t h e d e s t i n y 3 0

639 92 52
                                    

Entah, harus berapa kali lagi Sinb, memohon-mohon pada kekasihnya agar dia bisa bertemu dengan Jungkook.

Sinb, ingin melihat secara langsung bagaimana keadaan Jungkook saat ini.

Mata Sinb, bahkan sangat sembab. Dia tak bisa tidur setiap waktu.

"Aku bahkan tak di beri tau saat pemakaman Yuju Eonni, --, " Sinb, menggigit bibir bawah nya keras. Hatinya benar-benar di penuhi duka mendalam tentang semua yang terjadi.

"Keluarga nya ingin pemakaman yang tertutup, " V, menjelaskan. "Dan soal Jungkook, kau tau--"

"Orangtua nya melarang siapapun menemuinya! " Sinb, memotong ucapan V.

"Tapi member Bangtan boleh kan?! Jadi kau bisa mengajak ku, saat kau mengunjungi nya! " Sinb, merengek.

"Untuk apa? Apa yang akan kau lakukan saat melihat Jungkook? "

"Aku..., " Dada, Sinb terasa sesak. Dia ingin menangis lagi, meski dia sudah sangat lelah mengeluarkan air mata setiap hari, "aku hanya ingin minta maaf karna pernah menyusahkan nya, menyulitkan cinta nya pada Yuju eonni. Aku ingin mengulang waktu, aku akan mendukung Jungkook Oppa sejak awal, aku tak akan membiarkan Eunha Eonni, menyakiti mereka! "

V, memeluk Sinb erat. V, benar-benar tidak tega melihat keadaan kekasihnya ini. Tapi bagaimana lagi? V, tak bisa berbuat apa-apa.

"Kenapa cinta mereka harus seperti ini? Sementara aku, yang pernah menghalangi cinta mereka malah dengan mudah mendapatkan seseorang di samping ku. Dan dengan tak berperasaan nya aku malah mendapatkan pacar di hari saat mereka mengalami kecelakaan. Ini tidak adil Oppa, aku malu untuk bahagia, sementara mereka tidak! "

V, hanya diam tak mampu berkata-kata. Dia terus mencoba menenangkan Sinb, di pelukan nya.

"Bawa Yuju Eonni kembali, Jungkook Oppa pasti akan mengingat semuanya! "

"Sebaiknya kita kembali ke dorm! "


🏠🏠🏠

V, memapah kekasihnya hingga ke dorm gfriend.

Suasana Dorm nya sangat sepi.

Entah kemana yang lain pergi.

"Kau mau tetap di sini, atau langsung ke kamarmu? " Tanya V, saat dia membantu Sinb, duduk di sofa ruang TV.

"Oppa bisa menemani ku? Aku perlu teman bicara! " Pinta Sinb. V, mengangguk.

"Eoh, sejak kapan kalian di sini? "

Sinb, dan V langsung menatap ke arah suara.

"Hy eon! " Sinb, hanya menyapa.

"Sowon-ah, aku akan tinggal sedikit lama, apa boleh? "

Sowon, mengangguk.

"Nikmati waktu kalian, aku akan melihat Eunha".

Eunha?

" Eunha Eonni ada di sini? "Sinb, bangkit dengan berang. " Dimana dia? "Sinb, langsung berapi-api. Emosi nya tak pernah bisa stabil jika mendengar nama itu.

"Tenanglah! " V, merangkul Sinb, yang benar-benar sangat emosi.

"Dia di kamar Yuju! " Jawab Sowon. "Tenangkan dirimu, dia sudah menyesal. " Sambung Sowon.

"Aku akan tenang, jika dia bisa mengembalikan Yuju Eonni! " Sinb, memberontak dari rangkulan V, dan segera pergi ke kamar Yuju.

Brakk!

Pintu kamar itu, menjadi sasaran pertama dari kekesalan Sinb.

Sinb, langsung menghampiri Eunha yang tengah terduduk di ranjang Yuju.

"Menyingkir dari sana! " Sinb, langsung menyeret Eunha untuk menjauh dari tempat tidur Yuju.

"Kembalikan Yuju Eonni.....! " Sinb, berteriak frustasi. Dia tarik dengan keras rambut Eunha dengan sekuat tenaga. Dia benar-benar sangat ingin membalas dendam pada Eunha yang telah menyebabkan Yuju pergi untuk selamanya.

Eunha, hanya pasrah. Dia biarkan tubuhnya terlempar ke lantai, karna Sinb menarik rambutnya sangat keras.

"Sinb-ah, hentikan...! " Sowon dan V, datang menyusul.

V, langsung merangkul Sinb, mencegah nya menjambak rambut Eunha lagi. Sementara Sowon, langsung merangkul Eunha, membantunya untuk berdiri.

"Sayang, ini tidak benar! Kau tak bisa menghakimi nya seperti ini! " V, mencoba berbicara selembut mungkin. Berharap emosi kekasihnya yang meluap-luap dapat reda.

"Mian, " Tiba-tiba, Eunha menjatuhkan diri ke lantai, dan menangis dengan keras di sana. Sepertinya sekarang Eunha benar-benar menyesal. Tapi menurut Sinb, apa gunanya menyesal sekarang? Karna Yuju tak akan bisa kembali.

"Aku membenci mu seumur hidupku! " Sinb, mengutuk lalu pergi.

Terdengar isakan pilu Eunha. Dia sepertinya benar-benar menyesal sekarang. Tapi, apa gunanya? Semua sudah terlambat.

"Kau memang pantas mendapatkan ini! Kau tak akan pernah tenang selama sisa hidupmu! " V, berucap dingin.

"Yak! Kenapa bicara seperti itu? Dia benar-benar menyesal! " Sowon, berusaha membela Eunha.

"Bukankah terkhir kali, sebelum dia menghilangkan nyawa seseorang, dia juga mengaku menyesal? "

Sowon, kini membisu.

"Mian...! " Lagi, kata itu mengalun getir dari mulut Eunha.

Namun, seolah tak peduli. V, langsung pergi dari sana.

The Destiny YuKook Diary;btsgfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang