Rewind

237 23 1
                                    

Kembali ke saat Myung Soo di Busan setelah menerima telepon dari Ji Soo.

Myung Soo ingin sekali langsung mengambil tas nya dan beranjak kemabali ke Seoul siang itu. Tapi saat ia ingin ke luar dari kamar itu, Jong In baru saja keluar dari kamar mandi seletah selesai membersihkan diri.

"Eoh? Hyung mau ke mana?"
"Jong, apa kita pulang saja ke Seoul?"

Pertanyaan itu terinterupsi dengan bunyi bell pintu kamar mereka.

"Permisi, apa Tuan Myung Soo dan Tuan Jong In sudah siap? Presdir Park sudah menunggu di ruang makan"

Setelah berkata seperti itu, sang bell boy pun pergi tanpa menunggu jawaban.

"Tidak jadi Jong, kita harus selesaikan ini terlebih dahulu, setelah itu kita akan pulang ke Seoul"
"Aku tidak memaksa, hanya mengikuti mu hyung"

Acara di mulai dengan makan siang lalu di selingi dengan obrolan sore.

"Tuan Jong In, bisa ikut saya sebentar?" anehnya Presdir Park memanggil Jong In bukannya Myung Soo.

Akhirny Myung Soo mengkode Jong In untuk mengikuti pergerakan Presdir Park yang menyisakan Myung Soo dengan Ji Yeon di meja.

"Oh iya Myung, tolong jaga Putriku Ji Yeon ya" Presdir Park memanggilnya akrab tentu saja karena kenal, mantan calon menantunya.

Sekarang kedua insan itu saling bertatap dalam meja yang sama.

"Apa ini rencana mu Yeon? Aku tahu kita pernah menjalani hubungan bahkan tanpa masalah, kau pergi kuliah ke luar negri dan hilang tanpa kabar apa itu salahku?"
"Itu salahku, aku minta maaf"
"Aku maafkan, tapi yang perlu kau tahu kita sudah tidak memiliki hubungan apapun Yeon, camkan itu"
"Aku tidak menuntut kau untuk kembali menjadi milikku Myung, aku hanya ingin meminta tolong padamu, satu kali ini saja"
"Tidak, kau tahu aku sudah beristri dan kami sedang menantikan kelahiran anak pertama kami, apa kau akan menghancurkannya? Jika aku menolongmu untuk yang pertama kali, makan itu pasti akan ada yang kedua, apa aku benar?"
"Myung, aku janji, kau tahu aku, jika aku berkata tidak akan ada kata kedua maka ini akan menjadi yang pertama dam yang terakhir, aku mohon"

Dan ternyata Myung Soo menyanggupi permintaan pertama Ji Yeon ini.

"Ingat Yeon, yang pertama dan terakhir kalinya aku menolongmu, tidak lagi" Ji Yeon mengangguk mantap meng iyakan statement Myung Soo.

.

Sesuai jadwal ada acara kecil yang diadakan perusahaan keluarga Park untuk perayaan kelancaran kerjasama dengan perusahaan Myung Soo yang mengundang beberapa kerabat, termasuk di undangnya keluarga Lee.

"Ini putriku Ji Yeon, ayo nak, beri salam pada Paman Lee" Ji Yeon hanya mengangguk dan memberi salam pada Paman Lee.
"Ouh, manis sekali putrimu, lebih baim lagi jika ia juga bisa menjadi putriku"

Benar, arah pembicaraan Paman Lee adalah pernikahan kedua company dengan menikahkan Ji Yeon dan anak Paman Lee yang juga pewaris Lee Group. Tapi Ji Yeon tidak mau, alasannya klasik, ia ingin menikahi orang yang ia cintai, maka dari itu.

"Ji Yeon, coba temani anak Paman Lee mengobrol di sana" perintah Ayah Ji Yeon yang tidak bisa ia tolak.

Ji Yeon pergi menemani lelaki itu tetapi sesuai perjanjian.

"Hai, sayang" kalian tahu siapa yang datang?
"Myungie baby, kenalkan, ini anak Paman Lee, dan kau, kenalkan ini Myung Soo, kekasihku" iya ini adalah permintaan yang tadi di setujui Myung Soo untuk Ji Yeon, berpura-pura menjadi kekasihnya.

Di tengah acara itu Paman Lee ingin memberikan pengumuman untuk acara perjodohan Ji Yeon dan anaknya, tapi. Tiba-tiba Ji Yeon menarik paksa Myung Soo ke tengah acara itu dengan bersorotkan lampu, ia menangkup wajah Myung Soo dan mencium paksa lelaki itu. Tunggu.

"WANITA GILA!" Myung Soo marah dan mendorong Ji Yeon, ia sadar sudah salah mengikuti kemauan wanita ini.
"IYA AKU GILA KARNA MENCINTAIMU"
"Aku salah sudah menuruti kemauanmu, kau gila Ji Yeon" dari situ lah Myung Soo mengajak Jong In langsung pulang ke Seoul tanpa memandang waktu.

Iya semua ini ia ceritakan pada hyungnya di luar ruangan Na Eun, di bangku tunggu.

"Sebaiknya kau tidak perlu menjelaskan se detail itu terlebih dahulu pada Na Eun, ia sedang sakit, lain kali kau harus bisa membedakan mana tindakan yang boleh dan ma a yang tidak, kau sudah berkeluarga Myung, ingat Na Eun saat ingin melakukan sesuatu, apakah akan menyakitinya atau tidak, jika kau memang benar menyayanginya"
"Tentu saja aku menyayanginya hyung, tapi bahkan sekarang ia tidak sudi bertemu denganku"
"Untuk itu, aku dan Joo Hyun akan membantumu mendapatkan hatinya, tapi ingat jangan kau lukai lagi"
"Iya hyung"
"Kalau bisa, kau istirahat saja dulu dari kantor, fokus dulu mengurus rumah tanggamu, kau mau?"
"Untuk itu, aku tidak bisa hyung"
"Hyung tidak menyuruhmu menjawab sekarang, pikirkan saja dulu, kau mengerti? Mengambil keputusan seksrang bukan hal yang baik, dan yang perlu kau tahu, perusahaan tetap akan bisa berjalan walau dengan ataupun tanpa dirimu, tidak semua hal harus kau yang menjalankannya sendiri Myung, kau tahu itu bukan?"
"Baiklah hyung, aku mengerti, terima kasih"

TBC-300420

The Two Kims ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang