"Kamu adalah suatu bagian terbaik dari hidupku yang membuatku merasa sempurna."
Highest Rank:
- 1 in #seungminstraykids (9/6/2020)
- 2 in #seungminstraykids (1/6/2020)
- 4 in #seungminstraykids (19/9/2020)
Jikyung datang ke sekolah dengan tidak semangat sama sekali. Gadis itu masih menantikan sebuah kata maaf dari Seungmin, meskipun tampaknya mustahil Seungmin mengucapkan kata itu padanya. Jikyung menghembuskan napasnya lalu meletakkan kepalanya di meja. Kelasnya sekarang sedang jam kosong dan gurunya pun tidak memberi tugas. Seharusnya kesempatan ini dapat Jikyung gunakan untuk ngobrol dengan teman – temannya, tapi sekarang Jikyung tidak mood.
“Seungmin belum minta maaf ya?” tanya Jihyun yang tahu permasalahan Jikyung karena gadis itu menceritakan semuanya pada Jihyun kemarin.
“Belum. Nggak tahu deh. Ngeselin tahu nggak!” Ucap Jikyung dengan nada kesal seperti perempuan yang sedang bertengkar dengan pacarnya, tetapi pacarnya tidak kunjung minta maaf.
“Kamu mau main stacko nggak? Jisung ngajak main nih.” Ajak Jihyun. Beberapa orang di kelas mereka sudah berkumpul di pojok belakang kelas untuk bermain stacko. Entah siapa yang membawa stacko itu ke kelas.
“Nggak deh. Lagi males.” Jawab Jikyung. Jihyun pun mengerti lalu pergi menyusul Jisung yang sudah siap main dengan yang lainnya.
Setelah kepergian Jihyun, Jikyung pun membuka ruang chat dirinya dan Seungmin di mana pesan dari Seungmin yang kemarin belum dia balas. Jikyung lalu menutup layar ponselnya menghadap meja dan menghembuskan napasnya dengan kasar.
Ting
Ponselnya berbunyi yang menandakan kalau ada pesan masuk. Jikyung terkejut karena pesan tersebut dari Seungmin.
Kim Seungmin Jelek Keluarlah.
Jikyung mengernyit. Kenapa Seungmin menyuruhnya keluar? Gadis itu pun mengikuti suruhan Seungmin. Dia keluar, tetapi tidak menemukan siapa – siapa di sana. Namun, Jikyung malah menemukan susu pisang dengan sticky note di sana
Maaf : (
Begitulah pesan yang ada di sticky note itu berwarna biru langit itu. Jikyung pun mengeluarkan kepalanya dari ambang pintu dan mengedarkan pandangannya. Gadis itu menemukan Seungmin yang berjalan menjauh dari kelasnya. Perlahan – lahan sebuah senyuman terbit di wajah gadis itu. Jikyung pun kembali masuk ke kelas dengan mood yang sudah berubah 180 derajat.
“Ternyata dia lucu juga.” Batin Jikyung.
Ah.. ternyata Kim Seungmin dapat berpengaruh sebesar itu pada mood Jikyung.
🥇🥇🥇
“Dari siapa sih kok dilihatin terus dari tadi? Kalo nggak mau diminum mending kuminum deh.” Ucap Jisung lalu merebut susu pisang di tangan Jikyung, tapi dengan cepat segera disambar balik oleh sang pemilik.
“Jangan ih Jisung!” ucapnya.
“Dari siapa emangnya? Dari pacarmu? Eh tapi sejak kapan Jikyung punya pacar? Dia kan jomblo sejak embrio.” Ucap Jisung dengan ledekan di akhir kalimatnya. Jikyung pun berdecak karena ledekan Jisung.
“Bukan dari pacarku, tapi dari Seungmin.”
“Ha?!” Jisung dan Jihyun sama – sama menyuarakan keterkejutan mereka.
“Tunggu.. tunggu.. kenapa Seungmin tiba – tiba ngasih kamu ini?” tanya Jihyun yang heran dengan hubungan Jikyung dan Seungmin. Bukannya tadi Jikyung ngambek karena Seungmin, terus kenapa sekarang Jikyung bisa mendapat susu pisang dari Seungmin?
“Ya dia kasih ini sebagai ucapan maaf.” Jelas Jikyung dan akhirnya Jihyun mengerti. Jadi susu pisang ini yang merupakan alasan tiba – tiba mood Jikyung berubah. Jihyun terkejut karena tadi Jikyung tiba – tiba ikut bermain stacko dengan mood yang sudah berubah 180 derajat dari 5 menit yang lalu saat Jihyun mengajaknya main.
“Hati – hati nanti malah jadi pacarmu.” Goda Jisung yang langsung membuat Jikyung menggeleng.
“Nggak mungkin. Aku nggak suka laki – laki berwajah datar dan minim ekspresi kayak dia.” Elak Jikyung yang membuat Jihyun berdecak. Sekarang saja bilangnya nggak suka. Masa depan tidak ada yang tahu, kan?
