Bukankah?

14 0 0
                                    

Bukankah terlalu menyayat?

Kesendirian di ruang pengap

Tanpa harap

Diselimuti pengekangan berat

terhadap keabstrakan dan tuntutan


terlalu tidak adil 

keseimbangan menghilang


Kau meninggalkan bunga sendiri

di ruang pengap

Hampir tak bisa terasa bagaimana air mata jatuh


semuanya telah hancur

Namun, harapan hanya puing-puing 

haruskah aku pungguti lalu menempelkan menjadi puzzel?


Lalu, kau tertawa terbahak

Mengeluarkan ludah hingga sekujur badanku

Bukankah itu terlalu menancapkan duri ke seluruh pori-pori?


Kau sudah semalam

Dengan kealpaan abstrak

Tak ada nilai

Hanya berbungkus keberatan dan menghindari konflik

Cih! 


Bukankah menyanyat?

Pagimu teracuni dengan peninggalan seorang diri?


Kau terbaring di tempat tidur

Terselimuti kegelapan yang sengaja kau ciptakan

Kau segera mengambil semua barangmu

Tanpa mengucap selamat tinggal

Kau gembol tas hitam di suana pekat


"Bukankah seharusnya penyesalan ada?"
"Aku menyesal setiap wakktu"
"Bunga, kau tak boleh seperti ini terus! Bacakan 100 mantra yang pernah kau tulis dengan harap di sudut ruang. Bukankah itu yang kau inginkan?"
"Ya, tapi kubersikap realistis"
"Hidup hanya untuk orang yang berjuang"
"Bukankah aku telah berjuang?"
"Segera, keluar!"


Bandung, Ilrpa, 04. dibuat dengan kekecewaan

L.E.L.A.K.ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang