03

920 140 24
                                    

"Gue cariin ternyata disini macan asia, " tutur siswi bermuka bule. Bulepotan. Gaga.

"Ngapain lo? Tumben pagi, " sambung tanya temannya

"Njay napa si gue datang pagi salah dateng siang salah besok gue datang magrib lah, " jelas Hera serba salah.

"Ra bagi nasgornye, " Ryujin namanya, temen sekelas Hera, kalem tapi sangar, paling santuy lah.

"Monggo Ryu, " Hera memang gak pelit sama siapa aja, selagi masih ada ya silahkan fikir nya.

"Eh iya si memble tupai sama si kalem kemana dah?, " tanya siswi tadi, Jeon Somi lengkapnya panggil aja Somi, sekelas sama Ayen, dia ini juga tetangga nya Felix mangkannya bisa akrab sama temen temennya Felix terlebih lagi juga temen sekelas nya Ayen.

"Seungmin mah lagi piket, si Han belom dateng, kalo si memble sini ngedeket, "

"Napa dah, "

"Noh biasa, tuh human lagi mangkal modusin adkel, " tunjuk Felix ke arah cowo yang sekarang lagi nyender ke tembok sama 2 cowo lain, siapa lagi kalo bukan Jaemin sama Jeno, temen seper modusan Hyunjin.

"Parah, Jeong! Kakak lu bukan?, " ledek siswi disampingnya berambut sepinggang. Choi Yena, sekelas bareng Hera, cantik cantik tapi banyak bacot.

"Bukan Ka bukan, gak kenal, " jawab Ayen acuh.

"Jadi, emang bener bakal ada sosialisasi abis ini?, "

"Ada dari kepolisian, " jawab siswa tiba tiba yang menduduki bokongnya samping Yena.

"Si kunyuk dateng nih salam apa kek, jantungan gue, "

"Hehehe sory abisan pada gak sadar cogan dateng apa?, "

"Palalu jajargenjang Han, " sahut Hera mendelik.

"Pala gue lope Ra, " balas Han tak kalah dengan membentuk tangannya membuat sebuah bentuk di kepala.

"Oh iya itu jadi bener yak? Tau gini gue berangkat agak siang, " tanya Hera kembali penasaran

"Yaudah si gak apa apa sekali kali lo berangkat pagi, " lerai Ryujin santai sambil menyendokan makanan ke mulutnya.

Selamat pagi.
Perhatian untuk siswa siswi harap berkumpul di aula sekarang juga. Sekali lagi untuk siswa siswi harap berkumpul di aula sekarang juga.
Terima Kasih.

"Kan apa gue bilang? Gak bakal belajar pelajaran pertama, " tegas Felix kembali.

"Yaudahlah yuk meluncur, paling belakang aja lah kita mah, " saran Yena diangguki oleh yang lain.

"Bentar gue chat Seungmin sama si Hyunjin biar bareng, " tutur Han sambil mengotak atik kan sebuah handphone ditangannya.

"Skuy meluncur, "

"Amang!!! Ini Hera udah, uangnya diselipin di bawah piring, "

"Iya neng, "

Hera bersama yang lainnya pun melangkahkan kaki menuju aula. Ramai siswa siswi yang tengah berjalan beriringan. Hera dengan yang lain sih sengaja dipelankan, agar bisa duduk paling belakang. Tak lama menuju aula, dan benar Hera dan kawan kawan memilih duduk paling belakang, katanya biar cepet kalo pulang, padahal sama saja.

"Si memble mana dah, Jen Jae si memble kemana?, " tanya Hera pada duo J, Lee Jeno dan Na Jaemin, anggota Trio JHJ trio Kerdus bareng Hyunjin.

"Wc bentar, panggilan alam dia Ra, "

"Oh okek, "

"Misi misi cogan mau lewat, " Itu Hyunjin yang nyelip di antara Yena sama Jeno. Duduk kalem ditengah mereka.

Disisi lain, Chan dan Changbin polisi yang kemarin itu ternyata mengadakan sosialisasi di sekolah Hera.

"Eh Chan! Itu bukannya remaja yang kemarin, "

"Siapa?mana?, "

"Itu, paling belakang samping, hey bukanlah itu Felix?, "

"Mana si?, "

"Itu bodoh! Samping Felix, "

"Ah iya saya rasa dia sekolah disini Bin, atau mungkin temannya Felix, "

"Selamat pagi semuanya, " sapa kepala sekolah memulai.

"Pagi!!!!, "

"Kali ini kita kedatangan tamu dari kepolisian yang akan menyampaikan sesuatu yang bermanfaat bagi kita semua, mohon perhatiannya semuanya, " jelas intrupsi kepala sekolah.

Perlahan Chan dan Changbin dua polisi tersebut menaiki panggung kecil, gak cuman mereka berdua yang kesekolah ini ada yang lain juga, sebagian bertugas mendokumentasikan dan berjaga.
Haruk riuk suara semua murid, terlebih lagi siswi siswi, ya gimana gak rame orang yang didepan mereka ini cogan.

"Hallo semuanya, "

"Halloooo, "

"PAK MUNDUR DIKIT PAK! GANTENGNYA KELEWATAN!!!, " Teriak seorang siswi paling belakang siapa lagi kalo bukan Somi, urat malunya udah putus.

Cewe cewe, Hera, Ryujin dan Yena cuman bisa maklumin aja. Antara malu sama Somi tapi temennya. Sementara yang cowo cowo malah nambah nambahin. Contoh aja Hyunjin yang dari tadi Ea Ea mulu.

"Malu anjir gue malu ya Allah, " guman Hera.

"Bukan temen gue bukan, " Itu Ryujin yang ngomong sambil nutupin setengah mukanya. Sementara Yena cuman bisa mepet ke Hyunjin sambil berguman sama dengan Ryujin.

"Ah tega lu pada sama gue, "

"Abisan lu njir malu malu in heran, "

"Ngehehehe, "

Chan dan Changbin yang digombalin cuman menggeleng aja sama kelakuan Somi. Chan sebentar melirik pada Hera dan Felix yang berada dekat di samping Somi. Benar, gadis itu sekolah disini, cuman Chan masih penasaran aja sama Hera yang kok bisa dengan mudahnya ngalahin 3 begal kemarin. Changbin aja masih agak kewalahan ngelawan 3 orang.

"Ada yang tau gak nama saya siapa?, " tanya Changbin basa basi biasalah.

"Engga!!!, "

"Oke nama saya Seo Changbin dan disamping saya ini Bang Chan, kami dari kepolisian ingin menyampaikan.......................................................................... (Bla bla bla)...................................... Jadi, ada yang ingin ditanyakan?, " jelas Changbin dan bertanya pada semua murid.

Beberapa murid mulai bertanya tentang polisi dan kepolisian. Termasuk Hera, berminat untuk menanya, siapa tau dapet bingkisan gratis kaya biasanya fikirnya.

"Ya silahkan perkenalkan nama serta kelas," titah Changbin.

"Nama saya Alkena Tri Panthera kelas 12 IPA 1 Intrupsi izin bertanya, Apa saja kendala ataupun kesulitan yang seorang Polisi alami tanpa banyak orang yang tau?, itu saja Terima kasih, " gampang kok pertanyaan Hera, cuman penasaran aja segampang apa jadi Polisi.

"Biar saya yang jawab Bin, " bisik Chan pada Changbin.

"Terima kasih yang telah bertanya, saya akan jawab pertanyaan dari saudari Hera, sebenarnya untuk kendala dan kesulitan biasanya itu tergantung individu tetapi ada juga yang memang bisa dirasakan bersama, seperti menangani masa yang seringkali memberontak itu sudah cukup menjadi kendali yang hampir dirasakan oleh setiap polisi dan pasti juga kendala nya adalah nyawa, " jelas Chan panjang dikali lebar dibagi miring.

Hera yang mendengar penuturan Chan pun menganggukan kepalanya, ternyata sulit juga sih, apalagi notabenya Hera yang ingin sekali jadi TNI, bisa lebih sulit.

"Jadi, lo bakal tetep mau jadi TNI Ra?, " tanya human sebelah Hera.

"Entahlah, gue gak yakin Lix, gue cacat, " jawab Hera sendu.

"Selagi itu keberuntungan lo, pasti bisa Ra, udah jangan sedih, " jawab Felix menenangkan Hera. Felix tau tak mudah bagi Hera untuk menggapai mimpinya semenjak tragedi 2 tahun silam.

•••••
Gimana nieh? Masih garing?
Btw mon maap ya guys kalo banyak typo. Maklum keyboard nya kekecilan. Ngahaha.
Tinggalkan jejak bintang dan komentar kalian ya guys, manfaatkan ke nyinyiran kalian dalam berkomen, biar aku bisa mengevaluasi.
Salam manis dari adiknya Ayen yang kiyowoooo❤^~^
•••••

POLICE [BANGCHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang