The bird fights its way out of the egg
The egg is the world who wolud be born must frist destory a world The bird flies to God
That God's name is abraxas.- WINGS -
Seorang namja duduk di sebuah meja makan dengan sebuah lilin makan malam, pil didalam sebuah botol kaca, vas di lengkapi dengan bunga lily berwarna putih, beberapa gelas kristal, teko dan juga sebuah apel berwarna merah pekat yang di letakan di atas piring yang berada tepat di depan namja yang sedang duduk tanpa mengeluarkan ekspresi apapun.
Perlahan namja itu terlihat melepas earphone berwarna perak yang melekat di telinga kirinya.
Dentingan piano kini mulai menghiasi detik dimana tangan namja itu mulai tergerak mengambil apel merah yang ada di atas piring itu, perlahan namja itu terlihat menghirup bau manis yang keluar dari apel itu sebelum akhirnya menjatuhkannya ke lantai.
Kau harus bertahan hidup.
Kini namja itu mulai mengambil sebuah kamera polaroid berwarna merah muda dan mengangkatnya tepat di depan wajahnya.
Perlahan jemarinya mulai menekan tombol untuk memotret bunga lily yang ada di hadapannya namun di detik itu juga beberapa lilin yang ada di hadapanya padam hingga mengepulkan asap berwarna abu abu pekat.
Hal itu membuatnya sedikit tersentak sebelum akhirnya cahaya yang ada di sekitar mulai meredup hingga menyisahkan warna hitam pekat yang mendominasi ruangan ini.
Aku tidak memiliki mimpi.
Kini perlahan cahaya itu kembali sebelum akhirnya namja itu bangkit dan berjalan mengikuti arah apel merah pekat yang kini menggelinding disalah satu lorong, seperti mengarahkan namja itu ke suatu tempat hingga mereka berhenti pada sebuah pintu berwarna biru muda.
Perlahan namja itu membuka pintu itu sebelum akhirnya terlihat cahaya yang amat terang dari jendela yang ditutupi tirai transparan berwarna putih.
Disana juga terlihat sebuah ranjang sederhana dengan sprai dan bantal berwarna putih.
Di arah kanan dan kiri terdapat sebuah pahatan patung berbentuk seperti seorang dewa yang lagi lagi berwarna putih bersih.
Kini namja itu terlihat melangkah masuk ke dalam ruangan itu sebelum akhirnya menoleh ke belakang menatap pintu yang tiba tiba saja tertutup dengan sendirinya.
Beberapa saat sunyi kini sebuah bekas cakaran mulai terlukis abstrak di pintu berwarna biru muda itu, dan jika di perhatikan di pintu sebelah kiri terdapat sebuah tulisan wings disana.
Tanpa memperdulikan maksud semua ini namja itu terlihat duduk di sisi ranjang sebelum perlahan menyalakan sebuah pemantik api yang ternyata masih berfungsi.
Perlahan namja itu meniup api yang ada di pemantik itu hingga padam dan mulai mengumpulkan beberapa lembar bunga lily yang ada di atas kasur itu ke telapak tanganya.
Sebelum akhirnya berdiri, meletakkan bunga lily itu di lantai dan membakarnya.
Seperdetik kemudian namja itu malah terlihat terbangun dari tidurnya dan saat dia berusaha bangkit entah kenapa ruangan ini terasa berputar.