07

659 108 4
                                    

"Nih Bin, maaf lama, " datang Chan dengan senyumannya. Chan menyodorkan kantung plastik itu pada Changbin.

"Iya, maaf ngerepotin Chan, " ucap Changbin. "Bagus tempatnya, beli dimana? Perasaan disekitar sini gak ada yang nyediain tempat begini? Kamu habis pulang?, " lanjutnya ketika melihat yang ada didalam plastik. Hera sama Changbim sedikit dekat gara gara kasus begal waktu itu, Changbin orangnya humoris ditambah Hera yang bermodlel gesrek menyerempet bobrok jadi ya akur.

"Engga, itu dari Hera, "

"Hera? Kamu ketemu Hera?, " tanya Changbin sambil mengeluarkan kotak bekal tersebut. "Kok bisa?, " tanya nya kembali penasaran.

"Biasa, dia ngalahin preman yang kemarin bikin geger, yaudah saya antar pulang dia terus dia ngasih itu ke saya, " jelas Chan menduduki bokongnya dikursi.

"Kayaknya enak nih, " tebak Changbin saat membuka bekal tersebut. "Eh beneran, cobain deh Chan, enak banget, " antusias Changbin kaya baru pertama kali makan.

"Udah buat kamu aja, "

"Engga sini, " titah Changbin, Chan pun menghampiri, dia juga penasaran sih. "Cobain, " Chan ngambil sesendok nasi sama lauknya. Ekspresi nya gak bisa diartikan.

"Gimana? Ini masakan dia?, " tanya Changbin. Lumayan enak, enak banget kalo kata Chan, gak salah kakak Hera bisa masak seenak ini coba kalo kakaknya perempuan.

"Lebih tepat kakak nya, "

"Yang jemput dia waktu di kantor?, " tanya Changbin mengingat ingat.

"Iya, " jawab Chan lalu meneguk minum.

Sementara itu, sekarang Hera lagi makan ditemenin sama tetangga jahannam nya, Hyunjin. Hera ngabarin Hyunjin dia sendiri di rumah, dengan sogokan masakan abangnya si Lino, akhirnya tuh anak langsung meluncur dengan kostum yang masih make celana sekolah.

"Tapi kok gue gak liat, "

"Rabun kali mata lo Jin, "

"Kagak ye enak aja, " Hera cerita soal Chan yang nganterin dia pulang, Hyunjin percaya gak percaya wong dia gak lihat katanya, padahal Chan yang lihat.

"Ya Allah dari tadi gue ngucapin salam gak ada yang jawab, ternyata setan nya pada disini toh, " itu suara Lino yang baru datang menghampiri 2 anak manusia yang lagi makan.

"Eh abang, " dongkak Hera melihat Lino.

"Apa sayyy, " Lino mencium kepala Hera, Hera mah slow aja, bentuk sayang kepada adik ini tuh. Udah biasa kalo kata Hyunjin.

"Heh anak siapa lo makan di rumah gue?, " tanya Lino meledek pada Hyunjin yang akan menyendokan makanan ke mulutnya.

"Anak Sultan, cogan gini masa gak tau, " Hyunjin memutar bola matanya malas.

"Anak Sultan makan kok numpang, " Nah kan baru aja Hyunjin mau nyuap. Lino ini ketularan Seungmin kayaknya.

"Bazeng bang, kalo masakan lo gak enak gue gak bakal ke sini, " tutur Hyunjin nyinyir lalu berhasil memasukan makanan ke mulutnya. Lino mah ngakak, Hera ya anteng makan.

"Gue gituloh, " sombong Lino. "Makan yang banyak biar pada sehat lo pada, gue ke kamar dulu, " lanjut Lino berlalu pergi. Walaupun Lino itu jail tapi dia sayang sama Hera, dia itu baik banget sebenarnya tapi ya ketutup sama bobroknya.

"Jin abis ini anter ambil sepeda yuk, anter aja ntar pulang nya kan lo harus jemput Ayen, " pinta Hera, sudah saat nya dia ngambil sepedahnya, yakali udah 4 hari gak bener bener.

"Iya gue anterin slow, makan dulu nih abisin, " balas Hyunjin

"Sip, love me Hyunjin, "

"Me too, "

Nah skip aja, sekarang Hera sama Hyunjin udah di bengkel, sepedah nya sedikit lagi betul. Hyunjin udah duluan jemput Ayen ninggalin Hera sendiri, selow Hera yang nyuruh, Hera mah anteng aja main sama anak perempuannya yang punya bengkel. Usia nya sama kaya Hera, namanya Lea, beda sekolah sama Hera tapi Lea kenal betul temen temennya Hera, soalnya ini bengkel jadi tempat langganan temen temen Hera.

"Ortu kamu udah pulang Ra?, "

"Belum Le, " jawab Hera bersandar pada badan kursi. "Gak tau kapan pulangnya, lupa aku, " tuturnya kembali. Jadi ortu Hera ini lagi ada di Bandung, nenek Hera lagi sakit jadi mereka pulang sekalian ngurus panen disawah, mangkannya itu rumah Hera cuman ada dia sama Lino doang.

"Siapa tau besok pulang Ra, nih aku bikin kue, testi dong, kalo enak bakal aku olshop, " tutur Lea menyodorkan sekaleng kue. Hera mah terima aja selagi gratis.

"Enak masaaaa, " ucap Hera sambil bangun dari sandarannya, "Mau lagi dong, " Hera yang gak punya malu.

"Haha ambil aja lagi selagi ada, " kekeh Lea. "Jadi gimana?, " tanya Lea penasaran.

"Jadi lah le, olshop in lah olshop in nanti aku bantu deh, ayo Le!, " Hera memberi semnagat sekaligus bantuan pada Lea.

"Wah oke, besok aku mulai jualnya, nanti hasil nya bagi 2 aja, " antusias Lea.

"Gak usah Le, lagian aku ikhlas kok, serius, "

"Ra.. ," panggil seorang pria paruh baya. "Itu sepedahnya udah bener, " tuturnya menghampiri.

"Oke om, berapa nih?, " tanya Hera sambil membuka tas kecilnya.

"Gak usah udah, " sanggah pria tersebut.

"Ih om mah tinggal bilang aja berapa, "

"Uangnya kamu tabung aja, anggap aja sebagi ucapan terimakasih om karena udah jadi teman yang baik buat Lea, " jelas pria tersebut, ayah dari Lea.

"Ih kan Hera mah ikhlas berteman sama siapa juga, yaudah deh makasih ya Om, " pasrah aja Hera mah, gak apa apa rezeki Hera kali ini.

"Ayo Ra aku antar ke depan, " ajak Lea.

"Yaudah Hera pamit, makasih ya om Assalamu'alaikum, " pamit Lea menyalami ayah Lea.

"Iya waalaikumsalam, hati hati di jalan Ra, jangan ngebut, "

"Ahseappppp!!!, " ucap Hera memberi kedua jempolnya sambil nyengir. Lea mah ngakak terus kalo liat tingkah Hera.

"Le aku pamit ya, nanti chat aku aja, biar aku sebarin ke sekolah aku siapa tau laris, " tutur Hera sembari menaiki sepedahnya.

"Iya Ra, makasih banyak yak, "

"Terima kasih kembali, yaudah aku pulang, dah Assalamu'alaikum, "

"Iya Wa'alaikumussalam, "

"Yow malika c'mon boy berangkatttt, " ucap Hera pada sepeda nya. Malika itu sepedah gunung Hera, warnanya hitam jadi Hera panggil Malika.

"Hati hati Ra, " Lea terus mengamati Hera yang perlahan jauh dari pandangannya. Beruntung dia punya teman sebaik Hera. Menurut Lea, Hera itu baik banget orangnya walaupun dia bobrok, mudah bergaul contohnya aja pas pertama kenal, besok nya mereka langsung akrab. Bahkan berkat Hera juga bengkel ayahnya lumayan ramai, kebanyakan anak sekolah temen Hera yang jadi langganan.

•••••
Yow whatsup bbm ig gengssss...
Kumaha nih ceritanya?
Mentok otak aku guys.
Ngahahahahah. Btw kemarin aku makan Cireng, pake tangan.
Jangan lupa vote dan komen ya..
Salam manis dari "Seungmin in The Building " Muachhh💖
•••••

POLICE [BANGCHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang