Haloo akhirnya aku update yeyy:))
Jngan lupa vote komen yaa
Lagu utk menemani,
NCT DREAM_firefliesHappy Reading~~
***
Metta menatap papan nama restaurant dihadapannya. Hari ini memang hari Sabtu, waktu yang seharusnya digunakan untuk bersantai. Tapi Metta sadar, hutangnya sudah terlalu banyak, jadi sudah seharusnya ia mencari pekerjaan sesegera mungkin. Syukurnya Radi bukan jenis orang yang kejam.
Saat masuk kedalam restaurant, Metta mengedarkan pandangan keseluruh area, tempatnya nyaman dan cukup luas.
Seorang pelayan perempuan mengantarnya ke suatu ruangan yang Metta yakini sebagai ruangan manajer restaurant ini. Sang manajer menatap Metta dari atas kebawah lalu kembali keatas seolah meragukan kemampuan Metta. Ahh.. belum apa-apa Metta sudah pesimis duluan.
Manajer pria berbadan agak gemuk itu baru saja hendak mengatakan sesuatu sebelum akhirnya suara telpon menginterupsinya, "ya halo..."
Metta diam menunggu.
"Ya tuan? Ahh ya tuan..baik saya mengerti"
Setelah sambungan telepon terputus, Metta baru saja hendak kembali menjelaskan mengenai kemampuannya, tapi pria berbadan gemuk didepannya ini sudah lebih dulu memotong ucapannya, "dengar.. kau kuterima, kau bisa kerja part time disini, dari jam 4 sore sampai jam 10 malam, gaji dibayar perbulan, bagaimana?"
Metta sungguh senang mendengarnya.
"Bisa kan kerja mulai hari ini?"
"Hari ini?" Metta sungguh kaget sebab biasanya pekerja akan mulai bekerja keesokan harinya.
Pria itu tersenyum, "kenapa? Kau tak mau?"
"Tidak tuan, saya mau"
"Cari pelayan yang tadi mengantarmu, katakan supaya dia menunjukkan dimana ruang ganti, lalu kau bisa ganti pakaianmu disana"
Metta mengangguk mengerti.
"Ahh satu lagi, jika kau sudah selesai, bisa kau datang ke ruanganku?"
Meski merasa bingung, Metta tetap menganggukkan kepalanya.
***
Metta menatap hidangan diatas nampan yang kini dibawanya. Setelah berganti pakaian dan kembali keruangan Pak Hardi sang manajer restaurant ini, pria itu sudah memberikannya tugas untuk mengantarkan makanan ini pada owner restaurant yang kini tengah berada diruangan khusus VVIP.
Saat membuka pintu, Metta menatap heran owner itu yang sedang membaca koran. Meski penasaran sepertinya Metta tidak bisa melihat wajah cowok itu sepenuhnya.
"Ini tuan.." astaga kalau boleh jujur lidah Metta agak kelu saat harus bicara seformal ini. Tapi jelas ia tak bisa bicara santai. Orang yang ada dihadapannya ini owner tempatnya bekerja. Metta tidak boleh dipecat dihari pertama. Entah kenapa aura pria didepannya ini terasa mengerikan meski Metta tidak bisa melihat cowok itu karena tertutup koran yang dibacanya.
Entah mungkin karena saking gugupnya, tangan Metta malah bergetar dan berakhir menumpahkan orange juice ditangannya hingga isinya mengenai celana sampai sepatu cowok itu.
"Astaga maafkan saya tuan..." buru-buru Metta menunduk dan membersihkan celana bagian bawah dan sepatu cowok itu dengan tisu. Entah kenapa Metta makin merasa tidak berguna sekarang. Pekerjaan semudah ini saja bisa ia kacaukan.
"Astaga lo gak perlu seformal itu ta, dan biarin aja gausah dilap" sahut sebuah suara yang Metta yakini sebagai owner tempatnya bekerja ini. Tapi tunggu..kenapa suaranya terdengar familiar??
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Say I Love You [END]
RomanceMetta Anastasya yang notabenenya cewek populer dikalangan anak-anak SMA Tunas Bangsa suatu hari kedatangan tetangga baru. Metta pikir tetangga nya itu adalah sosok yang baik hati seperti apa yang orang-orang katakan, tapi saat bertemu dengannya Mett...