Setitik Rindu Karena Tak Bisa Melupakan

369 63 3
                                    

🥇🥇🥇

Jawaban dari tawaranku pada Soobin waku itu adalah 'iya'. Soobin mau dan dia menyanggupi dengan senang hati. Kalau seperti ini, tinggal aku saja yang harus rela kalau di olimpiade nanti, aku akan melawan Seungmin.

Iya.. aku harus rela, meskipun di dalam hatiku ada sedikit perasaan yang tidak mengenakkan.

Entah siapa partner Seungmin nanti di sana, aku masih belum tahu. Dan juga.. aku harus mengabari Choi ssaem secepatnya soal partner baruku ini.
Aku pun melangkah kakiku ke ruang guru dengan Soobin yang berada di sampingku. Berulang kali aku menetralkan degupan jantungku karena merasa.. tidak siap harus memberikan kabar kalau aku dan Soobin akan menjadi partner di olimpiade nasional pada Choi ssaem. Tapi.. ya sudah lah ya.. mau bagaimana lagi.

Kriet...

Aku membuka pintu ruang guru dan kebetulan sekali Choi ssaem ada di tempatnya. Wanita itu sepertinya sedang mengoreksi ulangan dari murid - murid. Aku dan Soobin pun berjalan mendekat.

"Jikyung? Sudah ada kabar baik?" tanya Choi ssaem lalu tersenyum. Wanita itu juga tersenyum pada Soobin yang ada di sampingku.

"Ah iya, Ssaem. Soobin yang akan menggantikan Seungmin menjadi partnerku, Ssaem." Ucapku dan Choi ssaem pun mengangguk.

"Baiklah, saya setuju."

Aku pun menggigit bibirku, bingung apakah aku harus menanyakan sesuatu yang ada di pikiranku saat ini?

"Kenapa, Jikyung? Ada yang ingin kamu sampaikan?" Tanya Choi ssaem setelah melihatku yang masih diam saja di depannya.

"I-itu.. ka-kalau boleh aku tahu, siapa yang akan menjadi partnernya.. Se-Seungmin?"

Akhirnya kalimat itu lolos juga dari mulutku.

"Yang Yubin." Jawab Choi ssaem dan seketika dadaku terasa sesak.


🥇🥇🥇


Sejak aku tahu kalau Yang Yubin yang akan menjadi partner Seungmin, aku makin sering melihat dua insan itu duduk berdua di kantin atau jalan berdua di koridor sekolah. Entahlah.. kenapa takdir menjadi sekejam ini padaku? Jujur, aku belum bisa melupakan perasaanku pada Seungmin dan melihatnya bersama Yubin membuatku sakit hati.

Kim Seungmin.. kenapa kehadiranmu selama sebulan ini mampu berpengaruh besar di hatiku?

"Sudah, nggak usah diliatin. Makin diliatin makin sakit hati nanti." Ucap Jisung sambil menyenggol lenganku dengan lumayan keras. Aku kepergok lagi sedang memerhatikan Seungmin dan Yubin yang duduk di meja dekat pintu masuk kantin.

"Mending kamu lupain dia. Dia kan sudah nyakitin kamu. Buat apa diinget lagi?" Ucap Jihyun dan aku menghembuskan napasku dengan pasrah.

"Aku juga nggak tahu kenapa dia bisa berpengaruh sebesar ini. Aku juga heran sama diriku sendiri."

Setelah berkata demikian, aku pun melipat tanganku di meja kantin dan membenamkan kepalaku di sana. Mood-ku sedang tidak bagus saat ini.

"Ya!"

Aku langsung mengangkat kepalaku ketika mendengar suara seseorang.
Yang Yubin ternyata dengan Seungmin di belakangnya.

"Jaga matamu ya. Jangan ngeliatin Seungmin kayak gitu! Awas aja kamu." Ucap Yubin. Ternyata aku ketahuan melirik Seungmin dari tadi. Sialnya mataku sekarang malah melirik Seungmin yang langsung membuang tatapannya ketika kami bertatapan sebentar.

Brak

"Ya! Sudah kubilang kan kalo kamu harus jaga matamu."

Yubin menggebrak mejaku dan kantin yang ramai seketika sepi karena mendengar gebrakan itu. Beberapa pasang mata langsung menaruh atensinya pada mejaku.

Best Part (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang