Sebuah Pertemuan yang Tak Terduga

346 55 2
                                    

🥇🥇🥇

Aku cepat – cepat berlari ke rumah sakit setelah turun dari halte terdekat. Aku langsung pergi ke rumah sakit setelah acaraku memantau bangunan baru untuk café selesai. Pikiranku agak kacau dan aku benar – benar khawatir pada keadaan Jihyun. Tadi Jisung meneleponku di tengah kegiatanku berdiskusi dengan pekerja di proyek bangunan café. Kata Jisung, Jihyun dilarikan ke rumah sakit gara – gara kelelahan dan bahkan tadi sempat tumbang. Beberapa hari ini sebenarnya Jihyun mengeluh kalau dia cepat lelah dan pusing. Rencana pembukaan dua cabang café baru ini memang membuat kita bertiga agak kerepotan dan banyak menghabiskan waktu untuk bekerja.

Aku mengeluarkan ponselku dari tas dan langsung menelepon Jihyun. Tak lama kemudian gadis itu mengangkatnya.



“Kamarmu nomer berapa?”



“….”

“Apa, Hyun? Aku nggak kedengeran. Berapa?”





“…”



“31? Iya? 31 ya?”



Sepertinya sinyal di sini jelek sehingga teleponnya putus – putus. Aku pun memasukkan kembali ponselku ke dalam tas lalu berjalan ke kamar rawat Jihyun.


Tidak lama untukku bisa menemukan kamar rawat inap bertuliskan nomor 31 di atasnya. Aku pun membuka kamar itu.


“Jihyun, kamu-“ Aku mematung seketika dengan pintu yang terbuka lebar. Seseorang yang kulihat di depanku ini bukanlah Jihyun, melainkan seseorang yang sudah tujuh tahun ini berusaha untuk kulupakan sebisa mungkin.







Dia, Kim Seungmin.





Laki – laki itu tengah memandangku dengan tatapan terkejutnya. Dia juga mematung dengan posisi seperti ingin meraih sesuatu di nakas. Laki - laki itu mengenakkan piyama rumah sakit yang menandakan kalau dia adalah pasien di sini.





“Ji-Jikyung?”



Dia memanggilku dan seketika rasanya kenanganku dengan dia terputar di otakku. Kami pernah berbagi kisah yang sama dengan dia yang memilih untuk mengubah alur yang sudah direncanakan dengan kemauannya sendiri. Dia sengaja menghilang dan kini muncul di depanku dengan tiba – tiba.




Setelah sekian lama.. akhirnya aku bertemu dengan Seungmin juga..



Melihatnya terbaring di tempat tidur dengan mata sayu itu membuat pertahananku runtuh. Aku masih menatapnya, namun kami sama – sama hanya saling diam.


Seungmin tiba – tiba menjulurkan kakinya dari tempat tidurnya. Sepertinya dia akan mendatangiku.



“Ka-kamu Jikyung, kan?” Tanyanya dan aku tetap diam. Aku kemudian memilih mundur lalu menutup pintu kamarnya dan segera pergi dari sana sebelum perasaan – perasaan tidak mengenakkan muncul kembali.



Aku berlari kecil menjauhi kamarnya lalu memilih duduk sebentar di kursi untuk menenangkan hatiku. Aku menunduk dan menutupi wajahku dengan kedua telapak tangan.



“Jikyung?”



Aku segera mendongak dan menemukan Jihyun yang menatapku dengan tatapan khawatir. Gadis itu memakai piyama rumah sakit dengan tangannya yang membawa infus. Wajah gadis itu juga tampak pucat, omong – omong.


“Kok kamu keluar kamar?” tanyaku.


“Aku cari kamu soalnya tadi teleponnya putus – putus. Aku takut kamu salah kamar. Makanya aku keluar buat mastiin kalo kamu nggak salah kamar. Eh malah ketemu kamu duduk di sini.”


Best Part (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang