Kamu yang Terluka..

398 72 10
                                    

Jadi gaesss, di chapter ini bakalan mulai terungkap satu - satu tentang permasalahannya.

Hehe..

Jangan lupa bintangnya yahh

Enjoyyy

🥇🥇🥇

Hari ini untuk pertama kalinya, aku dan Soobin bimbingan olimpiade bersama dengan Choi ssaem. Oh ya.. jangan lupakan juga ada Kim Seungmin dan Yang Yubin yang juga ada di kelas yang sama denganku. Kami berempat duduk di meja yang bersebelahan dengan suasana canggung luar biasa. Kira – kira begitulah yang kurasakan.

“Karena seleksinya dua bulan lagi, maka kalian harus sudah mempersiapkan olimpiade ini mulai dari sekarang. Kalo bisa, kalian harus lolos seleksi ya.” Ucap Choi ssaem sambil tersenyum.

Aku pun mengangguk, menyetujui ucapan Choi ssaem. Sekolah sudah mendaftarkan aku dan Soobin serta Seungmin dan Yubin yang artinya aku dan Seungmin benar – benar tidak akan bisa menjadi partner lagi. Ah.. sudahlah.. sebaiknya aku berhenti berpikir demikian karena yang lebih penting sekarang adalah aku harus belajar lebih giat untuk seleksi itu. Aku harus lolos seleksi dan maju sampai ke final.

Bimbingan pun berjalan dengan lancar, meskipun aku beberapa kali menoleh pada Seungmin yang tengah serius berkutat dengan soalnya. Dan beberapa kali itu pula aku tersenyum getir ketika mengingat kalau aku tidak seharusnya mempertahankan perasaanku padanya.


🥇🥇🥇

Perpustakaan adalah tujuanku setelah bel yang menandakan pelajaran berakhir. Aku segera melangkahkan kakiku menuju perpustakaan. Aku mau belajar dengan serius di perpustakaan. Sebenarnya hari ini aku belajar dengan Soobin, tapi sayangnya Soobin tiba – tiba ada acara keluarga sehingga akhirnya aku belajar sendiri.

“Kamu temannya Kim Seungmin ya?”
Aku seketika menghentikan langkahku ketika ibu penjaga perpustakaan berbicara sesuatu dan sepertinya dia bicara padaku karena tidak ada siapa – siapa lagi yang lewat selain aku.

“Saya?” tanyaku dan ibu penjaga perpustakaann mengangguk. “I-iya, saya temannya.” Lanjutku.

Aneh rasanya ketika menyebut Seungmin sebagai temanku setelah apa yang terjadi waktu itu.

Ibu penjaga perpustakaan tampak mengambil sesuatu dari mejanya dan mengulurkan sebuah buku yang kuketahui sebagai buku paket biologi.

“Kim Seungmin meninggalkan buku ini dua hari yang lalu dan dia belum mengambilnya sampai sekarang. Bisa tolong kamu berikan padanya?”

Aku pun menerima uluran buku biologi itu dengan bingung.

“Tolong ya berikan padanya karena mungkin dia membutuhkannya. Saya tidak tahu harus menitipkan buku ini pada siapa. Karena saya pernah beberapa kali melihatmu dengan Seungmin maka dari itu saya titipkan padamu.”

Aku pun hanya tersenyum canggung mendengar penuturan ibu penjaga perpustakaan. Apa aku dan Seungmin terlihat semencolok itu sampai ibu penjaga perpustakaan mengingat kami berdua?

Tujuanku yang awalnya ingin belajar pun sirna. Aku bergegas keluar dari perpustakaan dan melangkahkan kakiku ke kelas A. Semoga saja Seungmin belum pulang. Laki – laki itu kan selalu keluar terakhir dari kelas.

Begitu aku sampai di depan kelas A, aku segera masuk karena kelasnya sepi. Mengembalikan buku pada Seungmin saja bukan hal yang harus kupikirkan berat – berat, kan? Tidak perlu basa – basi. Cukup kembalikan ke orangnya lalu pergi.




Best Part (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang