Bagian 14 (Minrene)

2.4K 210 7
                                    

-Jangan bohong kalau nggak bisa, ntar ketahuan kan malu-
-Mino, 2020-












"Kamu mau makan dulu, Rene?" Tanya Mino memecah keheningan di dalam mobilnya. Jalanan dalam kondisi sedang macet-macetnya, jam segini orang-orang pasti sedang pulang kerja atau pulang sekolah. Sejak tadi mobilnya hanya melaju sedikit demi sedikit. Hari ini hari Sabtu, Mino berniat mengajak Irene makan serta jalan-jalan, mumpung besok weekend.

Irene mengangguk. "Iya"

Mino melirik Irene yang sedang sibuk dengan gawai bermerek IPhone keluaran terbaru itu. "Mau makan dimana, Rene?"

Irene masih sibuk berkutat dengan gawai yang dipegangnya. "Terserah"

"Ke McD aja ya?" Tanya Mino, masih memandang Irene yang sama sekali tak mengalihkan atensinya itu.

Irene berdecak. "Gakmau, bosen"

Tadi katanya terserah, giliran diajak kemana, nggak mau. Apa semua perempuan di dunia ini seperti itu? Mino hanya membatinnya. "Yaudah, ke Hanamasa mau?"

Irene menggelengkan kepalanya. "Gak mau. Tiap minggu kita kesitu terus"

Mino akhirnya jengah juga, untung sayang banget sama si Irene ini. "Ya terus kemana sayang? Kamu bilang terserah, tapi aku usulin tempat nggak mau"

Irene menatap Mino dengan kesal, laki-laki ini sedari tadi merecoki dirinya yang sedang sibuk memilih-milih baju secara online di aplikasi Zalora. "Terserah, mau kemana. Aku lagi sibuk nih" Sembari Irene mengacung-ngacungkan gawainya. "Nggak peka banget sih kamu" Irene sinis banget ngomongnya.

Mino hanya diam aja tak membalas, nggak berani lah sama Irene yang lagi mode macan kayak gini. Perasaan waktu pms Irene sudah lewat, tapi kenapa masih galak aja sih? Oh iya Mino hampir lupa jikalau memang Irene udah galak dari sananya. Tertutup rasa cintanya sih~Eaaa

Tiba-tiba Irene sedikit mendekatkan tubuhnya pada Mino, memandangi Mino dari samping. Wajahnya berubah imut, dari yang tadinya macan sekarang berubah menjadi kucing. "No" Panggil Irene lembut, sedangkan Mino masih was-was, takut Irene berubah jadi galak lagi. Lagian Irene itu berkepribadian ganda apa gimana sih? Cepet banget berubahnya. Mino masih tak merespon, hanya menunggu apa yang akan dilakukan oleh Irene. "Itu, aku pengen tas yang kayak punya Jeni kemarin" Mino sepertinya mengerti kemana arah pembicaraannya ini, pantas saja Irene berubah menjadi imut secepat ini. Ternyata karena sedang ada maunya. Mino melirik perempuan itu yang sedang ber-aegyo. Apa-apaan ini, kenapa Irene imut banget sih? Mino malah menyunggingkan senyumnya, akhirnya ia nggak jadi kesel sama Nyai. Lagian siapa juga yang nggak bakal luluh kalau Irene nya lagi kayak gini?

 Lagian siapa juga yang nggak bakal luluh kalau Irene nya lagi kayak gini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













_____










Hari ini Irene sepulang sekolah akan kerja kelompok tugas Fisika bersama dengan kelompoknya. Tadi ia sudah memberitahu Mino agar tak menunggunya, namun laki-laki itu kekeuh ingin menemani Irene kerja kelompok. Alhasil dengan susah payah, akhirnya Mino mau menurut. Apa kata teman-temannya jika Irene membawa Mino yang berstatus pacarnya dalam kerja kelompok? Pasti sudah heboh bergunjing sana-sini. Mino menghampiri di kelasnya saja sudah banyak bisik-bisik tetangga, apalagi jika menemaninya di lingkup ini?

BlackvelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang