"Muka boleh sangar, yang penting hati kayak squishy"
-Selgi,2020-Di hari minggu pagi, Selgi selalu menyempatkan waktunya untuk berolahraga, untuk menjaga kesehatan dan postur tubuhnya. Ia berolahraga lari di kompleks perumahannya. Pukul delapan ia baru memulai olahraga rutinnya itu, biasanya ia akan memulai pada pukul setengah tujuh. Tapi hari ini Selgi bangun agak kesiangan.
Selgi memulainya dengan melakukan pemanasan, kemudian berlari beberapa putaran sampai tubuhnya mengeluarkan keringat.
Sudah cukup berkeringat, ia memutuskan untuk beristirahat sejenak. Duduk di bawah pondasi dekat rerumputan.
"Duh capeknya" Gumam Selgi sambil mengelap keringat yang bercucuran di dahinya dengan sapu tangan yang dibawanya. Matahari juga nampak sedang terik-teriknya.
Saat akan beranjak pergi dari sana untuk melanjutkan larinya, ia mendengar samar-samar suara anak kecil yang menangis, karena penasaran ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Mencari-cari dimana suara itu berasal.
"Hikss..mamaaaa" Suara anak kecil tersebut semakin terdengar jelas. Hingga Selgi menemukannya tengah terduduk di rerumputan tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia menghampiri anak kecil itu."Adek kenapa?" Tanya Selgi sangat lembut. Anak perempuan ini sepertinya masih berumur sekitar empat atau lima tahun. Melihatnya menangis membuat Selgi tak tega.
Anak itu tambah menangis dengan kencangnya. "Mama hiks mama hiksss..hiksss"
Selgi memegang kedua lengan anak itu dengan lembut, kemudian berjongkok. "Adek jangan nangis ya, cup cup cupp"
Dengan kesabaran tingkat tinggi, membujuk dan menenangkan. Akhirnya anak kecil itu berhenti menangis. Selgi memang tipe yang penyayang dan kelihatan tulus terhadap anak kecil, jadi akan mudah untuk menyukainya.
"Sekarang Adek ikut Kakak ya, janji nanti Kakak bakal nyari mama kamu"
"Akak janji?" Tanya anak kecil itu dengan sisa-sisa tangisnya. Mengangkat jari kelingking ke depan wajah Selgi.
Selgi menautkan jari kelingkingnya ke jari kelingking anak. "Iya janji, adek jangan nangis"
Anak kecil itu perlahan tersenyum.
——-
Sekarang Selgi dan anak kecil yang diketahui bernama Ella itu di depan Alfamart samping kompleks. Selgi membelikannya beberapa makanan, minuman dan es krim. Ella kelihatan ceria, tidak seperti saat ditemukan oleh Selgi tadi.
Dalam hati sebenarnya Selgi bertanya-tanya, siapa anak kecil ini. Orang tuanya kemana, kok bisa anak sekecil ini di luar sendirian. Untung yang menemukannya adalah Selgi, kalau seandaikan orang jahat bagaimana? Membayangkannya saja sudah membuat Selgi bergidik ngeri.
Karena dirasa Ella sudah tenang. Selgi memberanikan diri untuk bertanya. "Mamanya Ella kemana?"
"Mama pelgi, Kak Ebi jahat" Jawab Ella namun tetap sibuk dengan mengunyah makanan yang dipegangnya. Selgi mengernyit, mencoba mencerna apa yang dikatakan Ella.
Selgi akhirnya mengerti, "Mama Ella pergi kemana?"
"Mama kelja lual negli"
Selgi tersenyum, anak ini sangat lucu. "Ella dirumah sama siapa?"
"Kak Ebi, tapi jahat. Gak mau emenin Ella main. Cama pacalnya, Kak Dahun juga jahat"
Selgi sekarang mengerti, Ella sedang ditinggal Ibunya pergi ke luar negeri. Dan Kakaknya sedang sibuk dengan pacarnya. Jadi si Ella ini kabur dari rumah karena merasa tidak diperhatikan. Begitulah Selgi menyimpulkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blackvelvet
Non-FictionA story nine girls with her boyfriends Start : 26 Maret 2020 End : -