun bingung lalu mengalihkan pandangannya ke arah mata Na Eun memandang, sosok laki-laki yang baru saja memasuki ruang pesakitan ini.

"Kamu, nyuruh aku keluar?" tanya Myung Soo lemah.
"IYA, KELUAR KAMU, NGAPAIN KE SINI? ADA KEPENTINGAN APA KAMU KE SINI HAH?" Na Eun masih dengan emosinya.

"Eun jangan marah-marah, inget baby" kata Joo Hyun menenangkan.

"Sayang, kamu dengerin penjelasan aku dulu ya, sebentar aja"
"APA MYUNG, APA YANG MAU KAMU JELASIN? APA? KALO AKU INI GA PENTING? IYA LAH, APA SIH PENTINGNYA AKU KETIMBANG TENDER ITU? PANGKAT AKU KAM CUMA ISTRI, GA SEBANDING LAH SAMA TENDER KAMU ITU APA LAGI NGELOBBY NYA SAMA MANTAN KAMU ITU KAN SAMA SI JI YEON" habis nafas Na Eun mengutarakan kekesalannya.

"Sayang udah dong jangan teriak-teriak gitu ga baik ah, eonni ga suka" lagi-lagi Joo Hyun mencoba menengahi perdebatan itu.

"Please, Eun, kasih aku kesempatan buat biacar sama kamu ya, jangan begini" ujar Myung Soo pelan.
"Halah, kamu ga usah ngomong lah Myung, aku udah tahu, kalo aku ini sebates obsesi kamu aja kan?"
"Maksud kamu?"
"Bener kata Ji Soo, kamu itu cuma ngejer aku supaya kamu berhasil dapetin aku, sekarang, giliran aku udah jadi milik kamu seutuhnya, ya kamu udah"
"Cukup Eun, yang harus kamu tahu aku sayang sama kamu, aku ga mau ribut sama kamu"
"Iya, karena aku cuma obsesi kamu, sekarang kamu bisa kan tinggalin kamar ini? Aku butuh istirahat"
"Aku temenin"
"Nggak, ga perlu, ada eonni yang nemenin aku di sini dan aku ga bisa istirahat karena kamu, kamu ganggu"
"Eun"
"Aku lagi sakit, please jangan sakitin aku lagi, tolong ngerti, aku juga ga mau ribut sama kamu"
"NA EUN!" Myung Soo akhirnya berteriak karena Na Eun sama sekali tidak mau mendengar penjelasannya, dan suaranya yang cukup besar mengagetkan kedua wanita itu sampai membuat Na Eun menangis, sialnya Jun Myeon masuk di saat yang bertepatan dengan itu semua.

"PLAKK" Jun Myeon menampar pipi kanan Myung Soo kuat.

"Pernah hyung ajarin kamu kasar sama perempuan Myung? Pernah Hyung ajarin kamu untuk tidak menghargai wanita? Apalagi wanita yang sekarang sedang mengandung darah daging kamu? Pernah?" Myung Soo cuma bisa menunduk dengan tangis Na Eun yang pecah.

"Dia emang ga pernah sayang sama aku" Joo Hyun kembali memeluk adik iparnya itu untuk meredakan tangisnya.

"Kita keluar" Ujar Jun Myeon menarik adiknya.

TBC-260420

The Two Kims ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang