Kita Tak Pernah Tahu Tentang Apa yang Akan Terjadi

349 60 7
                                    

Berhubung Stray Kids mau comeback dan kebetulan cerita ini udah 1k readers, aku mau update cerita ini ke kaliannnn.

Huhuuu seseneng itu Stray Kids comeback guyssss dan cerita ini udah nyampe 1k readersss.

Terima kasihhh yakkk udah selalu setia baca cerita ini dan vote. Aku seneng banget dapet notifikasi dari kalian 💕💕

Mungkin terkesan lebay kok 1k readers aja seneng banget. Eitsss aku bersyukur banget cerita ini bisa nyampe 1k readers dan akan selalu bersyukur tiap kali pembaca cerita ini nambah. Bener - bener seseneng itu guysss 😭😭 karena aku juga bukan penulis besar dan aku pun masih belajar.

Sooooo, thank you so much guysss. I luv U...

Jadi, sebagai rasa terima kasihku dan rasa senengku, nihhh aku kasih chapter yang sweet hehe. Sebenernya ini juga kebetulan sih di chapter ini sweet setelah sekian lama sedih sedih terus.

Hehe.. banyak kebetulan yang terjadi hari ini. Daripada terlalu banyak omong, skuyy lahh langsung aja ke ceritanya.

Enjoyyyy

🥇🥇🥇

Aku datang ke sekolah dengan semangat. Dua kotak bekal sudah kusiapkan untukku dan Seungmin di dalam tas kecil yang kutenteng. Tadi aku bangun pagi – pagi sekali untuk memasak. Ibuku bahkan sampai heran karena aku jadi serajin itu.


Ini gara – gara Seungmin, Bu.


Ingin rasanya aku menjawab demikian, tapi kutahan. Bisa – bisa aku diledek oleh satu rumah selama sebulan. Lebih baik main aman saja dengan menjawab keheranan ibu dengan sebuah senyum misterius. Hehe..


“Hei, kenapa wajahmu berseri – seri? Ada kabar baik ya?” tanya Jihyun ketika aku baru datang ke kelas.


“Aku? Berseri – seri? Nggak ih. Biasa aja kayaknya.” Jawabku lalu menaruh tasku dan duduk di sebelah Jihyun. Jihyun pun mengernyitkan dahinya dan menatapku dengan tatapan mengintrogasi.


“Nggak mungkin nggak ada apa – apa..”


“Udah ah.. bentar lagi bel. Mending kita siapin buku hehe..”


“Aku curiga lho..” ucap Jihyun dengaan tatapan yang menunjukkan kalau dia masih curiga.


🥇🥇🥇


Bel yang menandakan istirahat pertama pun berbunyi. Aku segera mengambil kotak bekal yang kusiapkan untukku dan Seungmin lalu berdiri dari kursiku.


“Mau ke mana?” tanya Jisung sambil menahan lenganku.


“Ke rooftop. Nanti aku ceritain. Byeee!”


Jisung akhirnya melepaskan tangannya dari lenganku.


Aku pun berjalan secepat mungkin untuk ke rooftop, menemui Seungmin. Tadi aku dan dia sudah janjian untuk bertemu di rooptop saat istirahat melalui chat.


Ketika aku sampai di rooftop, aku tidak menemukan Seungmin di sana. Apa dia belum datang? Sepertinya aku yang terlalu bersemangat sampai – sampai sudah sampai di rooftop. Lebih baik kutunggu saja..


Aku pun duduk di kursi panjang sambil menatap ke depan. Angin di rooftop ini lumayan keras dan mampu menerbangkan rambutku.

Best Part (Kim Seungmin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang