By your side

64 16 5
                                    

Halo semuaa^^

Akhirnya ak update lg maapin gak update yaa kmrn2 ak sbuk persiapan presentasi dan baru aja kelar wkwk..

Mumpung udah lse tnggal ak up deh skrg ceritanya~

Lagu utk menemani,
NCT Dream_Quiet Down & Love Again~~

Happy Reading~~

***

"Lalu...."

"Kalian semua.. habisin mereka! Tunggu apalagi? Apa kalian juga ingin membangkang? Ingin disebut pengkhianat?"

Setelah Sean mengatakan itu barulah anak-anak arena mulai menghajar Radi, Devon, Al dan Arga. Sesungguhnya mereka berempat memiliki ilmu bela diri tingkat tinggi tapi mereka kalah jumlah. Al sudah tumbang, ia bahkan terluka cukup parah begitupula Arga. Dengan cepat Radi menyelamatkan kedua sahabatnya itu. Al menganga melihat bagaimana Radi menumbangkan anak-anak arena satu persatu. Yang dulunya sahabat kini berubah menjadi musuh.

"Stop Di! Lo bisa bunuh mereka!" Teriak Devon berusaha menarik Radi kebelakang, tapi ditepis cowok itu, "gue gak peduli, minggir" saat itu Radi benar-benar berubah seperti monster, ia kalap dan merubuhkan semua anak-anak arena yang menyerangnya.

Beberapa anak-anak arena sudah tumbang. Itu membuat Radi yang sudah kalap ingin memberi perhitungan pada Sean tapi cowok itu segera kabur, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Cih...itu yang katanya setia. Kabur saat kawanmu berjuang demi membelamu? sinis Radi dalam hati.

Beda halnya bagi Kenzo. Ia bingung, sebab ia tak membawa mobil hari ini melainkan nebeng dengan Sean saat datang ke arena. Sebelumnya Sean memang sudah membuat rencana licik dengannya untuk memfitnah Radi, mempengaruhi anak-anak arena agar ikut membenci Radi.

Pandangan Radi berganti pada Kenzo. Dengan secepat kilat pria itu mengambil motor salah seorang rekannya di arena, mengendarainya dengan ugal-ugalan, takut Radi akan membunuhnya. Kenzo baru sadar bahwa ilmu bela diri Radi harusnya tidak boleh disepelekan. Tepat saat itu Kenzo memutuskan untuk bersembunyi selama beberapa hari karena takut Radi bisa saja membunuhnya. Ia menginap dirumah salah satu rekannya di arena selama beberapa hari. Ia bahkan tak pulang meski saat itu Metta menangis setelah gadis itu mengalami kecelakaan dan mereka bahkan sampai kehilangan kedua orang tua. Meski akhirnya ia pulang, semua sudah berubah. Metta dan Bang Ardan terkesan membencinya. Siapa yang tidak marah, jika saudaramu tidak datang saat keluargamu mengalami musibah?

Berselang beberapa lama kemudian, arena kembali seperti semula. Anak-anak kembali berkumpul seolah tak ada yang terjadi. Sean selalu saja menekannya, menggunakan keterlibatannya terhadap tindakannya yang ikut memfitnah Radi dan hubungannya dengan Sarah, membuat Kenzo mau tak mau melakukan segala hal yang Sean mintai. Bahkan dalam salah satu penyerangan yang harus anak-anak arena lakukan atas nama kesetiaan dan perintah pemimpin baru mereka yaitu Sean, Kenzo yang baru mengetahui bahwa ternyata yang menjadi target mereka saat itu adalah Devon, Arga dan Al yang kembali menampakkan diri setelah menghilang beberapa lama---- langsung kaget,   tiba-tiba takut jika Radi ikut datang, Kenzo yakin cowok itu akan langsung membunuhnya, katakanlah Kenzo penakut, tapi ia benar-benar kabur seperti pengecut hingga akhirnya mengalami kecelakaan cukup parah yang membuat Metta harus merogoh tabungannya demi membayar biaya rumah sakitnya kala itu.

Dan barulah saat dirumah sakit, Kenzo mendapat kabar bahwa Radi pergi ke Amerika. Sementara Al sempat pergi ke Singapura dan sudah kembali, Arga pergi ke Jepang dan juga kembali, sementara Devon menetap di Indonesia. Saat itu mereka diserang saat mereka berkumpul hanya untuk melakukan reuni, bukannya sedang membuat rencana pembalasan seperti yang Sean takutkan.

Please Say I Love You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang