Kim Seungmin dan Sepeda Putihnya

410 71 8
                                    

Banyak yang sweet - sweet di chapter ini ehe..

Yokk siap - siap wkwk

Jangan lupa pencet bintangnya yaa kalau kalian suka cerita ini 💕💕

🥇🥇🥇

Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat bukanlah hari – hari yang kusukai. Aku memang ambisius dalam belajar, tapi bukan berarti aku suka – suka saja dengan segala macam pelajaran yang kupelajari. Ada rasa lelah dan jenuh juga ketika guru di pelajaran tersebut memberikan banyak tugas dan ulangan.

Tapi..



Sepertinya aku agak mengurangi rasa tidak sukaku pada hari – hari yang kusebutkan di atas. Hariku.. terasa lebih berwarna dengan adanya Seungmin. Apalagi ternyata dia punya perasaan yang sama denganku. Akhir – akhir ini pun aku jadi suka senyum – senyum sendiri.



Benar kata orang kalau sudah jatuh cinta, hati terasa berbunga – bunga.

Jihyun dan Jisung pun sudah tahu dengan hubunganku dengan Seungmin. Mereka berharap agar kondisi bisa secepatnya mendukung sehingga aku dan Seungmin tidak usah pura – pura tidak dekat ketika di sekolah. Jujur, kadang aku juga merasa tidak nyaman. Apalagi ketika aku melihat Seungmin yang ke mana – mana dengan Yubin. Hatiku cemburu sebenarnya, tapi kutahan. Aku pun meyakinkan hatiku kalau Seungmin hanya menyukaiku dan dia hanya pura – pura di depan Yubin.



Ketika pulang sekolah, kadang Seungmin akan mengantarku pulang terlebih dahulu sebelum akhirnya dia pergi lagi untuk bimbingan belajar. Sebenarnya aku sudah bilang padanya untuk tidak perlu repot – repot. Namun, alasan yang dia utarakan selalu membuatku bungkam..



“Di sekolah kita nggak bisa bareng. Di rumah pun kita juga di rumah masing – masing. Paling – paling aku cuma bisa chat kamu. Terus kapan kita bisa berdua kalo aku nggak anter kamu pulang?”



Biasanya aku langsung menutupi wajahku yang sudah memerah dengan telapak tanganku lalu berjalan cepat meninggalkan Seungmin yang mengejarku sambil tertawa.


“Hayoo salah tingkah yaaa.”


Rasanya aku ingin melebur saja kalau dia menggodaku. Sudah tahu jantungku lemah kalau bersamanya, eh dianya malah suka menggodaku.



Ckckck..



“Hayo! Ngelamunin apa?”



Aku langsung tersentak ketika seseorang memegang bahuku dengan tiba – tiba. Aku pun menoleh dan Jisung hanya menunjukkan cengirannya.



“Aku kaget, Jisung! Ih!”


Jisung malah tertawa lalu duduk di sebelahku.

“Kamu sih diem aja sambil senyum – senyum sendiri. Aneh tahu nggak!” ucapnya lalu bergidik seolah – olah aku ini sedang kerasukan hawa aneh. Aku pun menyenggol lengannya dengan cukup keras. “Iya iya deh maaf. Habis aku nggak kuat nggak godain kamu yang tiba – tiba ngelamun sambil senyum – senyum sendiri. Wajahmu kayak orang bodoh tahu nggak!”  Jisung lalu tertawa lagi. Awas saja ya kalau laki – laki ini punya pacar dan bertingkah lebih aneh dariku. Siap – siap kuledek habis – habisan!


“Jisung ya! Awas aja!”


“Apa? Awas apa hayoo??” godanya lagi dengan wajah menyebalkan. “Lagian kamu aneh. Udah waktunya pulang kok nggak pulang – pulang. Dikasih waktu pulang awal tuh bersyukur gitu lho. Langsung pulang terus belajar. Eh.. malah ngelamun di sini.”


Best Part (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang