- WINGS -
Kini sebuah pergerakan membuat jungkook membuka matanya, ya saat dia sangat mengantuk dan siapa yang berani berani menganggu jam tidurnya.
"Jungkook"
Suara itu?
Jungkook segera mengangkat kepalanya dengan cepat dan melihat ke arah seokjin yang sudah membuka matanya.
"Hyungg!!"
Melihat pemandangan itu membuat jungkook bingung harus melakukan apa, memeluk? menangis? atau?
"Aku akan memanggil dokter saja, oh ya hyung jangan coba coba untuk menutup matamu lagi!" ancamnya sebelum melesat ke luar mencari dokter yang merawat seokjin.
Setelah dokter mengisyaratkan jika seokjin baik baik saja barulah dokter itu keluar untuk membiarkan jungkook menemui seokjin yang sedang berbaring di ranjangnya.
"Eommaa!" pekik jungkook yang lebih terdengar seperti merengek membuat seokjin tersenyum.
"Aishhh jika saja aku tidak sedang sakit
aku pasti akan mengejarmu!"Itulah kira kira kata pertama yang di ucapkan namja berbahu lebar itu setelah tidur panjangnya.
"Lama sekali" ketusnya sembari duduk di sisi ranjang seokjin melihat itu setitik senyuman terlukis di bibir seokjin sebelum akhirnya sebuah ide muncul di kepalanya.
"Aku masih mengantuk rasanya
aku akan tidur lagi saja""Ya! jika kau menutup matamu lagi aku
benar benar akan memanggilmu eomma!""Lakukan saja lagi pula aku
tidak akan mendengarmu""Hyung-ahh kau tega sekali padaku"
"Kau juga tega jika aku tidak boleh
menutup mata? mataku akan perih bodoh""Aishh bukan itu maksudku, arraseo kau boleh menutup mata untuk berkedip saja"
"Jika aku lelah?"
"Aishh kau banyak sekali meminta hyung! baiklah kau juga boleh tidur saat lelah"
Senyuman seokjin terlihat mengembang saat melihat namja itu menekuk wajahnya sungguh dia sangat rindu dengan namja bergigi kelinci ini, tidur panjang pasti membuatnya kehilangan banyak moment dengan keenam adiknya.
"Hey, kenapa kau diam eoh apa kau tidak mau memanggil yang lain untuk datang dan menjengukku?"
Jungkook terdiam dia bahkan menundukkan kepalanya sebelum akhirnya meneteskan air mata hingga membuatnya sesegukkan.
Awalnya dia sengaja menunduk agar seokjin tidak melihat air matanya tapi justru suara sesegukkannya yang menggagalkan semuanya.
"Wae? kenapa kau menangis? ada apa?" tanya seokjin sembari berusaha untuk duduk.
"Aniyeo hyung, sudah kau
berbaring saja perutmu akan sakit""Jangan alihkan pembicaraan katakan padaku ada apa? apa semuanya sudah di mulai?" tanya seokjin yang sudah berada di posisi duduk.
"A-pa yang di mulai hyung?"
Satu helaan nafas berhembus dari bibir seokjin sebenarnya dia tidak ingin membahas ini tapi mulutnya sendiri yang berbicara.
"Hyung? apa yang kau sembunyikan? dan ya tentang apa yang kau katakan pada ku di telpon? apa maksudnya tentang menyelamatkan mereka? mereka itu siapa?" tanya jungkook bertubi tubi.
Seokjin menghela nafasnya, ya jujur saja dia tidak suka situasi yang mendadak serius seperti ini tapi mau bagaimana lagi dia harus bicara.
"Dia mengincarmu jungkook-ah,
iblis itu mengincarmu!"