Psycho

343 26 1
                                    

Akhirnya makan malam itu sudah berakhir, Na Eun dan Myung Soo juga sudah pamit pulang sekitar satu jam yang lalu dan sekarang Joo Hyun dan Jun Myeon sudah dengan piyama mereka di atas kasur itu.

"Jun" itu Joo Hyun bersuara sambil memeluk  dari samping Jun Myeon nya yang duduk di kasur dan bersandar kepada kepala kasur.
"Hm" entah kenapa Jun Myeon sedikit dingin malam itu.
"Suho" iya panggilan itu keluar dari mulut Joo Hyun.
"Kenapa?" malah mata Joo Hyun memanas.
"Su Hyeon, lihat itu appa mu marah pada eomma" Joo Hyun mengatakannya sembari tertunduk menghadap perutnya dab mengelus perlahan seolah berbicara dengan anaknya.
"Joo, kenapa sih?"
"Kau marah kan padaku, mengaku saja!"
"Kenapa aku harus marah padamu? Dan kenapa kau harus menangis? Kau tidak sayang dengan Su Hyeon?" Oh iya, Su Hyeon itu singkatan Suho dan Joo Hyun.
"Tentu saja aku sayang dengan Su Hyeon, aku eommanya, bahkan aku membawanya kemanapun aku pergi"
"Lalu kenapa menangis?"
"Lihat, bahkan kau tidak memamggilku dengan kata sayang, kau pasti marah kan denganku? Aku semakin hari semakin menyebalkan ya Jun? Maafkan aku ya?" Joo Hyun memasang wajah memelasnya yang tentu saja membuat Jun Myeon luluh.

Jun Myeon belum juga menjawab tapi ia hanya mampu menarik nafas panjang.

"Huft" Jun Myeon mengeluarkan nafasnya kasar.
"Oh begitu caramu memperlakukan istrimu Jun? Aku minta maaf baik-baik ini balasanmu? Menarik nafas? Apa maksudnya? Kau lelah padaku? Iya?! Bilang Jun, aku bisa pergi ke rumah eomma dan berpisah denganmu!" tunggu kenapa sekarang jadi Joo Hyun yang marah?
"Joo, bicara apa sih?"
"Bisa gila aku menghadapi mu Jun" but Joo, the real one is, you got me feeling like a psycho!

Jun Myeon tidak bisa menjawab lagi perkataan istrinya, ia hanya merapalkan banyak kata sabar dalam hati dan mengingatkan dirinya bawasanya barusan dia sendiri menasehati adiknya seperti seorang pro, bagaimana bisa ia kalah dengan emosi ibu hamil di depannya ini sekarang.

"Apa?! Kau mengataiku ya di dalam pikiranmu?! Mengaku saja Jun!" baiklah Jun Myeon harus mengeluarkan jurus yang membuat mulut Joo Hyun terhenti.
"Cup" kecupan singkat itu berhasil membungkam mulut istrinya.
"Aku yang salah Joo, maafkan aku ya, sayang" iya, jangan lupakan kata sayang di akhir kata jika ingin meluruskan keaadaan ini.

Akhirnya Joo Hyun mengangguk pelan dengan sedikit pout yang terbentuk di bibirnya, dan tentu saja sangat menggemaskan bagi Jun Myeon.

"Tapi tadi kau marah ya padaku? Aku minta maaf Jun"
"Tidak perlu kau meminta, maaf itu selalu ada Joo, aku selalu memaafkanmu, apa lagi kau memang tidak bersalah, dan aku tidak marah padamu, kau paham?"
"Lalu kenapa?"
"Aku hanya sedikit kecewa dengan tindakanmu, kasihan Na Eun"
"OH JADI MASIH ADA CINTA YANG BELUM SELESAI YA JUN? AKU DAN SU HYEON TIDAK CUKUP?" sudah, tamat Jun Myeon, ia salah kata.
"JOO" sudah, berlinang lagi air mata Joo Hyun tersentak oleh suaminya.
"Lihat Su Hyeon, bahkan appamu sekarang membentak eomma, haruskah kita pergi sekarang?" Joo Hyun tidak berani lagi melihat ke arah Jun Myeon lalu segera bergegas membuka lemari, mengambil kopernya, berjalan ke walk in closet dan mengambil beberapa helai pakaian.
"Joo, please stop, aku salah okay, aku ga sengaja nge bentak kamu sayang, jangan pergi, jangan ke rumah eomma, kamu masih kurang fit dear, maafin aku, please" Joo Hyun sudah mematung di tempat dan Jun Myeon mengambil kesempatan itu untum memeluk istri labil nya dari belakang.
"Maafin aku ya sayang" ia mengelus pelan perut istrinya lalu membalikkan istrinya agar mereka berhadapan.

Joo Hyun masih dalam diamnga tapi bedanya mata itu menatap jelas Jun Myeonnya, tidak lagi takut atau merunduk, tapi terlihat jelas meminta penjelasan.

"Maaf" Jun Myeon mengatakan itu tapi mata Joo Hyun masih tajam, tentu saja menandakan kata itu tidak cukup untuknya.
"Sayang, Na Eun itu istri Myung Soo, adikku, yang artinya dia adik ipar kita sayang, iya kau juga tahu aku memang pernah sempat menaruh rasa padanya, tapi tidak mungkin rasa itu masih ada, tidak mungkin aku menghancurkan kehidupan keluarga adikku dan juga keluarga kecil kita sayang" Joo Hyun masih tetap menatapnya tegas.
"Kau dan Su Hyeon adalah anugrah terindah yang pernah ada, yang aku miliki, yang akan aku jaga, dan tidak akan aku sia-siakan, kalian adalah segalanya, bahkan lebih dari cukup dalam hidup ini aku memiliki kalian" sekarang mata Joo Hyun sudah mulai berkaca walau masih menatap.
"Dan aku tidak suka kata perpisahan Joo, kau seharusnya tahu itu, aku tidak suka di tinggalkan ataupun melepaskan, kau milikku, aku milikmu, aku tidak bisa hidup tanpamu, aku mencintaimu, Kim Joo Hyun" akhirnya tangis itu pecah dan Jun Myeon mendekap istri manjanya.
"Sudah ya Joo menangisnya, saranghae" Jun Myeon mengecup puncak kepala sang istri yang masih menangis dengan kata maaf mengiringu isak tangis istrinya itu.

TBC-090420

The Two Kims ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang