Bagian 11 (Lisgyu)

3.3K 235 7
                                        

"Maaf Hati, aku menempatkanmu pada tempat yang salah"
-Lisa,2020-















Lisa berjalan keluar dari ruangan latihan dance dengan lesu. Hari ini klub dancenya latihan sedikit lama dari biasanya, karena menurut apa yang dikatakan oleh pelatihnya, mereka akan mengikuti Lomba dance antar SMA yang akan diadakan se-Provinsi DKI Jakarta. Maka dari itu, akhir-akhir ini mereka sedang gencar-gencarnya latihan agar dapat tampil maksimal.

Mood Lisa hari ini sangat tidak baik, entah mengapa saat latihan tadi, ia memarahi anggotanya barang sekecil apapun kesalahan yang diperbuat. Lisa berjalan dengan menggeretu, dirinya sangat lelah hari ini. Saat hampir sampai gerbang depan, ia mengambil gawainya di dalam tas. Berniat ingin memesan ojek online. Karena Lisa memang tak membawa kendaraan hari ini.

Saat sedang sibuk dengan aplikasi ojek online, laki-laki yang terdengar tidak asing memanggil dari arah belakangnya. "Lisaaa" Kepala Lisa otomatis melihat ke arah sumber suara. Dari suaranya saja Lisa sudah kenal dengan orang ini, tentu saja tak lain tak bukan adalah Mingyu. Laki-laki itu menghentikan motornya, mensejajarkan pada tempat Lisa berdiri.

Lisa melihat ke arah Mingyu. "Lo kok belum pulang sih?"

Laki-laki berkulit tan itu melepas helmnya. "Gue latihan basket, Lis" Ucapnya serata merapikan rambut dengan menyisirnya menggunakan tangan ke belakang.

Lisa menautkan alisnya setelah mendengar jawaban Mingyu. Pasalnya, Yerim tadi pulang sama Jeka, mau nonton gitu katanya. Jeka kan salah satu anggota basket yang jarang mangkir buat latihan. Masak sih mereka ada latihan basket hari ini? Lapangan basket tadi juga sepi, menandakan tak ada kegiatan seperti yang dikatakan oleh Mingyu.

Lisa jadi menatap laki-laki itu dengan intens, tampak menyelidiki. "Lo nggak nungguin gue latihan, kan?"

Mingyu sedikit tertegun, namun ia segera menetralkan dirinya. "Anjir, pede gila lo, Lis. Ngapain juga gue nungguin lo" Mingyu tetaplah Mingyu, apa yang ia ucapkan pasti tak sejalan dengan hatinya.

Lisa berfikir dalam hatinya, membenarkan apa yang diucapkan Mingyu barusan. Memangnya mengapa laki-laki itu mau menungguinya. Sepertinya Lisa jadi seperti ini gara-gara Yerim yang setiap hari menggodanya, mengatakan omong kosong jika Mingyu memiliki perasaan lain terhadapnya. Salahkan Yerim yang membuat Lisa berkhayal hal yang tidak akan pernah terjadi.

Lisa memutar bola matanya, tak terlalu memikirkan. Kemudian melanjutkan. "Yaudah gue pulang bareng lo aja, ya. Lumayan hemat ongkos"

"Yeu, lo cuma manfaatin gue aja emang"




'Tanpa lo ngomong juga gue emang nungguin lo Lis daritadi'
















____

Lisa rebahan di ranjangnya saat selesai mandi, ia membuka roomchat Line di gawainya. Melihat siapa saja yang mengiriminya pesan hari ini. Ia tertarik melihat roomchat dari kontak bernama 'Kak Jackson' yang sudah lama tidak ada notifikasi.

Lisa menscroll-scroll kembali chat yang pernah ia kirim dengan kontak bernama 'Kak Jackson'. Laki-laki bernama Jackson itu memang sedang dekat dengan Lisa. Sahabat-sahabatnya memang tak ada yang tau tentang hal ini, kecuali Rose. Ia memang sengaja tak memberitahu sahabat-sahabatnya tentang kedekatannya dengan laki-laki bernama Jackson itu, karena hubungan mereka masih dalam tahap pendekatan. Rose pun tau karena Lisa yakin perempuan itu yang paling bisa dipercaya. Lisa berencana memberitahu sahabatnya jika semuanya sudah jelas.

Namun, sudah seminggu lebih laki-laki itu tak memberinya kabar. Terakhir kali, Jackson mengatakan jika ia sedang sibuk dengan tugas kuliahnya. Ya, memang laki-laki itu lebih tua tiga tahun dari Lisa.

BlackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang