Bagian 15 : Cairan merah pekat

60 9 9
                                    

- WINGS -

Seorang namja terlihat membuka matanya, cahaya yang begitu minim membuatnya sulit untuk melihat apa yang ada di sekitarnya hingga saat dia mencoba untuk menggerakkan tubuhnya dia baru tersadar jika sekarang tubuhnya sedang diikat di sebuah kursi kayu dengan mulut yang di tutup oleh kain hitam.

Perlahan dia mencoba menggerakkan tubuhnya namun hal itu membuat nafasnya semakin sesak keringat bahkan sudah membanjiri tubuhnya, ya tempat ini sangat sempit bahkan jendela atau ventilasi udara saja tidak ada hal itu membuat kepalanya pusing hingga mengakibatkan pandangannya menjadi buram.

Namun di tengah kesadarannya yang akan menghilang sebuah suara mulai mengintrupsi ke dalam telinganya hingga membuatnya kembali membuka lebar matanya.

"Wah kau sudah bangun rupanya?
apa tidurmu nyenyak?"

Suara itu sangat terdengar jelas hingga membuatnya mengedarkan padangannya keseluruh tempat dan kemudian berhenti pada satu titik dimana sebuah langkah kaki mulai berjalan ke arahnya.

Karna panik dia berusaha untuk berteriak dia bahkan lupa jika sekarang mulutnya itu sedang di tutup oleh kain sialan itu.

Perlahan tubuhnya mulai bergetar dia bersumpah apapun yang sedang berjalan mendekatinya itu, sungguh membuatnya ingin berteriak sekencang kencangnya.

Tapi karna dia tidak bisa berteriak jadi dia mencoba cara lain yaitu menggerakkan tubuhnya secara brutal.

Namun di sela selanya bergerak hal sial malah menimpanya, ya bukannya terlepas dari ikatan itu dia malah terjatuh dengan posisi tubuh yang masih terikat dengan kursi.

Bicara tentang sakit? tentu saja ini sangat menyakitkan bahkan rasa sakitnya terasa pada seluruh bagian tubuhnya.

"Aigoo ada apa denganmu kenapa kau suka sekali berada di bawah eoh? apa kau tidak lelah berada di tempat dimana kau selalu di injak oleh orang lain?"

Namja itu tersentak, ya matanya membulat sempurna kala melihat sesosok yang tidak pernah di lihatnya selama hidupnya tengah berjongkok sembari menyeringai hingga menunjukkan dua taring yang bersembunyi di dalamnya.

Dan saat setitik cahaya mengarah ke wajah sosok itu tiba tiba saja kedua mata namja itu terasa akan lepas dari tempatnya karna kini matanya melihat sosok dengan wajah yang sama persis seperti seorang namja yang sangat dia kenal.

Mulutnya bahkan sudah menyebutkan nama sosok itu tapi karna terhalang kain dia tidak bisa menyebutkannya dengan lantang.

"Sudahlah tidak usah merasa terkejut seperti itu namjon hyung anggap saja jika semua yang kau lihat ini tidak nyata dengan begitu kau akan mati dengan tenang"

Tubuh namjon membeku apa lagi di saat sosok itu dengan jelas di lihat oleh kedua matanya.

Kini perlahan sosok itu mengangkat kursi dan juga tubuhnya kembali ke posisi semula dia bahkan terlihat membuka kain yang menutupi mulut namja yang terlihat sudah sangat lemas di depannya.

Ya melihat kain itu sudah terbuka namja itu terlihat mencoba menghirup udara sebanyak banyaknya, sungguh nafasnya sangat sesak.

"Hiruplah sepuasnya karna mungkin nanti
kau tidak akan bisa menghirupnya lagi"

"Apa maksudmu!" teriak namjon kepada sosok itu, ya dia terlihat sudah tidak bisa mengontrol amarahnya lagi.

"Sebenarnya kau ini makhluk apa eoh?!" lanjutnya dengan nada yang masih tinggi, namun nyatanya hal itu sama sekali tidak membuat sosok itu bergeming dia bahkan terlihat menyeringai sekarang.

Wings || BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang