Di chapter ini bakal ada keuwuan antara Jikyung sama Seungmin setelah di chapter kemarin Jikyung nolak Soobin hiyahiyahiyaa..
Maap Soobin, Jikyungnya lebih milih Seungmin wkwkwk.
Bagi yang belum baca, yuk baca chapter sebelumnya tentang Soobin yang nyatain perasaannya ke Jikyung hehe.
Enjoyyy
🥇🥇🥇
Hujan turun dengan lumayan derasnya ketika aku baru keluar dari kelas. Akhir – akhir ini memang sering turun hujan dan bodohnya aku karena hari ini payungku ketinggalan. Tadi pagi padahal aku sudah ingat akan memasukkan payungku ke tas, tapi sayangnya setelah sarapan, aku langsung berangkat dan meninggalkan payungku begitu saja di sofa ruang tamu.
“Nggak bawa payung, Ji?” tanya Jihyun yang melihat wajah murungku. Aku pun mengangguk sebagai jawaban. “Hm.. mau bareng aku sama Jisung aja?” tanya Jihyun dan aku menggeleng. Bukannya apa, rumahku dan rumah mereka berdua termasuk jauh. Rumah Jihyun dan Jisung berdekatan sehingga mereka sering berangkat dan pulang bersama.
“Nanti kalian lama kalo harus nganter aku dulu.” Jawabku.
“Nggak apa kok. Daripada kamu di sini sendirian.” Ucap Jisung yang menyetujui ajakan Jihyun untuk mengantarku pulang.
“Pulang sama aku aja, yuk.”
Aku menoleh dan menemukan Seungmin dengan payung kuningnya yang dia tenteng di tangan sebelah kanan. Aku lalu mengernyit heran. Apa Seungmin tidak pulang dengan Yubin? Biasanya aku selalu melihat pemandangan tidak mengenakkan di mana Yubin bergelayut manja di lengan Seungmin saat jam pulang. Ingin rasanya kujauhkan Yubin dari Seungmin. Namun, aku tidak bisa melakukan apa - apa selain memandang mereka dengan rasa dongkol di hati.
“Tapi…”
“Aku nggak pulang bareng Yubin. Tadi waktu jam terakhir dia izin pulang duluan soalnya ada acara sama keluarganya.” Balas Seungmin.
“Nah pas kan ada Seungmin. Ya udah, aku sama Jihyun duluan ya. Sampai ketemu besok ya, Ji.” Ucap Jisung sambil melambaikan tangannya padaku diikuti Jihyun yang melambaikan tangannya juga dengan heboh. Biasa.. Jihyun tidak bisa kalau tidak heboh.
“Pulang sekarang?” tanya Seungmin dan aku mengangguk.
Kami berdua lalu berjalan beriringan ke halte dengan Seungmin yang memegang payung kuningnya untuk melindungi kami dari hujan. Ah.. rasanya aku jadi flashback. Aku dan Seungmin kan juga pernah pulang bersama dengan payung kuning ini sebagai saksinya.
Aku dan Seungmin menunggu dengan sabar di halte. Udara mulai bertambah dingin dan aku mulai sedikit menggigil. Aku tidak tahan dingin omong – omong. Sepertinya Seungmin mulai menyadari kalau aku kedinginan. Maka dari itu dia segera melepas jaketnya dan memakaikannya di tubuhku.
“Nggak usah, Seungmin. Kamu nanti kedinginan juga.” Ucapku sambil berusaha melepas jaket milik Seungmin di bahuku.
“Aku kuat, Kyung. Kamu pakai aja. Nanti kamu malah sakit.”
Aku mengerjap mendengar kalimat Seungmin. Entah kenapa.. rasanya nada bicaranya terdengar mengalun indah di telingaku. Hal ini pun menyebabkan jantungku berdegup dua kali lipat dari biasanya. Aku tidak kuat kalau Seungmin jadi perhatian padaku dan juga memanggilku Kyung. Itu nama panggilan yang hanya digunakan oleh keluargaku omong - omong. Mendengar Seungmin memanggilku Kyung rasanya seolah – olah dia sudah menjadi orang terdekatku.
“Kyung? Kok ngelamun?”
Aku mengerjapkan mataku lagi.
“Efek kedinginan mungkin. Hehe..”
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part (Kim Seungmin) ✔
Fanfic"Kamu adalah suatu bagian terbaik dari hidupku yang membuatku merasa sempurna." Highest Rank: - 1 in #seungminstraykids (9/6/2020) - 2 in #seungminstraykids (1/6/2020) - 4 in #seungminstraykids (19/9/2020)