"Sialan tuh bocah, " desis satu preman yang tersungkur. Gak cuman satu tapi yang ada disitu, semua terkapar, kewalahan berantem sama Hera, yaiyalah cabang internasional dilawan.
"Saya kan udah bilang, abang abangnya pada ngeyel, anak Sultan dilawan. Cuprum, Iodine, Hydrogen CuIH JINJJAAAA, " jelas Hera masih bisa ngelawak.
"Kabur kabur, " Kabur semua preman begitu liat Chan yang ada di belakang Hera, tenang, Chan udah ngabarin anak buahnya buat nangkep tuh preman, tinggal ngikutin aja.
"Hhh dasar tabung reaksi nyusahin aja heran, bikin dosa orang aja, adaw encok nih gue ya Allah, " ucap Hera sambil memegangi pinggangnya yang terasa sakit. Padahal mah dia gak jatuh atau terkena pukulan sama sekali, labil memang tubuhnya.
"Butuh bantuan?, " tanya Chan yang membuat Hera mendongkak melihat Chan.
"Lah bapak!!!, " Hera kaget, yaiya wong tiba tiba muncul gitu.
"Ada yang sakit?, " tanya Chan lagi khawatir dengan Hera yang terus memegangi pinggangnya.
"Gak apa apa Pak, encok dikit hehehe, " sanggah Hera mengambil tas lalu berjalan ke arah Chan ingin menyalami namun terhenti.
"Mau kemana kamu?, " terobos Chan.
"Pulang Pak, pegel semua badan saya, " jelas Hera dengan muka lelahnya.
"Ayo saya antar, " ajak Chan.
"Gak usah Pa, rumah saya jauh, " cegah Hera, bukannya apa apa, Hera cuman gak mau ngerepotin orang.
"Tidak apa apa, anggap saja sebagai Terima kasih saya, " sanggah Chan.
"Yaudah deh terserah bapa aja, "
"Maaf harusnya saya bawa kendaraan tadi, " ungkap Chan saat mereka mulai melangkah.
"Slow Pa, jalan aja lumayan sehat, "
"Jadi, kamu bisa beladiri ya?,"
"Belum bisa banget, itu aja masih dasar banget Pa, oh iya bapa ini dari mana mau kemana?, " jelas Hera sambil bertanya.
"Itu sudah lumayan bagus Ra," puji Chan "Saya dari kantor mau beli sedikit makanan untuk teman saya, ngomong ngomong jika diluar seperti ini panggil saya kakak atau abang saja, lagi pula umur saya belum terlalu tua, " jelas Chan.
"Emang bapa lahir tahun berapa?, "
"Saya kelahiran 97," cukup muda kok masih muda deng, tapi walaupun tua juga memang wajah Chan ini wajah masa muda, putih lagi, perawakannya mapan, pas banget daddy able. Astaghfirullah.
"Muda apanya, tua, orang sama kakak saya aja msih tua an bapak kok, " polos Hera yang dianggap Chan ledekan.
"Emang kakak kamu tahun berapa?, " tanya Chan balik.
"98, " jawab Hera.
"Beda 1 tahun doang, anggap aja saya ini teman kakak kamu, "
"Iya deh iya saya panggil kakak aja, "
"Apakah sakit?, " Hera menoleh ke Chan. "Itu pinggang kamu sakit?," tanya Chan lagi.
"Gak terlalu sih, "
"Saya lihat padahal kamu gak jatuh atau pun terkena pukulan tadi sama sekali, "
"Hehehe labil emang kak tubuh Hera mah, ya gitu deh suka ada efek sampingnya, "
"Naik, " jongkok Chan di depan Hera.
"Naik apa kak?, " tanya Hera linglung kaya baru bangun tidur.
"Naik ke punggung saya, kamu saya gendong, gak tega saya liat kamu gitu terus," jelas Chan sambil menengok ke belakang.
"Emang kakak gak takut Hera apa apain? kan kita belum kenal banget, gak takut kalo Hera orang jahat?, " tanya Hera yang emang gak enakan sama orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
POLICE [BANGCHAN]
Fanfiction"Cuprum, Iodine, Hydrogen... CuIH, orang kalem dilawan, cih jinjja!, modar maneh teh modar!, " - Macanasia2k20 #02042020 Start #03042020 Finish #11252020 Beragam typo terdapat di cerita ini... Mohon maklum masih abal abal:+ Non baku disini meng 🥈2i...