환생 - Rebirth

343 32 12
                                    

Tidak terasa, dua bulan itu cepat berlalu, Myung Soo dan Jun Myeon memang selalu rutin datang di akhir pekan untuk menginap di Daegu. Iya, mereka datang di hari Jumat dan pulang di hari Minggu, khusus Jun Myeon, dia bisa kadang kapan saja sesuai permintaan Joo Hyun di saat istrinya itu merindukannya, menginginkan sesuatu, atau bahkan sekedar ingin melihat wajahnya langsung, dan yang penting jika di saat genting seperti ini.

"Jun, sepertinya baby sudah tidak tahan untuk segera bisa melihat kita, shh, pelan-pelan bergeraknya sayang, eomma sakit, hmm" Joo Hyun tengah melakukan panggilan dengan suaminya.
"Joo, sayang, tahan sebentar okay, sekarang di rumah ada siapa? Jangan panik okay? Aku akan segera meluncur ke sana, jangan melahirkan terlebih dahulu sebelum aku datang okay?"
"Aku, di rumah bersama Na Eun, eomma sedang pergi ada urusan, baiklah aku akan ke kamar Na Eun memintanya mengantarku ke rumah sakit, tapi Jun"
"Iya sayang? Kenapa? Apa yang sakit? katakan padaku"
"Sepertinya kau yang terdengar panik sekarang, hihihi"
"Astaga sayang, kau masih sempat bercanda denganku? Dan mentertawakan diriku saat ini? Yang benar saja"
"Shh, biar tidak, shh, tegang, dan aku tidak tahu apakah baby lahir menunggu appa nya atau tidak, kontraksinya semakin cepat ku rasakan, hanya saja aku tidak tahu sudah bukaan berapa, tapi sakitnya masih bisa ku tahan, sepertinya baby mau kau menjadi orang pertama yang melihatnya"
"Aku sudah di mobil, jangan matika  panggilan kita boleh Joo? Aku akan mengemudi dengan sangat cepat agar sampai di sana dengan segera"
"Hei, utamakan keselamatan sayang, aku tidak mau terjadi apa-apa denganmu, jadi untuk mendapatkan konsentrasi, lebih baik aku matikan dulu teleponnya ya, nanti aku telepon lagi okay sayang? Ayahnya Su Hyun"

Panggilan Joo Hyun selesaikan dan ia bergerak perlahan ke kamar Na Eun.

"Eun, sayang, apa kau sedang tidur?" iya ini siang dan Na Eun memiliki kebiasaan baru sekarang, tidur siang.
"Ani, eonni, wae" suara itu terdengar terlebih dahulu lalu di susul dengan Na Eun membuka pintu.
"Bisa"
"Astaga, sejak kapan kontraksinya eonni, ayo aku antar ke rumah sakit" tentu saja Na Eun langsung mengerti karena begitu ia membuka pintubia dihadiahi dengan wajah Joo Hyun yang terlihat meringis, Joo Hyun sendiri berdesis, dan tangan Joo Hyun juga berada di bagian bawah perutnya, seolah menahan perutnya yang sangat turun itu agar tidak terjatuh.

Na Eun membawa Joo Hyun ke rumah sakit dengan memanggil taxi on line dan di perjalanan Na Eun menelepon Tiffany untuk memberitahu bahwa mereka sudah pergi ke rumah sakit.

"Eonni, seteleah eonni melahirkan, aku akan segera pergi, maaf jika selama ini merepotkanmu"
"Tidak Na Eun-ah, sama sekali tidak merepotkan, dan kau berjanji tetap memberi eonni kabarmu kan, walau tidak memberi kabar pada yang lain" Na Eun mengangguk mantap atas permintaan eonni nya itu.

Ternyata seperti dugaan, bukaan Irene belum lengkap sehingga ia masih harus menahan sakit dan menahan ejanannya hingga bukaannya lengkap, sekaligus menunggu suami tercintanya.

"Joo Hyun!" Jun Myeon membuka pintu ruang itu kasar dan terburu.
"Shh, ayah sudah, shh, datang?" kata Joo Hyun yang masih berjalan pelan di ruangannya dipegangi Tiffany dam di awasi Na Eun.
"Sayang, maaf aku datang terlambat" matanya berkaca, sungguh ia menyesal membuat Joo Hyun merasakan sakit ini berjam-jam.
"Ayah tidak telat, shh, tapi sepertinya sekarang baby sudah sangat siap untuk melihat dunia" mengerti dengan kode itu, Jun Myeon tidak segan menggendong Joo Hyun ke ranjang dan memanggil dokter untuk melaksanakan persalinan.

Iya, Joo Hyun menginginkan persalinan normal, toh memang tidak ada masalah dengan dirinya dan bayinya, jadi ia bisa melewati semuanya dengan normal.

"Jun, shh, sakit, baby, seperti menekan terlalu keras"
"Aku berjanji tidak akan membiarkanmu hamil lagi Joo, aku tidak tega melihat mu sakit seperti ini"
"Shh, aku, aaaarghh"
"Ibu dengar instruksi ya, jika kontraksinya datang lagi ibu bisa mulai mengejan"
"Eunghhhh"
"Kepala bayinya sudah terlihat bu, ayo sedikit lagi"
"Jun, tidak kuat" terlihat Irene menggigit bibir bawahnya sendiri untuk menahan rasa sakitnya di bawah sana.
"Joo, jangan di gitit, nanti terluka, salurkan saja padaku" akhirnya Joo Hyun menoleh ke arah Jun Myeon dan menggigit lengannya sekuat tenaga sembari mendorong baby untuk keluar, dan satu kali terakhir dorongan besar yang Joo Hyun berikan, baby pun berhasil lahir dengan selamat dan lengkap.
"Pak, bayinya laki-laki, sehat dan lengkap, silahkan poting terlebih dahulu tali pusarnya" Jun Myeon yang sangat terharu meneteskan air mata dan mengecup dalam kening Joo Hyun.
"Terima kasih sayang, aku sangat mencintaimu" Joo Hyun hanya bisa mengangguk lemah sambil menutup mata, karena rasa-rasanya semua tenaganya sudah pergi semua saat mengejan tadi.

Jun Myeon memotong tali pusatnya dan baby segera di bersihkan oleh perawat.

"Mana baby Jun?"
"Su Hyun sedang di bersihkan sedang di bersihkan sebentar ya sayang"
"Ini bu bayinya, selamat ya, tampan seperti ayahnya"

"Mana baby Jun?""Su Hyun sedang di bersihkan sedang di bersihkan sebentar ya sayang""Ini bu bayinya, selamat ya, tampan seperti ayahnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perawat itu mengantar Baby Su Hyun yang sudah di bersihkan.

"Oh iya Jun panggil mommy sana Na Eun kasih tahu kalo baby sudah lahir"

Jun Myeon keluar memanggil kedua wanita yang menemani dua bulan kehamilan istrinya itu, sementara istrinya di bersihkan.

"Wah selamat eonni, Su Hyun sangat tampan"
"Eomma tidak menyangka, anak eomma yang eoma lahirkan sekaranv sudah menjandi eomma yang melahirkan cucu eomma"
"Eomma ngomkngnya ribet deh, lihat ini, Su Hyun tuh mirip Su Ho tahu ga, padahal aku yang bawa kemana-mana sembilan bulan"

"Wah selamat eonni, Su Hyun sangat tampan""Eomma tidak menyangka, anak eomma yang eoma lahirkan sekaranv sudah menjandi eomma yang melahirkan cucu eomma""Eomma ngomkngnya ribet deh, lihat ini, Su Hyun tuh mirip Su Ho tahu ga, padahal aku yang bawa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu gabungan muka kita sayang, masa iya kamu ga suka muka anak kita mirip aku, lah aku yang buat"
"Jun mulutnya sih!"

Lalu, perawat datang memecah keributan.

"Babynya bisa segera diberikan asi ya bu, untuk menstimulasi"
"Baik sus terima kasih"

"Eonni, aku mau belajar merawat bayi"
"Oh iya Irene, mommy pulang dulu siapin keperluan kamu sama baby ya"
"Jun, kamu anter mommy gih bawain kebutuhan aku sama baby"
"Oh iya, aku belum kasih tahu Myung Soo" kata Jun Myeon.
"Ah itu biar aku aja oppa yang kasih tahu"
"Baiklah, titip Irene ya Eun" Na Eun mengangguk mantab.

"Kenapa? Kamu udah mau pergi?"
"Iya, ini mau perpisahan dulu sana eonni, sama baby ponakan aku yang ganteng, kado dari aku nanti nyusul ya eonni, aku akan pergi abis oppa sama eomma datang, terima kasih sudah menjaga aku beberapa bulan terakhir"

TBC-240520

The Two Kims ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang