t h e d e s t i n y 2 7

676 87 73
                                    


Seperti rencana! Pagi-pagi sekali, Yuju sudah menunggu Jungkook di tempat yang sudah mereka sepakati.

Namun, ada Eunha juga di sana.

"Aku tidak bermaksud mengganggu! Kamu tak keberatan kan? "

Eunha, tersenyum ke arah Yuju. Yuju, tak menjawab karna tidak paham.

Tak lama, Jungkook datang. Dia membawa mobil nya sendiri.

Beberapa saat, Jungkook hanya menatap Yuju dan Eunha silih berganti.

Dengan tidak enak, Jungkook menghampiri Yuju.

"Eunha sangat dekat dengan orangtuaku! Eomma, bilang dia ingin bertemu dengan nya! "

Saat itu, Yuju baru mengerti arti ucapan Eunha tadi.

Yuju, hanya mengangguk.
Lagipula Yuju, belum siap bertemu orang tua Jungkook. Keberadaan Eunha, bisa membantunya.

Sebenarnya Jungkook sekalian akan menunjukan langsung pada Eunha. Jungkook, akan mengakui Yuju sebagai calon istrinya nanti.

Lupakan dulu, soal Hwang Minhyun.

"Kalau begitu ayo berangkat! " Yuju, bersemangat.

"Boleh aku duduk di depan? " Tanya Eunha,

"Yuju, di depan! " Tolak Jungkook tegas.

"Tapi aku selalu mabuk perjalanan jika di belakang! "

"Ne! Kau di depan lah! " Yuju, berujar. Yuju, tak ingin ada keributan.

Jungkook, menatap Yuju seolah tak setuju. Namun, Yuju tak memerdulikan dan langsung masuk ke dalam mobil.

Eunha, masuk perlahan. Dia nampak gugup sejak tadi. Kedua telapak tangan nya pun terus menerus berkeringat.

Perjalanan mereka menjadi sedikit kikuk dengan hadir nya Eunha. Bagaimana pun mereka baru saja saling berselisih hebat. Dan tiba-tiba di hadapkan pada keadaan semacam ini.

"Mian! " Ucap Eunha.

"Mari jangan pikirkan masalah apapun! " Yuju, mungkin mengira Eunha, masih ingin membahas masalah mereka.

Yuju, pikir tak perlu. Lagipula, Yuju sudah memaafkan. Tak perlu ada kata maaf lagi.

Eunha, hanya mengangguk kecil. Dan akhirnya diam tak bersuara.

"Boleh aku mengebut? " Tanya Jungkook imut, berbalik ke arah Yuju dan menatap wanitanya itu dengan dalam.

"Andwae! " Tolak Yuju, tersenyum lebar.

Adegan itu, membuat Eunha, langsung membuang tatapan nya.

Nikmati saat-saat terakhir kalian.

"Baiklah, aku pastikan kita selamat sampai busan! " Jungkook menyalakan mobil nya dan mulai melaju.

Yuju, membalas ucapan Jungkook, dengan senyum nya yang cerah.

Sementara Eunha, tersenyum jahat.

Lantunan musik, mengiringi perjalanan mereka. Beberapa lagu BTS dan Gfriend mengalun melalui audio.

Mereka bertiga, nampak sangat menikmati perjalanan.

"Kita sudah sampai tol! " Ucap Eunha.

"Euh, akan segera sampai! " Balas Jungkook.

"Mian! " Ucap Eunha lagi, dengan tatapan penuh misteri.

"Kenapa kau terus minta maaf? Lupakan segala yang sudah terjadi. Dan Nikmati saja hari ini ne!" Yuju, menjawab.

"Aku tak yakin! "

Ne?

"Maksudku, jika Jungkook tak bisa ku miliki, maka kamu juga! " Ucap Eunha tiba-tiba, dengan tatapan menggebu-gebu.

Yuju dan Jungkook terkejut. Mereka saling menatap penuh tanya, sebelum akhirnya mereka sadar ada yang tidak beres.

Eunha, tanpa terkontrol ! segera meraih setir, hingga sang pengemudi oleng.

"Apa yang kau lakuakan? " Jungkook, memegangi kepala nya karna sedikit terbentur akibat ulah Eunha.

Eunha tak memberi jawaban. Ini adalah akhir, namun bisa menjadi awal bagi Eunha. Ini adalah usaha terakhirnya untuk bersama Jungkook.

Eunha, hanya memutar setir ke sembarang arah. Membuat dua orang penghuni mobil lain nya, terpental ke sana kemari.

Jungkook, mencoba mengambil kendali lagi. Dia juga sangat khwatir pada Yuju, yang sudah terlempar ke sana kemari.

"Yak kau gila!!" Jungkook, murka. Dia ingin menginjak rem. Namun, gadis di samping nya seperti kesurupan. Dia bisa menahan kaki Jungkook dengan kaki kecil nya itu.

"Eunha-ah, apa yang kau lakukan! "Yuju, dari belakang berteriak dengan takut.

Sekilas mereka memiliki isi pikiran yang sama. Bahwa ini lah akhir dari hidup mereka.

Dan nyatanya itu benar.

Mobil Jungkook terus melaju dengan cepat dan kehilangan kendali.
Mobil itu akhirnya menabrak pembatas jalan.

Mobil terlempar jauh hingga masuk ke pemukiman.

Sudah di pastikan seluruh penumpang tak akan ada yang selamat. Jika pun, selamat! Tidak mungkin jika tidak terluka parah.

Dalam setengah sadar nya, Eunha meraih jemari Jungkook yang di penuhi dengan darah. Dia Menggenggam jemari itu dengan erat. " Akhirnya kita bersama! "Ucap nya.


The Destiny YuKook Diary;btsgfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang