t h e d e s t i n y 2 1

643 101 40
                                    

"A..... Aku tak percaya ini...! Ka..Eonni..." Sinb, terbata-bata. Air mata nya telah berderai.

Sinb, berhasil dengan sukses melaksanakan tugas menguping nya.

Dan, ini yang dia dapat.

Kenyataan pahit!

Selama ini, Eunha mendukung Sinb hanya sebagai kedok?

Eunha, terkesiap! Tak terpikir oleh nya bahwa Sinb , dengan lancang menguping pembicaraan nya dengan Yuju.

"Kau selalu bilang, kau sangat mengagumi karakter drama di mana si tokoh memperjuangkan cinta nya dengan segala cara. Apa yang kau maksud, kau tengah membicarakan dirimu sendiri? Memperjuangkan cinta bahkan dengan cara licik! ? Jadi selama ini kau hanya mencemooh ku karna tak bisa mendapatkan hati Jungkook? Aku sangat percaya pada mu Eonni! Kau lah orang nya, kau yang bermuka dua! Licik! "

"Aku licik, ataupun bermuka dua; Itu bukan urusan mu! " Eunha, sudah tak peduli pada Sinb, meski dia sudah ketahuan.

"Akan ku perlihatkan padamu, bagaimana caranya memperjuangkan cinta! Sebaiknya kau mulai belajar. Dan berhenti menjadi pecundang! "

Eunha mendorong tubuh Sinb dengan lengan nya, agar dia minggir dari jalan Eunha.

Air mata tak henti menetes.

Sinb, melangkah lunglai! Dia gusur kaki nya ke dalam kamar Yuju. Dirinya masih tak bisa mempercayai bahwa Eunha mampu melakukan hal semacam itu.


"Eonni...! "Sinb, memanggil dengan suara serak.

Orang yang mendapat panggilan, tengah menghadap ke arah jendela.

Yuju berbalik!


Dengan terburu-buru, Yuju langsung menghampiri Sinb.

"Ada apa ,kenapa kau menangis? " Tanya Yuju.

"Aku... Aku.... Aku.... Ak... Ku..! " Sinb, hanya mengulang satu kata berulang kali.

Tubuhnya sungguh lemas, sehingga Yuju harus menopang tubuh Sinb dan memapahnya ke ranjang.

"Wae? Tenangkan dirimu! " Yuju, mengelus-elus lengan Sinb.

"Eonni....! "

"Wae? "

"Eon... Eonnie...! " Sinb, menghempaskan tubuhnya ke pelukan Yuju. Tangisan nya pecah.

"Aku t..tak akan membiarkan Eunha Eonni mendapatkan Jungkook Oppa...! Aku berjanji...! "Sinb, terisak.

Yuju, mengernyitkan kening.

Apa Sinb, menguping?


"Aku mendengar semua nya Eonni! "


Yuju melepas pelukan Sinb. Dia tatap lekat-lekat wajah Dongsaeng nya.

"Kenapa kau sangat lancang? " Yuju, menggertak.

"Aku akan memberi tahu semua member! Aku akan memberi tahu semua orang tentang kelicikan nya. " Sinb, tak peduli dengan gerakan Yuju.

"Jangan! Dia tetap anggota Gfriend! Kita harus menjaga Gfriend! Nama baik grup kita! " Yuju, melarang.

"Dia bahkan tak memikirkan mu, saat menyebar foto itu! "

Yuju, kembali memeluk Sinb.

Yuju juga masih tak percaya, Eunha tega melakukan hal itu padanya.

Yuju, lalu menghela nafas panjang.

"Sulit di percaya kan? " Yuju, memelas, Sinb mengiyakan dengan pilu.

" Tapi Tenang saja, karna dia tak akan bisa mendapatkan yang dia mau!" Yuju, berusaha menampilkan seulas senyum.

Sinb, tak bersuara! Entah lah, Sinb punya keraguan akan hal itu.

Sinb, yakin Eunha akan berbuat lebih.
Sinb bisa merasakan dari tatapan matanya. Saat Eunha menatap Sinb,tadi.

"Tenanglah! Semua nya akan baik-baik saja. " Yuju, mengelus-ngelus rambut Sinb.


"Eonni!"

"Eum!"

"Dulu aku tak curiga apapun, saat Eunha Eonni bicara tentang masa kecil Jungkook Oppa!"

Masa kecil?

Eunha tau masa kecil Jungkook? Mereka berteman atau apa?

Tapi bukankah Eunha menjalani masa kecil di Seoul? Sementara Jungkook di Busan.


Sinb, semakin terbenam ke dalam pelukan Yuju.

"Eunha Eonnie sangat dekat dengan orangtua Jungkook!"

"Benarkah? "

Yuju, mencoba mengatur deru napas nya!

"Aku yakin Eunha Eonni sudah melangkah lebih jauh dari dulu! Setauku dia lebih mengetahui segala hal tentang Jungkook Oppa di banding diriku. Hal itu juga yang menjadi alasan, kenapa aku selalu meminta dukungan nya saat itu. "


Apa Eunha, memang sudah sejauh itu?

🌠

Yuju, baru selesai mandi saat HP nya terus berbunyi.

Yuju, sudah bisa menebak pasti itu Jungkook. Hanya dia yang selalu tidak sabaran. Dan selalu spam chat.

Yuju, tidak berniat meladeni.

Yuju, tengah lelah.

Berurusan dengan Eunha, benar-benar menguras emosi.

Yuju

Aku bertengkar dengan teman ku! Dia bukan lagi teman ku. Aku ingin menceritakan semuanya. Besok pagi.









🌠

"Kau yang melakukan nya? "

"Oppa juga menyelidiki ku, bagitu? "

"Hentikan! "

"Wae? ! Bukankah Oppa yang memberiku rasa sakit! Oppa yang memberiku pelajaran bahwa, aku tak boleh memberi orang lain kesempatan. "



The Destiny YuKook Diary;btsgfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang