Yang belum baca chapter sebelumnya, yokk dibaca dulu hehe.. mungkin kelewatan soalnya waktu itu aku postnya malem banget.
🥇🥇🥇
"Ayahnya Seungmin."
Aku dan Seungmin seketika saling pandang.
Tidak.. tidak mungkin, kan?
"Aku pulang dulu, Bu." Ucap Seungmin pada ibu lalu membungkuk sebentar dan segera berjalan keluar. Aku pun langsung mengekor padanya. Seungmin berhenti di ruang tamu dan tidak keluar. Laki - laki itu memperhatikan seseorang yang sekarang menunggunya di depan pagar rumahku dengan angkuhnya.
Tanganku terulur untuk memegang bahu Seungmin dan laki - laki itu menoleh.
"Semua bakal baik - baik aja kok. Kamu tenang ya." Ucapnya dengan sorot wajah yang berbeda. Seharunya kalimat itu ditujukan untuknya, bukan untukku. Aku tahu di balik kalimatnya itu, terselip rasa takut di sana.
Aku pun menepuk pundak Seungmin.
"Aku bantu doa ya di sini supaya semuanya baik - baik aja." Ucapku dan Seungmin mengangguk. Laki - laki itu mengusap pipiku dengan ibu jarinya sebelum akhirnya dia pamit dan memberanikan diri untuk keluar menemui ayahnya di depan pagar rumahku. Aku pun mengikuti Seungmin sampai ke depan pagar. Ayahnya Seungmin menoleh ketika mendengar langkah kaki dan ekspresi wajahnya tidak bisa kuartikan.
Seungmin menoleh sebentar dan tersenyum padaku sebelum akhirnya masuk ke mobil ayahnya setelah sebelumnya mengaitkan sepedanya ke mobil. Ayah Seungmin juga menatapku sejenak dengan tatapan yang.. entahlah aku juga tidak tahu lalu masuk ke mobilnya.
Perasaanku sungguh menjadi sangat tidak enak detik ini juga.
🥇🥇🥇
Perasaanku sungguh terasa tidak enak. Jantungku berdegup dengan sangat kencang. Buku paket fisikaku yang sedari tadi terbuka di meja belajarku tak kunjung kusentuh karena pikiranku melayang ke mana - mana.Aku mengkhawatirkan Seungmin.
Aku takut kalau malam ini dia dimarahi oleh ayahnya dan tidak menutup kemungkinan juga dia akan dipukuli lagi. Membayangkannya saja aku tidak sanggup. Aku lalu mengusap wajahku dengan telapak tangan. Aku sepertinya harus menghubungi Seungmin untuk menanyakan keadaannya.
Aku bergegas meraih ponselku di atas tempat tidur dan membuka kontak Seungmin. Nomor laki - laki itu sudah terpampang di layar ponselku, tapi keraguan tiba - tiba muncul di hatiku. Bagaimana kalau aku ternyata tambah memperparah keadaan dengan menelepon Seungmin?
Aku pun cepat - cepat membuka roomchatku dengan Seungmin. Setidaknya lebih baik bertanya kabarnya melalui chat kan daripada tidak sama sekali?
Jikyung
Kamu.. gimana?
1 menit..
2 menit..
Sampai 10 menit Seungmin tak kunjung juga membalas chatku. Jantungku berdegup kencang lagi dan perasaanku kembali tidak enak. Pikiranku mulai memutar ulang kejadian di mana aku melihat Seungmin berdebat dengan ayahnya dan berakhir dengan dia yang tersungkur karena dipukul oleh ayahnya.
Iya, aku sekhawatir itu.
Tok tok tok
Cekrek
![](https://img.wattpad.com/cover/216753859-288-k202177.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part (Kim Seungmin) ✔
Fanfiction"Kamu adalah suatu bagian terbaik dari hidupku yang membuatku merasa sempurna." Highest Rank: - 1 in #seungminstraykids (9/6/2020) - 2 in #seungminstraykids (1/6/2020) - 4 in #seungminstraykids (19/9/2020)