30

365 70 2
                                    

"Aduh Ra, kamu kok bisa gini sih?, " tanya Ummi khawatir akan Hera, Hera diem aja dan langsung tiba tiba nangis.

Ummi langsung saja memeluk sang anak, "Hera... Kamu kenapa sebenernya dek? Ada masalah apa? Cerita sini sama abang, " tutur Lino.

Hera menatap Lino, "Hera, cum-an bantu... Kak Chan, biar b-bisa lepas, dari kak Has-na, "

"Hasna?, " ucap seseorang diambang pintu.

Ibu Chan dan Lucas menghampiri Hera, "Ini semua perbuatan Hasna Ra? Jawab ibu," tutur Ibu Chan sambil mengelus pucuk kepala Hera.

Hera hanya mengangguk, "Ummi... Abang... Kak Chan gak salah, " ucap Hera.

Ibu Chan memeluk Hera, "Gak kamu sama Chan gak salah nak, ibu berterima kasih banget sama kamu, udah tolong Lucas juga, " tutur Ibu Chan tanpa sadar dengan air mata yang berlinang.

Ibu Chan melepaskan pelukan terhadap Hera, "Jeng, makasih banyak, Hera bener bener anak yang sangat baik, udah selamatkan Lucas dan membantu Chan, maaf untuk ini Jeng, " ucap Ibu Chan sambil memegang kedua lenga Ummi Hera.

Ummi Hera tersenyum bangga, "Sudah kewajiban untuk saling menolong, lagi pula kami juga sering merepotkan Chan atas Hera, " balas Ummi.

Yang diruangan hanya tersenyum lega, Lucas melirik Hera yang duduk bergelantung di atas ranjang.

"Kakak Cantik, " panggil Lucas sambil memegang tangan Hera.

Hera menoleh tersenyum dengan kondisi wajah yang memerah dan basah.

"Thanks for all everything, makasih kakak cantik udah tolong Lucas, " ucap Lucas yang diangguki oleh Hera.

"No problem... Handsome boy, " balas Hera, "Thank you... Beautifull nuna, " Lucas terkekeh, Hera terkekeh, semuanya terkekeh. Satu suara ngan digabung kalo dari luar denger nya kaya rupiah mbak Qun. :v

Beberapa menit berlalu, Hera juga udah pulang ke rumah, temen temen yang lain ikut meramaikan tadi dengan sejumlah pertanyaan pertanyaan yang terlontar. Kini, semuanya sepi, sunyi di kamar Hera.

Hera masih mikir kejadian tadi yang baru seumur hidup ia alami, sampai fikirannya tertuju pada Chan saat di gedung penyekapan Hera tadi. Dugem dugem sebenernya, mau ambyar tapi gak mau galau.

Disisi lain, polisi termasuk Changbin dan Chan serta teman teman Hera yang membantu tiba-tiba menemukan seorang gadis remaja seusia Hera yang terkunci di sebuah ruangan gelap. Awalnya sih gara gara Hyunjin yang banyak tingkah so so an liat liat ruangan taunya pas liat di kaca pintu matanya gak sengaja melihat seseorang yang duduk tertekuk didalam ruangan tersebut. Sampai pada akhirnya Hyunjin teriak gak jelas dikira hantu dan Changbin nge dobrak pintunya, barangkali penjahat lagi fikir nya taunya seorang remaja wanita seusia Hera yang kondisinya kurang baik dan sekaligus mereka menyerahkannya dan membawanya ke kantor.

Singkat cerita sampai di kantor disana udah ada Hasna yang lagi di tanya tanya soal kasus yang menimpa nya, serta sang kakak kandung yang menyusul beserta anak buah mereka. Chan gak habis fikir sama dengan Felix, untung saja Chan tak lagi dengan Hasna, wanita yang membuat sahabat nya terluka, memang dari awal saat awal sangat Chan masih bersama Hasna sejujurnya Felix tak terima dan tidak suka terhadap perempuan yang pernah singgah di hati Chan itu, terlebih lagi sampai Chan melupakan sesuatu yang akhirnya membuat Felix geram dan acuh tak acuh sampai sekarang ini, namun siapa sangka sebernya Felix mulai dekat kembali setelah Chan mengenal Hera, sahabat nya yang sudah dianggap sebagai adik perempuannya, sama seperti dia yang sudah terdahulu.

Dan untuk soal pertandingan final Hera yang akan dilaksanakan esok, ada sedikit kendala yaitu satu peserta di diskualifikasi karena salah satunya adalah pihak yang mengurusi perwakilan terjerat kasus. Siapa lagi kalau bukan Vienna, karena Vienna dibawah tangan Jordan di padepokan nya jadi Vienna otomatis di diskualifikasi karena Jordan yang terjerat kasus dan juga panitia mendapat beberapa laporan tak mengenakan dari padepokan yang Jordan pegang. Jadi pertandingan akan tetap dilaksanakan tetapi diundur satu hari kedepan.

Sekarang udah pagi, Hera udah bangun subuh banget, luka nya masih belum sembuh di kening dan juga pipinya. Jika orang sakit akan senantiasa di kamar, lain lagi dengan Hera yang sedang santai bermain dengan Tiga ekor kucing peliharaan kakaknya di teras depan.

"Dori dori dori... Kapan lo ketemu Nemo?, " tanya Hera pada satu kucing abu abu yang berada di pangkuannya, "Eits! Soonie jangan dimakan, itu rumput nak bukan mie ayam, " cegah Hera takala satu kucing oranye akan memakan rumput.

Dari kejauhan seekor kucing berwarna oranye lainnya berlari takut menghampiri Hera, Hera melihat seseorang membuka gerbang, Chan.

Chan berjalan menghampiri Hera, "Hi Ra, "

"Oh Hi Kak, pantes kabur ada Polisi, " balas Hera, "Sini kak duduk, " ucap Hera begitu ramah sampai adem ke hati Chan.

Chan menuruti dan terududuk di samping Hera, "Abis jogging ya Kak?, " tanya Hera.

"Iya, " jawab Chan, "Kucing nya nurut banget sama kamu kayaknya, " ucap Chan sembari tersenyum.

Hera tersenyum, "Ya gitu deh, edan eling kak, " Chan terkekeh.

"Gimana? Mendingan? Kakak minta maaf banget, karena kakak kamu jadi kaya gini, " tutur Chan.

"Gak apa kak, udah si udah berlalu juga, bukan salah kakak, itu emang mbak Hasna nya aja yang mungkin masih belum terima sama kenyataan yang sesungguhnya, terkadang memang semua orang juga punya rasa seperti itu terhadap kenyataan dalam hidupnya, tapi jatuhnya akan berbeda lagi jika dia berani sampai mengambil tindakan yang bahkan ujungnya akan merugikan diri sendiri, " jelas Hera yang masih fokus pada Dori, "Intinya, kalau lupa sih itu gampang bahkan sepersekian detik pun kita bisa untuk lupa tapi yang menjadi rintangan nya adalah ke ikhlasan, semua orang berhak memilih jalan nya sendiri tanpa pemaksaan dan penuntutan, kalo pemaksaan sama aja nanti jatuhnya pelanggaran HAM kan Kak?, " Hera menoleh pada Chan yang sedang menatapnya.

Chan tersenyum, "Pinter, " ucap Chan sembari mengusak pucuk kepala Hera. "Kamu gak sakit digigit gitu?, " tanya Chan saat melihat jari Hera yang digigit oleh kucing yang berada dipangkuan.

"Engga, bercanda ini mah gak bakal sakit, " jawab Hera.

Satu kucing gemuk berwarna oranye menghampiri Chan, "Eh? Ini punya Lino juga?, " tanya Chan.

Hera mengangguk, "Iya, namanya Sonnie, "

•••••
Promo ah

Btw gais... Cakep gak nih yang dibawah? :v

Cakep gak?
Kembaran mimin itu loh:/
Tinggalkan jejak guys seperti biasa~
Jangan sungkan buat komentar kalo mau komen, awokwok gak bakal ngigit kok paling nyantet doang, ora.
THANKS STAY FOR STRAY KIDS 3RD WIN NYAAAAA
Salam manis dari senyumnya Ayen💕
•••••

POLICE [BANGCHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang